Selama 17 tahun, antariksawan Australia ditipu oven mikrowave
Merdeka.com - Kejadian unik dialami oleh antariksawan yang berkerja di pusat observasi Parkes di New South Wales, Australia. Sejak tahun 90an, mereka ditipu oleh sebuah pemanas makanan atau ovenmicrowave. Ini kisahnya.
17 Tahun lalu, tepatnya di akhir tahun 90an, antariksawan di Parkes dikejutkan oleh munculnya gelombang radio misterius dua kali setiap tahunnya. Setelah melakukan serangkaian penelitian, antariksawan yakin bila suara itu dari luar Bumi dan menyebutnya dengan nama 'peryton'.
Gelombang radio ini muncul dengan frekuensi 2,4 Ghz dalam radius 5 kilometer dari teleskop 'The Dish' di pusat observasi Parkes.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di Australia? Ilmuwan menemukan fosil mata terbaik di dunia, yang kondisinya masih sangat terpelihara dengan baik.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di luar angkasa? Tim astronom pimpinan ilmuwan di Caltech, Amerika Serikat melaporkan penemuan air di luar angkasa. Mereka mengaku menemukan tempat cadangan air terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di Antartika? Penelitian para ahli geologi yang menggali lapisan es besar di Antartika barat, telah menemukan sisa-sisa sistem sungai kuno yang pernah mengalir sepanjang hampir 1600 km.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di luar angkasa? Baru-baru ini, tim astronom internasional berhasil menangkap salah satu peristiwa paling langka di alam semesta, yaitu Luminous Fast Blue Optical Transient (LFBOTs).
-
Apa sinyal misterius yang ditemukan NASA? 'Ini adalah sesuatu yang tidak terduga dan belum dapat dijelaskan di luar galaksi kita,' kata Francis Reddy dari Goddard Space Flight Center NASA, dikutip Indy100, Sabtu (20/1).
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di luar angkasa? Para ilmuwan telah menemukan dua bintang dengan sifat misterius.
Awalnya, antariksawan mengira gelombang radio itu muncul akibat aktivitas atmosfer dan badai di luar Bumi. Berbagai teori pun terus bermunculan, termasuk peran alien di balik munculnya gelombang radio misterius itu.
Namun, semua teori dan anggapan itu runtuh seketika setelah antariksawan memasang penerima atau receiver gelombang radio baru di pusat observasi Parkes. Ternyata, sumber gelombang radio misterius yang mereka cari selama belasan tahun adalah sebuah microwave.
Setelah ditelusuri, gelombang radio itu muncul setiap kali pegawai Parkes membuka microwave saat masih menghangatkan sebuah makanan. Perlu diketahui bila microwave memang memanaskan makanan menggunakan gelombang mikro yang sering disalahartikan sebagai gelombang radio.
"Jika Anda sedang menghangatkan makanan dengan microwave dan membukanya, akan muncul gelombang radio yang terdeteksi oleh teleskop," ujar Simon Johnston, pimpinan ilmuwan antariksa persemakmuran Inggris, CSIRO, The Verge (11/05).
Selain microwave, terdapat alat lain yang bisa mengganggu penangkapan sinyal teleskop yang berbasis radio, misalnya Wi-Fi atau smartphone. Oleh sebab itu, ilmuwan perlu membangun teleskop di tempat yang jauh dari perangkat-perangkat tadi.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para ilmuwan kaget dibuat ada penemuan gunung sehebat ini.
Baca SelengkapnyaPria asal Australia temukan benda asing langka dari luar angkasa berusia 4,6 miliar tahun. Begini kisah selengkapnya.
Baca SelengkapnyaSinyal ini merupakan radiasi elektromagnetik frekuensi radio yang mampu melepas energi dalam jumlah besar.
Baca SelengkapnyaBeredar video yang memperlihatkan mobil berterbangan di sebuah jalan raya.
Baca SelengkapnyaSebuah benda berukuran sangat besar terdampar di pantai Green Head, Australia Barat.
Baca SelengkapnyaBeberapa bagian benua ini ada di Indonesia, tersembunyi di bawah hutan.
Baca SelengkapnyaIa sudah mencoba memecahkan batuan itu bertahun-tahun tetapi tak bisa. Ia pun menyerah.
Baca SelengkapnyaIlmuwan mulai temukan titik terang sinyal aneh itu. Namun, masih ada beberapa ilmuwan ragu terhadap temuan tersebut.
Baca SelengkapnyaLuas benua 'Atlantis' yang hilang ini dua kali luas Inggris
Baca SelengkapnyaKapal ini tenggelam bersama seluruh krunya pada 1904.
Baca SelengkapnyaPengamatan ini dilakukan setelah periode 9,7 tahun di observatorium yang tersembunyi dalam es di Kutub Selatan Antartika.
Baca Selengkapnya