Mengenal Mejan, Patung Mistis Suku Pakpak Peninggalan Leluhur
Merdeka.com - Sejumlah prasasti berusia ribuan tahun yang mirip dengan prasasti di Pulau Jawa dan Bali ternyata juga ditemukan di beberapa desa di Kabupaten Pakpak Barat, Sumatera Utara. Salah satunya adalah prasasti Mejan yang terbuat dari batu.
Prasasti ini berupa patung seorang raja yang menunggangi gajah dan kuda. Mejan yang memiliki berat mencapai 300 kilogram ini diyakini masyarakat setempat memiliki aura mistis sejarah kehidupan Kerajaan Pakpak tempo dulu.
Simbol Kebanggaan
-
Di mana batu prasasti tersebut ditemukan? Arkeolog menemukan batu prasasti berbentuk manusia berusia 3.000 tahun di situs kuno pemakaman Las Capellanías di Cañaveral de León, Huelva, Spanyol.
-
Di mana penemuan pahatan batu kuno tersebut? Terletak sekitar 55 km di tenggara ibu kota Sarawak, Kuching, situs ini dikelola oleh suku Bidayuh (suku pribumi lokal) bekerja sama dengan Departemen Museum Sarawak.
-
Di mana pahatan batu kuno itu ditemukan? Pahatan ini berlokasi di situs yang dikenal dengan nama Praia das Lajes.
-
Di mana prasasti itu ditemukan? Prasasti seberat setengah ton yang berisi 13 baris tulisan itu ditemukan tim penggali di kawasan Mersin setelah proyek penggalian dilakukan selama 12 bulan.
-
Dimana prasasti itu ditemukan? Arkeolog di Turki menemukan prasasti atau lempengan batu saat melakukan penggalian di kastil Silifke yang terletak di atas bukit di Provinsi Mersin.
Sumber: dispar.pakpakbharatkab.go.id ©2020 Merdeka.com
Dilansir dari laman sppe.pakpakbharatkab.go.id, Mejan sendiri merupakan simbol kebanggaan dan kemasyuran masyarakat Pakpak. Selain mengandung nilai budaya yang tinggi, Mejan ini juga merupakan lambang kebesaran marga Pakpak atau masyarakat Pakpak.
Patung ini biasanya ditempatkan di gerbang kampung sebagai penangkal bala sekaligus penanda kekuasaan marga selaku pemangku kuta, yaitu pendiri kampung.
Hanya Bisa Dibuat oleh Orang Tertentu
Tidak semua masyarakat Pakpak zaman dulu memiliki Mejan, hanya orang-orang berada saja. Hal ini karena dalam pembuatannya membutuhkan biaya yang lumayan besar dan memakan waktu lama. Pemahat yang membuat Mejan ini adalah para pertaki dan mereka inilah pemilik mejan sekaligus pande tukang.
Diberi Mantra
Sumber: tobatabo.com ©2020 Merdeka.com
Selain pembuatannya yang memakan waktu yang cukup lama, pembuatan Mejan tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Dalam pembuatannya, harus mengikuti banyak ritual sebagai syarat yang harus dipenuhi agar Mejan tersebut nantinya memiliki kekuatan mistik. Mejan ini dibuat dengan mantra-mantra untuk mengisinya dengan roh yang biasa disebut masyarakat Pakpak dengan nangguru.
Unsur Mistis Mejan
Pada zaman dulu, Mejan berfungsi sebagai benteng pertahanan terhadap musuh yang akan masuk ke suatu daerah atau kampung. Konon, Mejan ini dapat bersuara saat musuh datang memasuki kampung atau ketika kampung akan mengalami suatu kejadian buruk. Suara ini diyakini berasal dari nangguru yang berdiam di dalam batu Mejan tersebut. Nangguru ini dipercaya sebagai roh nenek moyang yang dipanggil melalui suatu ritual. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arca Mejan peninggalan leluhur masyarakat Pakpak Bharat yang sudah berumur ribuan tahun menjadi bahan penelitian UGM.
Baca SelengkapnyaPrasasti itu diduga dipindahkan ke Belanda antara tahun 1822-1825.
Baca SelengkapnyaPesona sejarah, alam, dan budaya membuat wisatawan merasakan kemegahan masa lampau sekaligus keceriaan masa kini
Baca SelengkapnyaDulunya kawasan lereng Merapi-Merbabu menjadi tempat orang-orang zaman dulu menimba ilmu
Baca SelengkapnyaPotret penampakan peninggalan pra-sejarah yang ada di Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaMisteri Batu-Batu Besar Berwajah Mirip Manusia di Sulawesi Berusia Lebih dari 2.000 Tahun
Baca SelengkapnyaKepercayaan orang-orang sekitar pun tumbuh dan mengakar kuat di benak mereka jika merusak salah satu peninggalan sejarah tersebut, maka dia akan menerima nasib
Baca SelengkapnyaPenemuan candi ini begitu misterius karena tidak ada bukti mengenai siapa yang membangun dan kapan dibangun.
Baca SelengkapnyaSampai sekarang belum diketahui secara pasti kisah dari bebatuan yang penuh misteri ini.
Baca SelengkapnyaMenhir-menhir itu merupakan mahakarya kesenian leluhir orang Minangkabau yang diperkirakan hidup di tahun 1550 sebelum masehi.
Baca SelengkapnyaSitus ini terdiri dari kumpulan menhir atau batu peninggalan budaya megalitik. Diperkirakan usianya sudah ribuan tahun.
Baca SelengkapnyaSisi menarik dari tempat ini adalah pada bebatuannya yang memiliki kemiripan dengan salah satu perangkat gamelan.
Baca Selengkapnya