Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sejarah Kopi Gayo Aceh, Sejak Zaman Kolonial Hingga Cita Rasa yang Mendunia

Sejarah Kopi Gayo Aceh, Sejak Zaman Kolonial Hingga Cita Rasa yang Mendunia Ilustrasi kopi gayo. ©Creative Commons/Adilarmaya

Merdeka.com - Provinsi Aceh tak hanya terkenal dengan istilah "Serambi Makkah" saja. Terdapat komoditi yang sudah begitu dikenal oleh seluruh orang yaitu Kopi Gayo Aceh. Saat ini, tren perkopian di kalangan generasi milenial begitu gencar-gencarnya.

Kopi Gayo termasuk dalam kategori kopi arabika yang diproduksi dari dataran tinggi Gayo di Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, serta tersebar di wilayah Gayo Lues. Dari sejarahnya, ternyata Kopi Gayo sudah ada sejak zaman kolonial Belanda.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Liputan6.com, eksistensi Kopi Gayo telah terasa hingga ke kancah dunia. Pada tahun 2018, Kopi Gayo turut dipromosikan dalam ajang pameran kopi yaitu Speciality Coffee Association (SCA) Coffee Expo di Seattle, Amerika Serikat. Di tahun yang sama, Kopi Gayo telah ikut serta dalam Coffee Tasting di Buenos Aires, Argentina.

Sejarah Singkat Kopi Gayo

ilustrasi kopi

©Unsplash/Nathan Dumlao

Dalam buku "Kopi dan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Gayo" karya Khalisuddin dkk, sekitar abad ke-19, Pemerintah Kolonial Belanda mulai mengenalkan komoditas kopi dalam dunia perkebunan di Aceh Tengah.

Sekitar tahun 1930, Pemerintah Belanda mulai membuka lahan perkebunan kopi di Belang Gele (sekarang Kabupaten Aceh Tengah) dan Bergendal (Kabupaten Bener Meriah) setelah melakukan pemetaan dan menetapkan lokasi ideal untuk menanam Kopi Gayo tersebut. Di wilayah Belang Gele, Pemerintah Belanda membuka lahan seluas 125 hektare lengkap dengan pabrik pengolahannya dan rumah para pekerjanya.

Kebanyakan pekerja di lahan perkopian di Belang Gele, Pemerintah Kolonial Belanda mempekerjakan pekerja yang diambil dari Pulau Jawa. Hal ini terbukti dengan adanya peninggalan sejarah seperti lahan perkebunannya dan pekerja yang kemudian menetap di daerah tersebut yang sudah berasimilasi dengan suku Gayo.

Sempat Terlantar Pada Masa Jepang

ilustrasi kopi

pexels

Pada tahun 1942, perkebunan kopi yang sudah dilakukan oleh masyarakat Gayo sempat terlantar. Pasca kemerdekaan, perkebunan kopi akhirnya kembali berkembang terutama setelah selesainya peristiwa G30S PKI dan Peristiwa DI/TII pada tahun 1960-an.

Setelah masa kemerdekaan, komoditas Kopi Gayo mulai diandalkan meskipun tidak menutup kemungkinan mengandalkan komoditas di sektor lainnya. Lahan perkebunan Kopi Gayo dari tahun ke tahun mulai berkembang. Saat ini, lahan perkebunan kopi di Dataran Tinggi Gayo sudah seluas 90-an hektare.

Cita Rasa Kopi yang Khas

011 tantri setyorini

© Pexels

Mengutip dari Antara, Colin Smith, salah satu pakar kopi dunia mengakui bahwa Kopi Gayo memiliki cita rasa yang cenderung tidak pahit kemudian disertai dengan tingkat keasaman yang cukup rendah.

Mayoritas pakar kopi dunia setuju dengan pernyataan pria asal Inggris tersebut. Dari segi aroma, Kopi Gayo memiliki karakteristik beraroma rempah atau spice. Sedangkan dari segi rasa, terdapat rasa manis, nutty, dan cenderung buttery.

Dengan memiliki cita rasa dan karakteristik yang unik, tak heran jika Kopi Gayo sudah mendunia. Kopi Gayo juga digunakan sebagai bahan baku utama dalam olahan kopi yang dijual di berbagai toko kopi di seluruh dunia. (mdk/adj)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah Perkebunan Tlogo di Semarang, Perkebunan Kopi Peninggalan Belanda yang Punya Panorama Alam Indah
Sejarah Perkebunan Tlogo di Semarang, Perkebunan Kopi Peninggalan Belanda yang Punya Panorama Alam Indah

Selain kopi, perkebunan itu punya berbagai komoditas yang dikembangkan.

Baca Selengkapnya
Kopi Priangan Merajai Pasaran Eropa
Kopi Priangan Merajai Pasaran Eropa

Sejarah kopi Priangan merajai pasar Eropa. Namun di Tanah Air meninggalkan kesengsaraan.

Baca Selengkapnya
Kilas Balik Perkebunan Karet di Aceh Timur, Komoditas yang Tak Kalah Berharga dari Rempah-Rempah
Kilas Balik Perkebunan Karet di Aceh Timur, Komoditas yang Tak Kalah Berharga dari Rempah-Rempah

Perkembangan komoditas karet di wilayah Aceh Timur tak lepas dari peran para pengusaha kolonialisme Belanda.

Baca Selengkapnya
Pernah Jadi Buruh hingga Veteran, Begini Kisah Denny Roeshadi Berhasil Punya Kebun Kopi Tertua di Jawa Timur
Pernah Jadi Buruh hingga Veteran, Begini Kisah Denny Roeshadi Berhasil Punya Kebun Kopi Tertua di Jawa Timur

Salah satu kebun kopi tertua di Indonesia ada di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, namanya De Karanganjar Koffieplantage.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Seduhan Kopi Besemah, Dibuat Melalui Proses Tradisional dengan Cita Rasa yang Khas
Mencicipi Seduhan Kopi Besemah, Dibuat Melalui Proses Tradisional dengan Cita Rasa yang Khas

Dulunya jenis kopi ini menjadi favorit Ratu Belanda yang diproduksi khusus dari biji kopi terbaik.

Baca Selengkapnya
Melihat Bangunan Tua Bekas Pabrik Kakao Peninggalan Belanda di Garut, Masih Terjaga Keasliannya
Melihat Bangunan Tua Bekas Pabrik Kakao Peninggalan Belanda di Garut, Masih Terjaga Keasliannya

Perkebunan Bunisari Lendra dulunya merupakan salah satu perkebunan kakao terbaik di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Rekam Jejak Perkebunan Teh di Gunung Dempo, Komoditas Lokal yang Mendunia
Rekam Jejak Perkebunan Teh di Gunung Dempo, Komoditas Lokal yang Mendunia

Kebun teh ini sudah berdiri sejak zaman kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya
FOTO: Melihat Perkebunan dan Pengolahan Kopi Van Dillem Era Kolonial Belanda di Trenggalek
FOTO: Melihat Perkebunan dan Pengolahan Kopi Van Dillem Era Kolonial Belanda di Trenggalek

Kopi Van Dillem yang berlokasi di Agrowisata Dilem Wilis, Trenggalek ini merupakan peninggalan kolonial Belanda yang sudah ada sejak tahun 1928.

Baca Selengkapnya
Macam-macam Kopi Indonesia yang Terkenal Hingga Luar Negeri dengan Cita Rasa Khas
Macam-macam Kopi Indonesia yang Terkenal Hingga Luar Negeri dengan Cita Rasa Khas

Jenis-jenis kopi Indonesia yang sudah mendunia dengan cita rasa khas dan unik.

Baca Selengkapnya
Melihat Pembuatan Kopi yang Masih Eksis di Lebak, Warisan Kejayaan Abad ke-19
Melihat Pembuatan Kopi yang Masih Eksis di Lebak, Warisan Kejayaan Abad ke-19

Jika dilihat sejarahnya, kopi Lebak sudah mulai ada sejak tahun 1834. Ketika itu, pemerintah Belanda membudidayakannya secara masif di wilayah Rangkasbitung.

Baca Selengkapnya
Sejarah Kebun Teh Kayu Aro Jambi, Perkebunan Tertua di Indonesia Sejak Abad 20
Sejarah Kebun Teh Kayu Aro Jambi, Perkebunan Tertua di Indonesia Sejak Abad 20

Rupanya perkebunan tertua yang ada di Indonesia terletak di kaki Gunung Kerinci, Kecamatan Kayu Aro, Provinsi Jambi.

Baca Selengkapnya
Berkunjung ke Warung Kopi Ake, Nikmatnya Pengalaman Ngopi dengan Suasana Jadul di Belitung
Berkunjung ke Warung Kopi Ake, Nikmatnya Pengalaman Ngopi dengan Suasana Jadul di Belitung

Ngopi sambil menikmati suasana klasik Belitung tentu menghadirkan daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Baca Selengkapnya