Arkeolog Temukan Permukiman Kuno Berusia 4.000 Tahun, Terletak di Dekat Kota Kaum Tsamud yang Dikisahkan Dalam Alquran
Permukiman ini dikellingi benteng pertahanan dan di dalamnya juga terdapat pemakaman.
Para arkeolog baru-baru ini menemukan sebuah kota kecil dari Zaman Perunggu berusia 4.400 tahun di Oasis Khaybar, Arab Saudi.
Pemukiman tersebut ditemukan selama eksplorasi terbaru Proyek Arkeologi Khaybar Longue Duree (AFALULA-RCU-CNRS) oleh tim arkeolog yang dipimpin Guillaume Charloux dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Arab Saudi? Sumber: Phys.org Pusat Penelitian Australia untuk Evolusi Manusia (ARCHE) Universitas Griffith, bekerja sama dengan mitra internasional, membuat terobosan baru dari eksplorasi pengaturan bawah tanah, termasuk gua tabung dan lava, yang sebagian besar isinya merupakan reservoir (wadah menyimpan cairan) arkeologi yang belum dimanfaatkan di Arab.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di bangunan batu kuno Arab Saudi? Arkeolog di Arab Saudi menemukan ribuan tulang hewan dan sisa-sisa manusia berumur 7.000 tahun pada sebuah bangunan batu kuno.
-
Apa saja yang ditemukan di dalam rumah kuno yang ditemukan para arkeolog di Arab Saudi? Berbagai macam artefak dan tulang hewan ditemukan di situs ini. Arkeolog Temukan Rumah Penduduk Awal Saudi 7.000 Tahun Lalu, Terbuat dari Lingkaran Batu dan Berisi Banyak Peralatan Ternak
-
Siapa yang dianggap memiliki otoritas dalam menjelaskan arti telinga berdenging menurut Islam? Dijelaskan dalam hadis bahwa Imam al-Munawi berkata;"Sesungguhnya telinga itu berdengung hanya ketika datang berita baik ke ruh, bahwa Rasulullah SAW telah menyebutkan orang (pemilik telinga yang berdengung) tersebut dengan kebaikan di al-Mala’ al-A’la (majlis tertinggi) di alam ruh." (‘Ali al-‘Azizi dalam kitab as-Siraj al-Munir).
-
Bagaimana prasasti kuno ini membantu mempelajari evolusi huruf Arab? Menurut penelitian mengenai bentuk huruf dan perkembangannya, prasasti tersebut berasal dari abad ke-5 Masehi.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di makam kuno di wilayah Segzabad? Arkeolog dari Universitas Tehran menemukan sisa-sisa tengkorak bocah berasal dari 3.000 tahun lalu selama penggalian di sebuah situs pemakaman kuno di wilayah Segzabad, Provinsi Qazvin, di Iran.
Situs pemukiman ini ditemukan dekat kota Al-'Ula di wilayah Hejaz, Arab Saudi. Al-'Ula disebut sebagai kota yang terkutuk karena dulu di sini pernah tinggal kaum Nabi Saleh yang disebut kaum Tsamud Al-Hijr. Hal ini juga telah disampaikan dalam Al-Qur’an. Dalam Ensiklopedia Islam, kata tsamud adalah nama dari suatu kaum, sedangkan kata al-Hijr adalah salah satu di antara beberapa kota yang dibangun oleh kaum tersebut.
Kota kuno yang baru ditemukan ini dinamai "al-Natah." Al-Natah dan situs-situs lain di sekitarnya menunjukan bahwa urbanisasi di Jazirah Arab bergerak lebih lambat dibanding pemukiman di Mesir dan Mesopotamia.
Dilansir Live Science, Al-Natah dihuni sekitar 500 penduduk yang memiliki luas sekitar 3,7 hektar meliputi distrik pusat, distrik permukiman, pemakaman dan dikelilingi benteng pertahanan. Benteng ini berbentuk tembok yang dibangun sepanjang 14,5 kilometer dan berfungsi untuk menghakau serangan para pengembara.
Artefak Kuno
Para peneliti menemukan banyak tembikar dan batu asah serta sedikitnya 50 sisa-sisa bangunan tempat tinggal yang mungkin terbuat dari tanah. Sementara itu di kawasan pusat terdapat dua bangunan yang mungkin digunakan sebagai kawasan administratif.
Ditemukan sebuah pemakaman di mana terdapat makam-makam bundar besar dan tinggi yang oleh para arkeolog disebut “makam Menara berundak” di bagian barat kawasan pusat.
- Arkeolog Temukan Kota yang Tenggelam di Sungai Nil Berusia 2.500 Tahun, Punya Peran Penting Zaman Mesir Kuno
- Arkeolog Amatir Temukan Kepala Wanita Berukir di Kolam Pemandian Kuno dari Abad ke-4, Begini Wujudnya
- Arkeolog Temukan Makam Pejabat Mesir Berusia 4.300 Tahun, Ternyata Isinya Gambar Kehidupan Sehari-Hari Mesir Kuno
- Arkeolog Temukan Kuburan Anak-Anak Berusia 2.700 Tahun, Isinya Patung Dewi yang Sedang Menari
Sejauh ini Charloux dan timnya belum menemukan peninggalan contoh tulisan di situs tersebut tetapi ditemukan jejak sereal yang ditemukan di situs lain, kemungkinan besar orang-orang al-Natah menanam tanaman di dekat situs tersebut, kata Charloux, seperti dikutip dari laman Live Science
Lebih jauh Charloux dan timnya mengatakan bahwa pemukiman ini merupakan tahap peralihan antara nomadisme yang mayoritas sebagai peternak dan pemukiman perkotaan kompleks yang terkait di wilayah Jazirah Arab lainnya.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti