Mengenal Famato Harimao, Upacara Adat Nias dalam Penentuan Hukum Perdamaian
Tradisi tujuh tahunan ala masyarakat Nias ini menggunakan media patung harimau lalu dibuang dan dihancurkan untuk menghapus kesalahan manusia.
Tradisi tujuh tahunan ala masyarakat Nias ini menggunakan media patung harimau lalu dibuang dan dihancurkan untuk menghapus kesalahan manusia.
Mengenal Famato Harimao, Upacara Adat Nias dalam Penentuan Hukum Perdamaian
Dalam tradisi Suku Nias terkenal dengan nama Fahombo Batu atau lompat batu yang sudah menjadi salah satu warisan kebudayaan Indonesia yang sudah cukup mendunia. Selain itu, tradisi ini sudah menjadi ikon dari Pulau Nias itu sendiri.
(Foto: museum-nias.org)
-
Apa itu Famasulo di Nias? “Famasulo: Tradisi, Solidaritas, dan Kemiskinan Keluarga di Nias (2022), Famasulo adalah sistem gotong royong antar warga Nias untuk memenuhi kebutuhan pesta pernikahan ataupun pesta kelahiran seorang anak.
-
Dimana Famasulo terjadi di Nias? Salah satu lokasi perdagangan itu di daerah Sirombu atau Pesisir Barat Pulau Nias.
-
Apa arti dari 'Fame'e Afo' di Suku Nias? Tarian ini merupakan ritual kesenian tradisional yang biasa dilakukan masyarakat Nias untuk menyambut tamu kehormatan.
-
Apa itu tradisi Mangai Binu di Nias? Mangai Binu adalah tradisi berburu kepala manusia yang dilakukan oleh seorang Emali.
-
Kenapa Fame'e Afo penting bagi Suku Nias? Bagi masyarakat Nias, Fame'e Afo adalah salah satu yang terpenting untuk memberikan penghargaan setinggi-tingginya terhadap tamu.
-
Mengapa Famasulo menjadi penting di Nias? Warga Nias percaya bahwa pesta merupakan bentuk rasa syukur.
Selain Fahombo Batu, Pulau Nias memiliki beberapa tradisi lainnya yang mengandung makna dan terdapat maksud dari pelaksanaannya. Salah satu tradisinya adalah Famato Harimao atau sebuah patung berbentuk harimau yang diarak kemudian dilemparkan ke sungai.
Meski patung tersebut akan dihancurkan pada akhir pelaksanaan, namun Famato Harimao rupanya memiliki makna tersendiri bagi masyarakat Nias. Lantas, seperti apa tradisi Famato Harimao ini? Simak informasi selengkapnya yang dirangkum dari berbagai sumber berikut.
Hukum-Hukum Perdamaian
Mengutip beberapa sumber, dalam tradisi Famato Harimao ini memunculkan banyak sekali hukum-hukum perdamaian dan ketetapan tertentu bagi kehidupan masyarakat Nias.
Apabila salah satu anggota masyarakat telah melakukan kesalahan atau perbuatan yang bertolak belakang dengan aturan yang ada, maka orang tersebut akan terkena denda.
Salah satu aturan yang paling umum dalam lapisan masyarakat Nias adalah antara laki-laki dan perempuan ketika menjalin sebuah hubungan. Dalam praktiknya, mereka memiliki hukum kedamaian dan ketetapan yang berlaku.
Gunakan Patung Harimau
Dalam pelaksanaan Famato Harimao, masyarakat Nias akan membuat patung dengan bentuk harimau. Menurut kepercayaan mereka, patung harimau tersebut sebagai media untuk menyerap seluruh dosa, kesalahan, hukum, dan kejahatan mereka di masa lalu.
Mengutip situs museum-nias.org, kemudian patung harimau tersebut diarak oleh masyarakat lalu patung tersebut dipatahkan, lalu dilemparkan ke jurang sungai, salah satunya di Sungai Gomo.
Dalam arak-arakan tersebut juga terdapat patung yang tidak serupa dengan harimau, hanya saja bentuk badannya mirip seperti anjing yang dikombinasi dengan kepala binatang buas lainnya beserta taring yang menonjol.
Setelah rangkaian tradisi tersebut dilaksanakan, para pemimpin desa akan berkumpul untuk mengikuti upacara pembaharuan hukum atau disebut dengan Fondrako. Ada hukum lama yang diperbarui namun jika perlu dilakukan pergantian, maka hukum tersebut segera diganti.