Software ini dapat menguak siapa Mona Lisa sebenarnya?
Merdeka.com - Sebuah kelompok peneliti dari University of California, Amerika Serikat, tengah merancang satu software pendeteksi wajah. Software ini tidak seperti aplikasi Samsung Face unlock atau Face Recognitions yang sekarang sedang dikembangkan tersebut. Software yang belum memiliki nama ini berfungsi untuk mendeteksi wajah seseorang di dalam sebuah gambar atau foto.
Menurut MSN.com, bukan hanya gambar atau foto orang yang masih hidup saja, namun foto orang yang sudah meninggal juga dapat dideteksi secara benar oleh software ini. Selain itu, software ini juga dapat mendeteksi wajah seseorang yang dilukis di sebuah canvas.
Tujuan diciptakannya software ini untuk membantu para penegak hukum ketika harus mengidentifikasi wajah seorang pelaku kejahatan dalam sebuah foto. Karena penemuannya ini, para peneliti sekaligus pencipta software ini mendapatkan hadiah sebesar USD 25.000 dari National Endowment for the Humanities pada tanggal 25 April lalu.
-
Apa yang diciptakan oleh para peneliti? Mereka menggunakan model muskuloskeletal – yang dikendalikan oleh metode kontrol refleks yang mencerminkan sistem saraf manusia.
-
Mengapa para peneliti mengembangkan robot ini? Ini merupakan terobosan pertama dalam bidang biokomputasi. Mengutip South China Morning Post via NYPost, Jumat (4/7), melaporkan bahwa hal ini dapat mengarah pada 'pengembangan kecerdasan hibrida manusia-robot.'
-
Apa yang ditemukan oleh para peneliti? Puluhan petroglief berusia ribuan tahun ditemukan terukir di atas bebatuan di balik semak-semak di daerah pedesaan di Tanum, Provinsi Bohusian, Swedia.
-
Siapa yang melakukan penelitian? Para peneliti dari Universitas Cincinnati menangkap tiga ekor piton Burma di sekitar Taman Nasional Everglades, lalu mengukur ukuran rahang mereka. Salah satu dari ular tersebut memiliki panjang tubuh mencapai 5,8 meter, menjadikannya piton terpanjang yang pernah tertangkap di Florida, meskipun bukan yang terberat.
Menurut Pimpinan penelitian Conrad Rudolph, "Penemuan ini dapat menolong semua pihak yang ingin mengetahui tokoh atau orang-orang terkenal di masa lalu, seperti tokoh politik di masa lalu yang tidak pernah terekspos atau nama seorang penemu di masa dahulu."
"Dengan mengidentifikasi seorang figur yang hidup beberapa tahun lalu, maka dapat menyambung kembali rantai sejarah yang terputus," lanjut Rudolph yang juga seorang Sejarawan di UC Riverside. menurut pengembangnya, software ini menggunakan sistem analisa 3D dan 2D.
Rencananya, pengembang software ini akan mulai melakukan pengujian dengan cara mengidentifikasi beberapa lukisan kuno yang tersimpan di museum. Namun, belum ada keterangan lebih lanjut seputar software ini seperti nama, cara kerja, atau perangkat apa yang kompatibel dengan software ini. Apabila software ini dinyatakan berhasil, maka kemungkinan software ini dapat digunakan untuk menguak misteri siapa Mona Lisa di lukisan Leonard Da Vinci. (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video tersebut diunggah oleh Min Choi di akun X/Twitternya pada Kamis, (18/4) dan telah dilihat oleh 7 juta orang.
Baca SelengkapnyaTak disangka ternyata ada senyawa kimia yang dicampurkan dalam cat lukisan Mona Lisa.
Baca SelengkapnyaSeorang ilmuwan memecahkan misteri lukisan termashyur ini.
Baca SelengkapnyaPerpaduan antara geologi dan sejarah seni mengidentifikasi kemungkinan latar belakang lukisan paling terkenal di dunia tersebut.
Baca SelengkapnyaAI menganalisis bahwa lukisan klasik tersebut bukanlah dilukis oleh pelukis aslinya.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Mona Lisa adalah lukisan yang sedikit peminatnya saat dipajang di Louvre.
Baca SelengkapnyaSakana AI memperkenalkan "AI Scientist" yang mampu melakukan seluruh proses penelitian ilmiah secara otomatis. Mulai dari ide hingga publikasi hasil penelitian.
Baca SelengkapnyaSebuah bola biru dengan paku mencuat, dianggap sebagai satelit Sputnik dalam sebuah lukisan ratusan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaDialek misterius nenek moyang kita akhirnya dapat diuraikan sepenuhnya berkat kecerdasan buatan.
Baca SelengkapnyaHasil pemindaian terhadap lukisan firaun Mesir Ramses II yang berusia 3.000 tahun mengungkap lukisan itu menyimpan rahasia .
Baca SelengkapnyaInstrumen yang disebut sebagai “HP pertama di dunia” ini sebenarnya merupakan astrolab.
Baca SelengkapnyaIlmuwan Peru dan Polandia berhasil merekonstruksi wajah asli gadis Inca yang dikorbankan untuk permohonan pertolongan dalam ritual 500 tahun yang lalu di Peru.
Baca Selengkapnya