Ini yang akan Dilakukan Kominfo saat Ransomware LockBit Minta Tebusan Rp 310 Miliar
Sebanyak 210 instansi publik terdampak akibat serangan ransomware ke Pusat Data Nasional Sementara.
Sebanyak 210 instansi publik terdampak akibat serangan ransomware ke Pusat Data Nasional Sementara.
Pemerintah mengumumkan bahwa Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) telah disusupi ransomware. Ransomware berjenis Brainchiper ini berhasil membuat 210 layanan publik terganggung.
Bahkan meminta tebusan USD 8 juta atau setara Rp 310 miliar.
Lantas, apakah pemerintah akan menebus data yang sudah dicuri oleh Brainchiper?
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria, mengatakan, pemerintah belum memutuskan untuk hal itu.
“Belum, kita belum memutuskan sampai ke sana. Kita lagi konsentrasi untuk mengisolasi data-data yang terdampak,”
Sejauh ini, lanjut Nezar, pelaku ransomware ini belum melakukan pengancaman yang berpotensi merugikan data-data pada layanan publik.
Namun pemerintah sudah bergerak cepat untuk segera menyelesaikan persoalan ini.
“Ini kita lagi melakukan koordinasi yang intensif bareng BSSN, Telkom sama Kominfo dan juga beberapa instansi lain yang terdampak lagi kita identifikasi. Lagi kita bikin skalanya gitu, mana yang berat, mana yang ringan, mana yang harus segera diperlepaskan untuk melakukan migrasi data dan lain-lain,” terangnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian mengakui terganggunya layanan di beberapa instansi publik yang disebabkan server down Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) adalah karena faktor serangan siber.
“Ini karena serangan siber ransomware, Braincipher,” kata Hinsa saat konferensi pers di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jakarta, Senin (24/6).
Lebih lanjut dikatakan Hinsa, ransomware Braincipher yang menyerang PDNS ini merupakan jenis baru dari pengembangan lockbit 3.0.
Ransomware tersebut hampir sama dengan yang pernah menyerang data Bank BSI. Namun variannya berbeda.
“Ini ransomware jenis baru dan kami sudah lihat dari sample yang didapatkan. Ini perlu diantisipasi agar tidak terjadi di instansi lain,” ujar dia.
Pemerintah mengakui pelaku ransomware meminta tebusan.
Baca SelengkapnyaBelanja anggaran Kominfo mencakup pemeliharaan dan operasional BTS 4G Rp1,6 triliun.
Baca SelengkapnyaPemerintah menegaskan 3 layanan ini sudah normal pasca diserang LockBit.
Baca SelengkapnyaSerangan siber ransomware Brain Chiper menyerang Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) di Surabaya.
Baca SelengkapnyaSerangan siber Ransomware Brain Chiper menyerang Pusat Data Nasional Sementara di Surabaya.
Baca SelengkapnyaMenkominfo memaparkan kronologi serangan siber yang melanda Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) kena serangan Ransomware.
Baca SelengkapnyaRapat kerja bersama Kominfo dan BSSN dilakukan untuk mendalami masalah bocornya PDNS yang tak kunjung
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie Setiadi menyebut, bahwa tidak ada negara di seluruh dunia yang tidak terkena serangan Ransomware.
Baca SelengkapnyaGangguan terjadi lantaran pihak harus mencocokkan validasi nomor paspor bagi WNA yang terdapat di layanan imigrasi.
Baca Selengkapnya