Arkeolog Temukan Bukti Ibu Pukul Pantat Anaknya dengan Sandal Sudah Ada Sejak Yunani Kuno, Begini Gambarnya
Dewi Aphrodite digambarkan sedang akan memukul putranya, Eros, dengan sandal.
Dewi Yunani Aphrodite yang mengancam putranya yang nakal, Eros, dengan bagian belakang sandalnya tampaknya telah menunjukkan tradisi di kalangan para ibu Yunani kuno yang masih dipraktikkan sampai sekarang.
Hal tersebut ditemukan oleh peneliti dalam koleksi vas-vas Yunani kuno di Museum Arkeologi Taranto di Italia. Sebuah vas bunga menunjukkan motif bergambar dewi Aphrodite yang mengancam anaknya Eros dengan bagian belakang sandalnya. Koleksi vas-vas di museum tersebut berasal dari tahun 360 SM.
-
Bagaimana cara para arkeolog mengidentifikasi gadis Yunani kuno ini? Sebelum melakukan penggalian, para arkeolog melakukan penelitian latar belakang sejarah suatu area atau daerah. Mereka melakukan survei lapangan.
-
Bagaimana cara para arkeolog meneliti tengkorak gadis Yunani tersebut? Berfokus pada kerangka gadis ini, yang jelas-jelas tidak hidup hingga dewasa, memungkinkan kita untuk berspekulasi tentang evolusi biologis, makna pemuda Yunani di zamannya, dan jalur yang diambil gadis-gadis dari masa kanak-kanak hingga menjadi wanita dewasa.
-
Mengapa arkeolog mengambil sampel tanah di kuburan kuno? Selama penggalian, arkeolog juga mengambil sampel tanah untuk dikirim dan dianalisis lebih lanjut untuk mendapatkan data tentang lingkungan dan flora, selain analisis antropologi tulang-tulang.
-
Kapan sandal Romawi kuno itu ditemukan? Pada 2021, tim arkeolog yang dipimpin Esperanza Martin menemukan sebuah rumah besar yang memiliki halaman tengah dan sebuah sumur. Namun, penggalian baru dilanjutkan pada musim panas tahun ini, dan para arkeolog memutuskan untuk menjelajahi dasar sumur dengan menggunakan sistem katrol untuk mencegah kerusakan terhadap artefak yang ada.
-
Mengapa arkeolog mempelajari panci kuno? Kasus ini telah lama menjadi topik pembahasan para ilmuan arkeologi mengenai kesimpulan bagaimana alat-alat kuno digunakan oleh manusia purba dalam membuat makanan berdasarkan catatan tertulis.
-
Mengapa arkeolog heran dengan penemuan kota kuno ini? Meskipun kota ini berasal dari masa lampau, penemuan mengagumkan ini menunjukkan apa yang dapat diraih oleh pencapaian luar biasa dari semangat manusia.
Dalam mitologi Yunani dan Romawi, Eros disebut sebagai dewa cinta dan hasrat seksual Yunani. Namun, dalam sumber lain Eros digambarkan sebagai putra dari dewi Aphrodite dan dirinya digambarkan sebagai anak yang nakal.
Pesan manis
Dilansir laman Greek Reporter, Minggu (29/12, koleksi lain yang menggambarkan hal serupa adalah sebuah patung yang dipajang di Museum Arkeologi di Athena yang menunjukkan dewi Aphrodite mengancam akan memukul Pan dengan sandalnya. Eros kecil melayang di atas bahunya, sambil memegang tanduk Pan dengan jenaka untuk membantu ibunya mengusir makhluk yang mengganggu itu.
Sementara itu, selama penggalian proyek membangun terowongan bawah tanah di Istanbul, arkeolog menemukan sepasang sandal berusia 1.500 tahun yang unik karena memiliki tulisan di bagian alas sandal. Tulisan tersebut berisi pesan manis dalam bahasa Yunani.
Tulisan Yunani pada sandal tersebut berbunyi, “Gunakan saat sehat, Nona. Kenakan saat cantik dan bahagia.”
Arkeolog mengungkapkan sandal berusia 1.500 tahun itu adalah milik seorang wanita yang hidup di zaman Kekaisaran Romawi. Sandal tersebut kini menjadi bagian dari koleksi museum arkeologi di Istanbul.
- Arkeolog Temukan Sepatu Tentara Romawi Berusia 2.000 Tahun, di Bagian Solnya Ada 60 Paku
- Arkeolog Temukan Anak Panah Berusia 1.300 Tahun Saat Salju Mencair
- Menggali di Kota Kuno, Arkeolog Temukan Alun-Alun Berusia 2.200 Tahun dengan Pilar Bergambar Kepala Banteng dan Dewa Apollo
- Arkeolog Temukan Sandal Prajurit Romawi Berusia 2.000 Tahun, Desainnya Bikin Salah Fokus
Tampaknya, selain digunakan oleh dewi Aphrodite untuk membuat putranya berperilaku baik, sandal Yunani kuno rupanya memiliki fungsi lain yang tak terduga sebagai tempat menuliskan pesan-pesan manis dan bermakna untuk penggunanya.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti