Ahli Paleontologi Angkat Fosil Dinosaurus Langka Beratnya Hampir 300 Kg, Ditemukan oleh Guru SMA Saat Jalan-Jalan
Fosil dinosaurus pemakan tumbuhan itu ditemukan di Kanada.
Ahli paleontologi pekan lalu mengangkat fosil dinosaurus seberat 272 kilogram yang terkubur di dekat Grande Prairie, Alberta, Kanada.
Fosil tersebut merupakan fosil milik Pachyrhinosaurus yang hidup lebih dari 70 juta tahun yang lalu, mereka menyebut hewan purba ini sebagai “Big Sam”.
-
Bagaimana fosil dinosaurus ini ditemukan? Fosil lebih mungkin muncul setelah hujan, karena air mengungkap material dengan menghilangkan sedimen yang menutupinya, dalam fenomena yang dikenal sebagai pelapukan.
-
Kapan fosil dinosaurus itu ditemukan? Fosil yang ditemukan pada Mei lalu di dekat sebuah waduk di kotamadya Sao Joao do Polesine itu diperkirakan berusia sekitar 233 juta tahun.
-
Siapa yang menemukan fosil dinosaurus ini? Penemuan ini merupakan hasil kerja sama antara Universitas Portsmouth dan Universitas Bath, yang telah melakukan penelitian di Pulau Isle of Wight selama lebih dari satu abad.
-
Di mana saja fosil dinosaurus berbulu ditemukan? Ilmu pengetahuan semakin banyak belajar tentang keluwesan bentuk pada dinosaurus dengan setiap penemuan besar di China, Amerika, Antartika, dan tempat lainnya. Termasuk, soal bulunya.
-
Bagaimana fosil dinosaurus hamil itu ditemukan? Sisa-sisa fosil Ichthyosaurus sepanjang hampir empat meter ditemukan oleh para arkeolog di Chile pada sebuah gletser yang meleleh.
-
Bagaimana cara fosil dinosaurus terbentuk? Ini lantaran proses fosilisasi yang jarang terjadi dan hanya terbentuk dalam keadaan tertentu saja.
Dilansir CBC News, Pachyrhinosaurus merupakan dinosaurus pemakan tumbuhan terbesar kedua yang ditemukan di lapisan tulang padat bersama kawanan lainnya yang mati di tepi Lembah Grande Prairie.
"Kami memiliki ratusan tulang muda pada lapisan tulang padat, jadi kami tahu bahwa ada banyak bayi dan beberapa tulang dewasa di antara semua tulang dewasa besar yang ada," kata Emily Bamforth, paleontolog dari Museum Dinosaurus Philip J. Currie, pada sebuah wawancara dalam perjalanan ke lokasi penggalian.
Diabaikan lebih dari 50 tahun lalu
Bamforth menggambarkan hewan bertanduk ini sebagai sepupu triceratops yang lebih kecil dan lebih tua.
"Ciri khas mereka adalah, alih-alih memiliki tanduk di hidung seperti triceratops, mereka memiliki tonjolan tulang besar yang disebut boss. Dan mereka juga memiliki tonjolan tulang besar di atas mata mereka," ujar Bemfort.
"Itu membuat mereka terlihat sedikit aneh. Itu adalah satu-satunya dinosaurus yang jika Anda menemukannya, itu adalah satu-satunya hal yang mungkin," imbuhnya
- Ilmuwan Temukan Fosil Dinosaurus Terkecil Berusia 80 Juta Tahun, Ukurannya Hanya Sebesar Kancing Baju & Masih Lengkap dengan Embrionya
- Ilmuwan Temukan Spesies Baru Dinosaurus yang Hidup 72 Juta Tahun Lalu, Panjangnya Sampai 4 Meter
- Peneliti Temukan Fosil Dinosaurus Spesies Baru Berusia 165 Juta Tahun, Punggungnya Berlapis Baja dan Ditumbuhi Sisik Tajam Bagai Duri
- 8 Fosil Dinosaurus Paling Utuh yang Pernah Ditemukan dalam Sejarah
Tulang-tulang ini pertama kali ditemukan oleh seorang guru SMA yang sedang berjalan-jalan sekitar 50 tahun yang lalu. Guru itu memerlukan waktu satu dekade untuk membujuk orang-orang melihat temuannya itu.
300 tulang per meter persegi
"Pada saat itu, sekitar tahun 70-an hingga 80-an, paleontologi di Alberta utara hampir tidak dikenal, tapi ketika ahli paleontologi akhirnya sampai di lokasi tersebut, mereka mengetahui itu sebenarnya salah satu tumpukan tulang dinosaurus terpadat di Amerika Utara," jelas Bamfort.
Tempat itu berisi sekitar 100 hingga 300 tulang per meter persegi, imbuhnya.
Sejak saat itu, para ahli paleontologi mengunjungi situs tersebut secara sporadis menelusuri tulang-tulang milik kura-kura, dinosaurus dan kadal.
Sebelumnya, 16 tahun yang lalu para paleontolog menemukan tengkorak Pachyrhinosaurus berusia sekitar 30 tahun yang kini berada di museum.
Sayangnya, para ahli paleontologi belum dapat mengidentifikasi jenis kelamin dari dua Pachyrhinosaurus dewasa ini
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti