Virus mematikan dari zaman prasejarah kembali hidup
Merdeka.com - Sebuah sampel es dari Siberia diambil para peneliti untuk dilakukan penelitian. Setelah dicairkan, ternyata ditemukan sebuah virus mematikan yang telah lama mati suri.
Seperti yang dilansir oleh Mashable (3/3), virus ini pun bisa saja jadi wabah mengerikan jika nantinya tersebar lagi di masyarakat. Pasalnya, jika es di Siberia mencair seluruhnya, maka virus itu pun akan tersebar.
Virus dengan nama Pithovirus sibericum ini sendiri diketahui telah membeku selama 30 ribu tahun lamanya. Ini merupakan virus DNA raksasa berdasarkan ukuran maupun gen yang dibawanya.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di Siberia? Menurut hasil penelitian terbaru, para ilmuwan menemukan fosil kromosom purba dari kulit gajah purba atau mamut berbulu berusia 52.000 tahun.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di dalam es? Terperangkap di dalam es itu terdapat lebih dari 1.700 spesies virus — hampir semuanya baru bagi sains.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di sekitar kawah Siberia? Selama penyelidikan, para peneliti menemukan kadar metana yang sangat tinggi di sekitar kawah.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Siberia? Sebuah analisis baru terhadap genom 16 kuda kuno, yang ditemukan di makam di Siberia, Rusia tersebut, telah mengungkapkan transformasi yang disebabkan oleh tekanan selektif yang dilakukan oleh peternak manusia.
-
Apa yang ditemukan peneliti? Para peneliti menggambarkan spesies baru dari genus Calotes di Tiongkok selatan dan Vietnam utara.
-
Apa yang ditemukan oleh peneliti? Para peneliti yang dipimpin oleh Shuhai Xiao di Virginia Tech menemukan fosil spons laut berusia 550 juta tahun, menjelaskan kesenjangan 160 juta tahun dalam catatan fosil.
Virus itu sendiri disebut memang tidak akan membahayakan manusia atau hewan. Namun, sebenarnya masih ada saudara dari virus itu yang tersimpan di dinginnya es Siberia.
Sekali lagi, jika es di Siberia mencair, maka virus yang lebih bahaya dari Pithovirus sibericum akan tersebar. Efeknya tentu sangat membahayakan seperti persebaran virus H5N1.
"Faktanya mungkin saja kita akan mengidap virus yang pernah menyerang Neanderthal ribuan tahun lalu, dan pernyataan bahwa virus bisa diberantas adalah bohong (virus ini salah satu contohnya)," kata peneliti dalam Proceedings of the National Academy of Sciences.
Tak seperti virus lainnya, virus raksasa ini bentuk fisiknya bisa dilihat jelas lewat mikroskop. Dengan begitu diperkirakan penanggulangannya jika sudah masuk ke tubuh manusia pun akan sulit dilakukan.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
berhasil menghidupkan kembali virus prasejarah berusia 48.500 tahun yang terperangkap dalam permafrost (lapisan tanah beku) di Siberia.
Baca SelengkapnyaIlmuwan berhasil menghidupkan lagi makhluk yang beku sejak 46.000 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaTim peneliti menjelajahi lapisan es di Himalaya dan membawa kepingan es-es itu ke laboratorium untuk diperiksa.
Baca SelengkapnyaBahaya minum air lelehan gletser yang kini tengah jadi tren di kalangan konten kreator luar negeri.
Baca SelengkapnyaIni adalah penemuan bersejarah dan mengejutkan karena baru pertama kali terjadi.
Baca SelengkapnyaBadak berbulu yang terawetkan yang ditemukan oleh penambang di Republik Sakha Rusia akan digali sepenuhnya dalam beberapa bulan mendatang, saat para peneliti m
Baca SelengkapnyaKepunahan spesies di Bumi puluhan ribu tahun lalu diduga disebabkan virus, virus yang masih ada di zaman modern ini.
Baca SelengkapnyaPenemuan ini menunjukkan virus mungkin memainkan peran lebih besar dalam evolusi kita daripada yang kita sadari.
Baca SelengkapnyaEkspedisi Greenland mengungkap Timorebestia, fosil cacing raksasa, menulis ulang sejarah predator prasejarah.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan tertarik untuk menyelidiki bagaimana peristiwa iklim besar ini terjadi di Antartika
Baca SelengkapnyaPenemuan bangkai serigala purba menawarkan wawasan langka tentang Yakutia pada 44.000 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaTanda-tanda kehidupan di Planet Mars pada dasarnya sudah pernah ditemukan puluhan tahun lalu.
Baca Selengkapnya