Arkeolog Temukan Rumah Penduduk Awal Saudi 7.000 Tahun Lalu, Terbuat dari Lingkaran Batu dan Berisi Banyak Peralatan Ternak
Berbagai macam artefak dan tulang hewan ditemukan di situs ini.
Berbagai macam artefak dan tulang hewan ditemukan di situs ini.
Arkeolog Temukan Rumah Penduduk Awal Saudi 7.000 Tahun Lalu, Terbuat dari Lingkaran Batu dan Berisi Banyak Peralatan Ternak
-
Apa yang ditemukan arkeolog di bangunan batu kuno Arab Saudi? Arkeolog di Arab Saudi menemukan ribuan tulang hewan dan sisa-sisa manusia berumur 7.000 tahun pada sebuah bangunan batu kuno.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Arab Saudi? Sumber: Phys.org Pusat Penelitian Australia untuk Evolusi Manusia (ARCHE) Universitas Griffith, bekerja sama dengan mitra internasional, membuat terobosan baru dari eksplorasi pengaturan bawah tanah, termasuk gua tabung dan lava, yang sebagian besar isinya merupakan reservoir (wadah menyimpan cairan) arkeologi yang belum dimanfaatkan di Arab.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di makam kuno di wilayah Segzabad? Arkeolog dari Universitas Tehran menemukan sisa-sisa tengkorak bocah berasal dari 3.000 tahun lalu selama penggalian di sebuah situs pemakaman kuno di wilayah Segzabad, Provinsi Qazvin, di Iran.
-
Bagaimana para arkeolog mengetahui asal manik-manik di makam kuno? Arkeolog Moisés Valadez Moreno dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) mengungkapkan bahwa sebagian besar manik-manik ini berasal dari 186 mil (300 kilometer), arah timur menuju Teluk Meksiko.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di dinding makam kerajaan kuno di Afrika Barat? Menurut sebuah penelitian baru, makam di Abomey, yang dulunya merupakan ibu kota Kerajaan Dahomey di Afrika Barat, mengandung protein yang mungkin hanya berasal dari darah manusia, yang mengukuhkan sejarah mengerikan di situs tersebut.
-
Apa yang membuat arkeolog kagum tentang kota kuno ini? Reruntuhannya menawarkan wawasan tentang perencanaan dan rekayasa yang digunakan untuk membangunnya.
Para arkeolog menggali delapan “lingkaran batu tegak” kuno di Arab Saudi berusia 7.000 tahun. Ribuan tahun lalu, lingkaran batu ini berfungsi sebagai rumah.
Delapan dari 345 lingkaran batu yang diidentifikasi melalui survei udara di ladang lava Harrat 'Uwayrid di Arab Saudi telah dianalisis oleh para peneliti dari Universitas Western Australia dan Universitas Sydney, yang menyatakan bahwa struktur tersebut mungkin beratap dan berfungsi sebagai tempat tinggal.
Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Levant oleh tim peneliti yang dipimpin arkeolog Jane McMahon dari Universitas Sydney. Studi ini meneliti 431 lingkaran batu berdiri di berbagai situs di Harrat Uwayrid di Al-Ula, di mana 52 lingkaran baru sedang disuveri lapangan dan 11 lingkaran sedang digali, seperti dikutip dari Arkeonews, Selasa (16/7).
Studi ini, yang diawasi oleh Komisi Kerajaan untuk Al-Ula (RCU), mengungkapkan bahwa penduduk di wilayah tersebut lebih stabil dan maju dibandingkan yang diperkirakan sebelumnya.
- Arkeolog Temukan Kamar Tempat Singgasana Ratu Abad ke-7 Masehi, Ada Pilar Besar dengan Lukisan Unik
- Arkeolog Temukan Pahatan Bergambar Keledai di Lantai Rumah Berusia 13.000 Tahun, Ada Makna Tersembunyi di Baliknya
- Arkeolog Temukan Rumah Batu Barusia 350.000 Tahun, Ada Artefak Perkakas Batu dan Tulang Hewan
- Arkeolog Temukan Gua Prasejarah di Arab Saudi, Dihuni Manusia 10.000 Tahun Lalu, Isinya Bikin Tercengang
Lingkaran tersebut berumur sekitar 7.000 tahun
dan memiliki sisa-sisa dinding batu dan setidaknya satu pintu mas
Tempat tinggal ini terdiri dari lempengan batu yang didirikan secara vertikal dengan diameter berkisar antara empat hingga delapan meter. Lingkar luarnya mempunyai dua baris lempengan batu, kemungkinan besar digunakan sebagai fondasi tiang kayu, kemungkinan terbuat dari Akasia, yang menopang atap.
Sebuah lempengan tengah di dalam lingkaran batu ini menopang kolom kayu utama. Fitur arsitektur ini menunjukkan pemahaman yang canggih tentang distribusi berat dan dukungan struktural di antara penduduk kuno. Peralatan dan tulang hewan yang ditemukan di situs-situs ini menunjukkan langit-langit rumah mungkin terbuat dari kulit binatang.
Selama penggalian, para arkeolog menemukan sisa-sisa banyak perkakas batu yang terbuat dari basal. Selain itu, penggalian juga menemukan peralatan yang terkait dengan peternakan, termasuk peralatan untuk mencukur wol dan menyembelih domba.
“Bangunan ini – yang kami anggap lebih sebagai tempat berlindung dibandingkan ‘rumah’ – digunakan untuk segala aktivitas. Di dalamnya, kami menemukan bukti pembuatan peralatan batu, memasak, dan makan, serta peralatan yang hilang dan rusak yang digunakan untuk mengolah kulit hewan,” kata Jane McMahon dari Universitas Sydney.
Tim menyimpulkan bahwa banyak, jika tidak semua, lingkaran batu yang berdiri juga merupakan bangunan rumah tangga berdasarkan artefak yang ditemukan di dalamnya dan kemiripan lingkaran tersebut dengan rumah kuno yang digali di Yordania.
Di antara temuan tersebut juga terdapat berbagai jenis kerang yang semuanya berasal dari Laut Merah yang terletak sekitar 120 kilometer ke arah barat. Artefak lainnya termasuk ornamen dan gelang dari batu pasir dan batu kapur, serta sepotong kapur batu pasir merah, yang mungkin digunakan untuk menggambar.
McMahon menyampaikan, penduduk awal ini bukan hanya sekedar penggembala tetapi memiliki arsitektur yang canggih, hewan peliharaan, ornamen, dekorasi, dan berbagai peralatan. Jumlah dan ukuran lingkaran batu menunjukkan populasi yang lebih besar dari perkiraan sebelumnya.
Tim peneliti terdiri dari para ahli dari Universitas King Saud, warga lokal Al-Ula seperti Youssef Al-Balawi yang memberikan wawasan etnografi dan budaya, serta mahasiswa dari Universitas Hail di Arab Saudi.