Presiden Jokowi Sebut Pertumbuhan Ekonomi 2020 akan Merosot Tajam
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan target pembangunan dan pertumbuhan ekonomi 2020 akan terkoreksi cukup tajam. Menurutnya, ini bukan hanya terjadi di Indonesia tetapi di seluruh negara karena terdampak virus corona.
"Target pembangunan dan pertumbuhan ekonomi 2020 akan terkoreksi cukup tajam," kata Jokowi saat membuka Sidang kabinet paripurna, mengenai refocusing dan anggaran di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (14/4).
Dia mengatakan, berbagai lembaga Internasional, seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank dunia sudah memprediksi ekonomi global 2020 akan alami periode resesi. Bahkan, lembaga-lembaga tersebut memperkirakan ekonomi dunia bisa tumbuh negatif.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Apa yang menjadi fokus Jokowi dalam masalah kesehatan di Indonesia? Jokowi tak mau peralatan kesehatan yang sudah ada seperti, MRI, USG hingga mamogram tak digunakan karena tak ada dokter spesialis.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
"Hitung-hitungan terakhir, yang saya terima bisa tumbuh negatif, ekonomi global bisa tubuh negatif, minus 2,8 persen artinya ke tarik sampai ke -6 persen," jelas Jokowi.
Sebab itu, saat ini kata dia, pemerintah harus menyiapkan skenario agar ekonomi bisa pulih kembali. Selain itu, dia meminta agar masyarakat tetap optimis untuk memerangi virus corona.
"Sebab itu kita harus menyiapkan diri dengan berbagai skenario, kita juga tidak boleh pesimis, dalam upaya pemulihan kesehatan maupun ekonomi, InsyaAllah kita bisa," jelas Jokowi.
Hitung Potensi Resiko
Jokowi meminta seluruh pihak agar tetap waspada terkait dampak lanjutan dari Covid-19 khususnya pada ekonomi di 2021. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut meminta para menteri terkait agar menghitung kembali mulai dari resiko domestik, hingga global.
"Betul-betul tolong dihitung dengan cermat, potensi, peluang, dan berbagai resiko yang ada baik domestik, maupun global," kata Jokowi.
Sebab, dia ingin agar agar seluruh menteri kabinet Indonesia Maju agar tetap fokus pada reformasi struktural harus tetap berjalan.
"Fokus pada misi besar kita yaitu reformasi struktural yang harus tetap berjalan, reformasi untuk percepatan dan pemerataan pembangunan. Baik itu reformasi birokrasi, baik dalam peningkatan produktifitas, dan juga transformasi ekonomi itulah misi besar kita," tambah Jokowi.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Per Agustus 2024, posisi utang Indonesia berada di angka Rp8.461,93 triliun, setara dengan 38,49 persen dari PDB.
Baca SelengkapnyaPerekonomian Indonesia masih bisa tumbuh 5,11 persen di tengah pelemahan ekonomi global.
Baca SelengkapnyaIndonesia juga menghadapi berbagai tantangan seperti, kekeringan panjang dan dunia yang penuh ketidakpastiaan.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaNamun, menurut Jokowi, untuk menuju tiga negara yang memiliki kekuatan ekonomi di Asia, masih dihadapkan dengan berbagai tantangan.
Baca SelengkapnyaAda beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi yang stabil tersebut juga diiringi dengan penambahan tenaga kerja baru sebanyak 21,3 juta pada periode 2015–2024.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, kenaikan kurs menjadi salah satu hal yang ditakuti oleh semua negara.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tetap di angka Rp 15.000 pada 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi terus memantau realisasi belanja pemerintah pusat maupun daerah.
Baca SelengkapnyaKestabilan ekonomi akan sulit dikembalikan jika sudah terganggu.
Baca SelengkapnyaPadahal, pemerintah pusat sangat sulit mengumpulkan uang dari pajak, royalti, hingga dividen untuk ditransfer ke daerah.
Baca Selengkapnya