Arkeolog Temukan Mumi Anak Tertua di Dunia, Posisinya Meringkuk & Masih Pakai Kalung dari Cangkang Telur Burung Unta
Mumi ini ini seribu tahun lebih tua dari mumi Mesir.
Mumi ini ini seribu tahun lebih tua dari mumi Mesir.
-
Dimana mumi tertua di dunia ditemukan? Manusia Acha, salah satu jenazah tertua, diperkirakan berusia sekitar 9.000 tahun dan ditemukan di daerah kering yang disebut Acha.
-
Siapa anak muda terkaya di dunia? Clemente Del Vecchio yang berusia 18 tahun justru sudah memiliki kekayaan USD3,8 miliar atau setara Rp582 triliun.
-
Di mana penemuan mumi tikus yang mengejutkan ilmuwan itu terjadi? Penemuan mencengangkan telah ditemukan di Puna de Atacama, sebuah wilayah tandus yang melintang di antara Chili dan Argentina.
-
Bagaimana para ilmuwan menentukan asal-usul mumi-mumi Tarim Basin? Namun, analisis genetik yang dilakukan pada tiga belas mumi yang diawetkan dengan baik menunjukkan bahwa, tidak seperti yang diperkirakan sebelumnya, tubuh-tubuh tersebut bukan milik para migran yang membawa teknologi dari Barat.
-
Bagaimana cara para ilmuwan menentukan asal-usul anak laki-laki tersebut? Informasi lebih lanjut tentang kehidupan dan asal-usul anak laki-laki tersebut ditemukan melalui tes isotop dan DNA kuno, CT scan, sinar-X, dan pemeriksaan lebih lanjut terhadap tulang manusia.
-
Bagaimana para arkeolog menemukan peti mati Mumi Tadi Ist? Arkeolog menggali peti mati tersebut pada awal 2023 dan menemukan gambar yang mirip Marge Simpson di bagian dalam tutupnya, dikelilingi oleh selusin pendeta yang melambangkan 12 jam dalam sehari.
Arkeolog Temukan Mumi Anak Tertua di Dunia, Posisinya Meringkuk & Masih Pakai Kalung dari Cangkang Telur Burung Unta
Arkeolog menemukan mumi bocah berusia tiga tahun di pegunungan gurun barat daya Libya, yang dikenal sebagai Uan Muhuggiag. Mumi ini disebut mumi Tashwinat, dan merupakan mumi anak tertua di dunia.
Sumber: IFL Science
Menurut para arkeolog, mumi ini seribu tahun lebih tua dari mumi Mesir.
Mumi ini ditemukan pada musim dingin tahun 1958, ketika arkeolog Fabrizio Mori menjelajahi gua Uan Muhuggiag. Gua ini merupakan situs arkeologi yang pernah ditempati oleh para penggembala pada masa lalu.
Bungkusan itu terbuat dari kulit kambing atau kijang dan menutupi tubuh anak kecil yang telah dikeringkan dan dibungkus dengan lapisan dedaunan. Anak itu telah menjalani semacam proses mumifikasi, di mana organ-organ tubuhnya diambil setelah kematian melalui sayatan di perut dan dada, kemudian diganti dengan tanaman herbal untuk membantu mengawetkan tubuh. Jenazah tersebut ditemukan dalam posisi meringkuk seperti janin dengan kalung cangkang telur burung unta di lehernya.
- Arkeolog Temukan 33 Makam Kuno Berusia 2600 Tahun di Mesir, Berisi Mumi yang Menderita Penyakit Menular
- Arkeolog Temukan Makam Dua Bocah Laki-Laki Berusia 1.600 Tahun, Dikubur Bersama Hewan dan Perhiasan Emas
- Arkeolog Temukan Makam 'Wali Kota' Zaman Batu Berusia 6.800 Tahun, Dikubur Bersama Gigi Babi Hutan
- Arkeolog Kaget Temukan Tengkorak Manusia yang Dipahat dan Bolong Bekas Dibor, Ternyata Dulu Disembah
Analisis menunjukkan bocah tersebut berusia sekitar 3 tahun ketika meninggal dan memiliki corak kulit gelap. Dengan menggunakan penanggalan radiokarbon, diperkirakan mumi tersebut berusia antara 5.400 hingga 5.600 tahun. Pada masa hidupnya, wilayah Sahara tempat mumi tersebut ditemukan memiliki lanskap yang jauh lebih hijau daripada saat ini. Gurun Sahara dipenuhi oleh rumput, pepohonan, dan danau, menciptakan lingkungan yang mendukung kehidupan para peternak sapi yang tinggal di sekitar gua Uan Muhuggiag.
Mumi Tashwinat ini membuka kemungkinan bahwa praktik mumifikasi di Afrika memiliki sejarah yang lebih kompleks dan dalam daripada yang diperkirakan sebelumnya. Meskipun saat ini tidak diketahui apakah praktik mumifikasi ini mempengaruhi praktik mumifikasi Mesir, penemuan ini menjadi bukti bahwa praktik mumifikasi memiliki akar yang sangat tua di benua Afrika.