Arkeolog Temukan Gambar Misterius di Sepanjang Jejak Dinosaurus, Berasal dari 9.400 SM
Arkeolog Temukan Gambar Misterius di Sepanjang Jejak Dinosaurus, Berasal dari 9.400 SM
Arkeolog Menemukan Kumpulan Petroglif Yang Sudah Ada Sejak 9400-2620 SM di Samping Jejak Dinosaurus di Brasil
-
Bagaimana jejak kaki dinosaurus itu ditemukan? Formasi Wonthaggi di tenggara Melbourne telah menjadi sumber yang kaya akan fosil berumur 120–128 juta tahun. Hal ini membantu mengungkap kepada dunia keberadaan beberapa spesies dinosaurus herbivora kecil, seperti dikutip dari IFL Science, Kamis (12/9).
-
Di mana jejak kaki dinosaurus ini ditemukan? Jejak kaki ini disebutkan pada sebuah batu di Italia.
-
Kapan jejak kaki dinosaurus ini diperkirakan terbentuk? Puluhan jejak kaki dinosaurus, diperkirakan berusia hingga 94 juta sampai 113 juta tahun, ditemukan di barat laut Alaska, Amerika Serikat.
-
Siapa yang menemukan jejak kaki dinosaurus ini? Vincenzo Colonna (88) merupakan pensiunan ahli geologi di Universitas Bari. Dia tidak sengaja menemukan jejak kaki hewan purba ini saat jalan-jalan di pantai.
-
Di mana jejak kaki dinosaurus itu ditemukan? Ilmuwan menemukan jejak kaki dinosaurus theropoda besar di pantai selatan Australia.
-
Di mana jejak kaki dinosaurus tersebut ditemukan? Puluhan jejak kaki dinosaurus, diperkirakan berusia hingga 94 juta sampai 113 juta tahun, ditemukan di barat laut Alaska, Amerika Serikat.
Arkeolog Temukan Gambar Misterius di Sepanjang Jejak Dinosaurus, Berasal dari 9.400 SM
Penelitian di Situs Serrote do Letreiro (Bukit Rambu) di Negara Bagian Paraíba, Brasil, menemukan sekumpulan petroglif (gambar yang terbuat dari pahatan batu) di samping jejak dinosaurus
Situs Serrote do Letreiro memiliki tiga singkapan batu seluas 15.000 meter persegi. Situs ini terletak di Monumen Alam Vale dos Dinossauros (Dikenal sebagai Lembah Dinosaurus), yang terletak di pinggiran Cekungan Sousa di kotamadya Sousa.
Sebuah penelitian terbaru, yang diterbitkan dalam jurnal laporan ilmiah, mengungkapkan singkapan tersebut memiliki fosil jejak kaki dari Periode Kapur Awal, yang ditinggalkan oleh theropoda, sauropoda, dan dinosaurus iguanodon.
- Arkeolog Temukan Gambar Hewan Ternak di Batu Berusia 4.000 Tahun, Jadi Bukti Gurun Sahara Dulu Pernah Hijau Subur
- Berkat Bocah 11 Tahun, Ilmuwan Berhasil Teliti Spesies Baru Reptil Laut Raksasa Berusia 200 Juta Tahun
- Pria Ini Temukan Fosil Dinosaurus Utuh Berusia 70 Juta Tahun, Tapi Disembunyikan Selama 2 Tahun
- Arkeolog Temukan 'Gua Surga' Berisi Tulang Mammoth, Singa Prasejarah, dan Jejak Spesies Manusia
Penyebutan jejak dinosaurus paling awal dari wilayah Sousa berasal dari awal abad ke-20, dengan studi paleontologi pertama yang dilakukan pada 1975.
Sebuah publikasi selanjutnya pada 1979 memberikan referensi tentang keberadaan petroglif (disebut sebagai "ukiran Indian Cariri"), namun tidak ada penyelidikan lebih lanjut yang dilakukan untuk mendokumentasikan temuan tersebut.
Dalam sebuah penelitian terbaru di Serrote do Letreiro, arkeolog menemukan serangkaian petroglif di samping jejak dinosaurus, yang menurut para peneliti ditandai dengan motif melingkar yang mirip dengan petroglif yang ditemukan di negara bagian Paraíba dan Rio Grande do Norte.
"Terlepas dari banyaknya petroglif yang teridentifikasi, tidak ada tumpang tindih yang ditemukan antara prasasti dan jejak kaki fosil. Tidak ada satupun kasus yang ditemukan pembuatan petroglif mengakibatkan kerusakan pada jejak kaki yang ada, yang menunjukkan adanya perhatian dari para pembuatnya," kata laporan penelitian, seperti dilansir laman Heritage Daily.
Arkeolog menetapkan petroglif itu termasuk dalam rangkaian motif yang luas, baik murni maupun abstrak, dan dengan teknik eksekusi yang serupa atau identik yang ditemukan di situs seni cadas arkeologi lainnya di wilayah Timur Laut Brasil.
Berdasarkan penanggalan radiokarbon dari penguburan yang ditemukan di situs-situs terkait ini, para peneliti berpendapat petroglif tersebut berasal dari periode yang mencakup 9400-2620 tahun sebelum masehi.
"Penelitian lebih lanjut dengan menggunakan metode baru penanggalan langsung petroglif, seperti spektrometri fluoresensi sinar-X, pasti akan menjelaskan masalah kronologi.
Dengan tidak adanya penerapan metode penanggalan absolut pada petroglif, penanggalan yang diusulkan di sini tetap terbatas pada kesimpulan ikonografi, serta ekstrapolasi dari cakrawala temporal yang diidentifikasi di beberapa situs bertanggal di wilayah tersebut," kata para penulis penelitian.