Arkeolog Temukan Benua yang Hilang di Dekat Wilayah Indonesia, Pernah Ada 59.000 Tahun Lalu
Arkeolog Temukan Benua yang Hilang di Dekat Wilayah Indonesia, Pernah Ada 59.000 Tahun Lalu
Arkeolog Temukan Benua yang Hilang di Dekat Wilayah Indonesia, Pernah Ada 59.000 Tahun Lalu
-
Di mana benua yang hilang ini berada? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
-
Di mana benua yang hilang itu berada? Rupanya selama ini benua itu yang luas mencapai 4,9 juta kilometer persegi tersembunyi di depan mata dan sebagian besar wilayahnya berada di bawah air.
-
Bagaimana benua yang hilang ini ditemukan? Studi barunya membalikkan asumsi tersebut. Penelitian ini menyuguhkan data regional mengenai permukaan laut antara 70.000 dan 9.000 tahun yang lalu, bersama dengan peta rinci fitur dasar laut dari landas kontinen yang tenggelam, yang disediakan oleh pemetaan sonar dari kapal.
-
Siapa yang menemukan benua hilang Zealandia? Benua ini pertama kali ditemukan oleh seorang pedagang dan pelaut Belanda bernama Abel Tasman pada 1642.
-
Di mana lokasi Zealandia, benua yang hilang, berada? Ahli geologi membuat peta geologi pertama benua yang hilang, yang ditemukan di dekat Selandia Baru pada 2017.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Australia? Setelah bertanding di Arab Saudi, Timnas Indonesia akan segera kembali ke Jakarta untuk mempersiapkan pertandingan melawan Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Selasa, 10 September 2024.
Arkeolog Temukan Benua yang Hilang di Dekat Wilayah Indonesia, Pernah Ada 59.000 Tahun Lalu
Tim arkeolog dan ilmuwan Bumi belum lama ini mengungkap keberadaan benua kuno Sahul yang di Zaman Es meliputi Australia dan Nugini.
Penelitian mereka, yang dipublikasikan dalam Quaternary Science Reviews, mengungkap detail menarik tentang periode yang kurang dikenal dalam sejarah manusia.
Selama 65.000 tahun terakhir sejarah manusia di Australia, penurunan permukaan laut mengungkap adanya daratan luas kering di barat laut benua Australia.
- Temuan-temuan Arkeolog di Seluruh Dunia yang Menggegerkan, Ada Benda Sudah Terkubur Selama Ribuan Tahun
- Arkeolog Temukan Permukiman Neolitikum Berusia 7.000 Tahun, Luasnya Sampai 13 Hektar
- Arkeolog Ungkap Perempuan Dijadikan Tumbal di Zaman Batu, Diikat Lalu Dikubur Hidup-Hidup
- Misteri Musnahnya Seluruh Manusia di Inggris 8.000 Tahun Lalu Terungkap, Penyebabnya Mengerikan
Kawasan itu kemudian baru sepenuhnya muncul pada Tahap Isotop Maritim 2 (29.000–14.000 tahun lalu), meliputi laut pedalaman yang berdekatan dengan danau air tawar yang besar, dikelilingi oleh lereng curam tinggi yang dipisahkan oleh ngarai dalam.
Hasil pemodelan demografi tim peneliti menyiratkan kawasan yang kini tenggelam itu mengalami perubahan kapasitas selama Tahap 4-2 Isotop Maritim dan kemungkinan mampu menampung sekitar 50.000 sampai 500.000 orang di masa yang berbeda.
Namun naiknya permukaan laut global yang cepat pada 14.500-14.100 tahun lalu dan antara 12.000-9.000 tahun lalu menyebabkan banjir di sekitar 50% wilayah sebelah barat laut. Kondisi ini menimbulkan dampak besar pada ruang hidup manusia di kawasan tersebut.
Peristiwa-peristiwa ini kemungkinan memicu mundurnya populasi manusia menjauh dari garis pantai yang semakin mendekat.
Hal ini terlihat dalam puncak intensitas penghunian di situs arkeologi di seluruh Kimberley dan Arnhem, serta munculnya gaya seni batu baru yang khas di kedua wilayah tersebut.
Peneliti utama, Kasih Norman, mengatakan, "Kehadiran gugusan pulau yang luas ini kemungkinan memudahkan penyebaran para penjelajah maritim pertama dari Wallacea - wilayah Indonesia modern saat ini - dengan memberikan lingkungan yang akrab bagi adaptasi mereka ke benua Sahul yang luas."