Tiongkok Dikabarkan Capai Persetujuan Terkait Pajak Impor ke AS
Merdeka.com - Pemerintah AS baru saja menerapkan pajak impor untuk barang yang masuk dari Tiongkok. Hal ini tentu isu yang besar untuk Apple, yang hampir semua produknya diproduksi di negeri Tirai Bambu tersebut.
Namun ketika peraturan tersebut bahkan belum dicanangkan, Tiongkok disebut telah mencapai kesepakatan dengan pemerintah AS.
Pasalnya berdasarkan laporan Reuters yang mengutip sumber terpercaya, saat ini Ameika Serikat telah mencapai kesepakatan dengan Tiongkok, dan keduanya kini di fase pertama untuk melakukan penurunan eskalasi perang dagang.
-
Bagaimana Apple bisa memenuhi persyaratan TKDN? Padahal, pemerintah telah menawarkan fleksibilitas kepada Apple agar memenuhi komponen TKDN. Pertama, Apple dapat mengadopsi skema manufaktur yaitu pembuatan produk di dalam negeri.Skema kedua, Apple dapat memanfaatkan pembuatan layanan aplikasi dari Indonesia. Ketiga, Apple dapat mengembangkan skema inovasi.'Dari tiga skema ini Apple memiliki skema inovasi,' ujarnya.
-
Bagaimana Apple akan memenuhi TKDN? Langkah ini diharapkan dapat memenuhi standar Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang ditetapkan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin), sehingga iPhone 16 series dapat resmi dipasarkan di Indonesia.
-
Bagaimana China menghadapi pembatasan teknologi dari AS? China sebagai negara yang memiliki kapasitas komputasi terbesar kedua di dunia masih tetap mengembangkan teknologi di negaranya untuk meningkatkan ekonomi digital serta menangkal pembatasan teknologi dari Amerika.
-
Kenapa penjualan iPhone di China menurun? Setidaknya, terdapat dua alasan mengapa penjualan Apple di Tiongkok tersebut menurun.
-
Apple bayar denda ke Eropa gimana? Diketahui bahwa Apple saat ini sedang menghadapi denda tersebut dan direncanakan untuk membayar sejumlah besar sebagai bentuk kepatuhan terhadap aturan Digital Markets Act (DMA).
-
Kenapa Kominfo sebut Apple patuh terhadap peraturan? 'Enggak, sejauh sesuai dengan peraturan, kan, enggak jadi anak emas. Kita kan melakukan secara setara. Semua entitas begitu. Kan ada regulasinya, kalau regulasi, kan, sifatnya equality before the law,' Usman menjelaskan bahwa Apple memang telah patuh terhadap peraturan yang ada sehingga bisa masuk dan melakukan pemasaran di Indonesia.
Sebelumnya, Apple yang akan terkena 15 persen pajak impor mulai 15 Desember ini, kemungkinan pada akhirnya tak lagi kena pajak.
Hal ini sangat penting karena 40 persen pengiriman smartphone global tetap dilakukan dari AS, yang dengan kata lain perangkat sebanyak itu harus masuk ke tanah AS dulu.
Sebelumnya memang asisten Menteri Perdagangan Tiongkok Ren Hongbin menyebut bahwa kedua negara ini sedang bernegosiasi, di mana AS berharap Tiongkok bisa membeli produk agrikultur dari AS, dan menerapkan kebijakan super ketat soal hak kekayaan intelektual.
AS sendiri memang kerap menuduh Tiongkok melanggar hak cipta untuk berbagai produk asli Amerika, dan melakukan tindakan mata-mata ke pemerintah AS melalui produk seperti Huawei dan ZTE.
Jika Tetap Kena Pajak, Pemasukan Apple Bisa Turun
Jikalau hal ini tetap terjadi, kebijakan ini diprediksi akan menurunkan pemasukan Apple di tahun 2020 mendatang.
Melansir analisis Dan Ives dari Wedbush yang dikutip Phone Arena, pemasukan Apple akan turun 4 persen.
Hal ini dikarenakan 40 persen iPhone yang diproduksi di Tiongkok masuk terlebih dahulu ke AS untuk pasar lokal serta global yang akan dikapalkan langsung dari negeri Paman Sam, alih-alih langsung dari Tiongkok.
Tentu dengan ini Apple akan terhantam dengan biaya pajak yang cukup tinggi. Terlebih lagi beberapa produk selain iPhone yang diproduksi di Tiongkok juga tak bisa diabaikan, seperti Mac, iPad, dan AirPod. Produk yang diproduksi sendiri di AS adalah MacBook Pro.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Langkah strategis ini menandai upaya serius Tiongkok dalam melindungi kepentingan industri kendaraan listriknya di tingkat internasional
Baca SelengkapnyaAda kekhawatiran bahwa Indonesia belum sepenuhnya siap menghadapi serbuan investasi.
Baca SelengkapnyaBerbeda dengan Indonesia yang sangat terbuka dengan merek mobil China, AS dan Kanada justru memperketat impor mobil China.
Baca SelengkapnyaSelain karena akan merusak proses pemulihan ekonomi China, pengenaan tarif impor 60 persen juga berpotensi biaya hidup di Amerika Serikat bakal melonjak.
Baca SelengkapnyaKeputusan Kanada untuk menaikkan tarif impor ini memicu ketegangan baru dalam hubungan dagang
Baca SelengkapnyaDalam 2 tahun China telah mengeluarkan Rp841,5 triliun untuk mengimpor produk agrikultur dari negara anggota ASEAN.
Baca SelengkapnyaTiongkok tak ingin punya ketergantungan dengan teknologi AI besutan AS.
Baca SelengkapnyaKanada resmi mengenakan tarif 100 persen untuk kendaraan listrik produksi China.
Baca SelengkapnyaChina tingkatkan ekspor mobil ke pasar dunia, Indonesia pun gak mau ketinggalan!
Baca SelengkapnyaKesepakatan ini usai Presiden Jokowi bertemu Presiden Xi Jinping.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, situasi perdagangan ini belum menguntungkan Indonesia sebagai negara terbesar di kawasan ASEAN.
Baca Selengkapnya