Arkeolog Temukan Makam Vampir dari Abad ke-17 di Sebuah Gereja, di Lehernya Ditaruh Sabit
Arkeolog menemukan makam vampir di sebuah gereja di Polandia.
Arkeolog yang tengah meneliti sebuah gereja di Polandia utara menemukan makam vampir.
Sisa kerangka yang terkubur sedalam 2 meter di bawah tanah itu rupanya milik seorang pria berusia sekitar 50 tahun yang berasal dari abad ke-17 di Gereja Kabar Sukacita Perawan Maria desa Pączewo.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di 'Gua Orang Mati'? Para arkeolog pertama kali menemukan gua ini pada tahun 2008 yang terletak di sebuah desa di Catalonia yang berjarak sekitar 580 km ke arah timur laut dari Madrid dan dekat perbatasan dengan Andorra dan Prancis. Gua ini memiliki dua ruangan yang digunakan oleh penduduk sekitar 3.500 tahun lalu sebagai makam, demikian ungkap Autonomous University of Barcelona dalam siaran persnya pada 20 Juni, dilansir Miami Herald.
-
Apa yang ditemukan arkeolog yang membuat mereka kaget? Penemuan ini merupakan contoh tertua dari jenis perekat di Eropa dan menjadi bukti kecerdasan Neanderthal.
-
Mengapa para arkeolog mempelajari makam ini? Wali kota Corinaldo Gianni Aloisi mengatakan temuan tambahan di pekuburan Nevola semakin menunjukkan pentingnya area tersebut dan mungkin "memungkinkan kita untuk mengenal, dan mungkin menulis ulang, sejarah koleksi kita."
-
Siapa yang memimpin tim arkeolog dalam penemuan ini? Tim arkeolog yang melakukan penelitian di daerah tersebut dipimpin oleh Serres Antiquities Ephorate, yang bekerja sama dengan Sekolah Prancis di Athena.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Turki? Arkeolog di Turki menemukan prasasti atau lempengan batu saat melakukan penggalian di kastil Silifke yang terletak di atas bukit di Provinsi Mersin.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Mesir? Saat menggali sebuah kuburan kuno di Mesir, para arkeolog membuat penemuan langka. Penemuan langka ini benar-benar mengejutkan ahli yang melakukan penggalian. Lantas, apa yang mengejutkan?Sebuah tumor ovarium yang tersemat di panggul seorang wanita yang meninggal lebih dari 3000 tahun.
Dilansir Dailymail, selama penggalian para arkeolog menemukan tiga kerangka yang mana salah satu dari bagian kerangka tersebut memiliki sabit di lehernya. Praktik ini menjadi hal lumrah di abad pertengahan yang diyakini dirancang untuk mencegah vampir bangkit dari kematian.
Antropolog bernama Justyna Kargus mengatakan, tengkorak kerangka yang ditemukan itu menunjukan tanda sebelum meninggal ia telah mengalami trauma dan menderita luka fisik.
Alami penyiksaan sebelum meninggal
“Tengkoraknya memiliki banyak luka yang menunjukkan dia mungkin memiliki banyak bekas luka yang dalam di area wajahnya,” ujar Kargus.
“Salah satu pukulan yang dialaminya membuat giginya rontok. Dia akan terlihat berbeda dari kebanyakan orang dan kemungkinan wajahnya menjadi menakutkan,” kata Kargus.
Menurut dia, penemuan pemakaman vampir di gereja merupakan hal yang sangat langka karena biasanya vampir akan dikubur jauh dari masyarakat setempat.
- Arkeolog Temukan Kamar Tempat Singgasana Ratu Abad ke-7 Masehi, Ada Pilar Besar dengan Lukisan Unik
- Arkeolog Temukan Makam Vampir Bocah Berusia 800 Tahun di Taman Istana, Kerangkanya Ditindih Batu Besar
- Arkeolog Temukan Makam Prajurit Zaman Besi dari Abad Ke-3 SM, Berisi Pedang dan Perisai
- Arkeolog Temukan Makam Prajurit Romawi Berisi Harta Karun Menggiurkan, Ada Cincin Sampai Mahkota Emas
Biasanya yang dimakamkan di dalam gereja adalah mereka yang termasuk tokoh penting, orang terhormat, para pendeta, atau orang berjasa.
Ia berspekulasi mungkin pria termasuk orang yang berjasa di masyarakat setempat dan ada sesuatu yang membuat mereka takut pada pria ini.
Penemuan makam vampir merupakan hal yang lazim di kalangan masyarakat Slavia. Kepercayaan terhadap legenda vampir menjadi begitu meluas hingga menimbulkan histeria massal bahkan berujung pada eksekusi terhadap orang-orang yang dianggap vampir.
Berbagai prosedur dilakukan untuk mencegah mereka yang dicurigai vampir bangkit dari kematian. Ada yang mengalungkan sabit di leher, ada yang diikat, digembok, mata ditutup dengan koin, mayat dibungkus jaring ikan, atau mayat diremukkan dengan batu atau bata.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti