Dorong Investasi, Perusahaan Ini Bawa Teknologi Material Bangunan Tahan Api dari Jepang dan Italia
Produk berbasis logam yang disegmentasikan untuk hunian dan industrial ini juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan material bangunan bagi gen z.
Pameran Building Material, Architecture & Interior terbesar di Indonesia, Indo Build Tech Expo part 2, resmi dibuka dan akan berlangsung hingga 11 Agustus 2024. Perhelatan edisi ke-25 yang digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten ini melibatkan 500 brand nasional dan internasional seperti dari China, Jepang, Korea, Latvia, Thailand, Vietnam, dan Malaysia.
Salah satu perusahaan nasional yang turut hadir adalah PT Tatalogam Lestari (Tatalogam Group). Di pameran kali ini, perusahaan baja lapis ini memperkenalkan produk-produk terbaru mereka yang diberi nama Nexgen.
Vice Presiden PT Tatalogam Lestari, Stephanus Koeswandi menerangkan, Nexgen merupakan kumpulan produk material bangunan yang diproduksi dengan teknologi masa mendatang atau next generation Technology.
Produk-produk Nexgen seperti Domus Fastrac, Purlin, Sakura Roku, Ondulit, Toho, S Gutter dan Speed Panel yang sudah tahan api, dihasilkan dengan teknologi ini.
Produk berbasis logam yang disegmentasikan untuk hunian dan industrial ini juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan material bangunan bagi gen z dan gen alfa, sehingga generasi mereka bisa membawa Indonesia mencapai generasi emasnya.
“Produk-produk Nexgen dihasilkan dari teknologi-teknologi baru yang kami kumpulkan dari Jepang, Italia, Australia, dan New Zealand. Teknologi ini kami bawa ke Indonesia dan kami aplikasikan pada logam hasil produksi dari Tata Metal Lestari seperti Nexalume dan Nexium sehingga menghasilkan berbagai material bangunan yang lebih ringan, kuat, dan tentunya lebih indah yang saat ini dibutuhkan oleh gen z dan gen alfa dalam mencapai Indonesia Emas,” terang Stephanus di Jakarta, Jumat (9/8).
Stephanus menerangkan, teknologi-teknologi yang mereka kumpulkan untuk memproduksi produk-produk Nexgen, di bawa ke Indonesia melalui mekanisme joint venture atau mekanisme-mekanisme lain.
Dengan demikian, nantinya diharapkan dapat mendorong adanya investasi baru di tanah air yang pada akhirnya berdampak pada terbukanya lapangan kerja baru bagi masyarakat Indonesia dan meningkatnya perekonomian nasional.
Pembangunan Ramah Lingkungan
Selain itu, dengan teknologi ini, proses pembangunan di Indonesia juga diharapkan dapat lebih ramah lingkungan. Sebab, dengan teknologi ini, limbah yang dihasilkan di lokasi konstruksi jadi lebih sedikit karena materal yang digunakan sebagain besar sudah difabrikasi sehingga hanya perlu penginstalasian saja di dilokasi.
“Selain menggelar seminar guna memperkenalkan produk Nexgen ini, hari ini kami juga mengadakan MoU dengan perushaan Jepang. Resource sharing dan transfer teknologi seperti ini kami harapkan dapat mendukung kemajuan building material di Indonesia. Jadi kita memang tidak bisa hanya bekerja sendiri, kita butuh juga berkolaborasi dengan pihak-pihak yang memang bisa mendukung kemajuan konstruksi kita. Harapannya, nantinya akan muncul investasi baru yang dapat berdampak pada perekonomian nasional,” terang Stephanus lagi.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), Sandiaga Uno sangat mendukung pelaksanaan kegiatan ini karena dengan kegiatan tersebut pelaku professional dan pelau industri dapat mensosialisasikan kemajuan sector konstruksi dan infrastruktur.
"Kegiatan ini menjadi wadah pelaku profesional dan pelaku industri untuk mensosialisasikan kemajuan sektor konstruksi dan infrastruktur. Kami mengajak seluruh masyarakat dengan semangat 3G (Gercep, Geber dan Gaspoll), kita bangkitkan ekonomi nasional melalui sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia,” paparnya.