Asal Usul Tengkorak Misterius Ditemukan di China Terungkap, Ternyata Milik 'Manusia Naga' yang Hidup 1 Juta Tahun Lalu
Tengkorak ini ditemukan tahun 2022 dan membuat para ilmuwan bingung terkait asal usulnya.
Tengkorak ini ditemukan tahun 2022 dan membuat para ilmuwan bingung terkait asal usulnya.
-
Bagaimana para ilmuwan dapat menemukan jejak-jejak persilangan antara manusia modern dengan Neanderthal dan Denisovan? Dengan menggunakan genom Neanderthal dan Denisovan sebagai acuan, para ilmuwan dapat membandingkannya dengan genom manusia modern untuk mencari potongan-potongan DNA yang serupa. Dalam proses ini, mereka menemukan jejak-jejak persilangan yang jelas.
-
Siapa yang menemukan jejak-jejak perkawinan silang antara manusia modern dengan Neanderthal dan Denisovan? Data DNA menunjukkan, manusia modern (Homo Sapiens) melakukan perkawinan dengan kelompok Neanderthal dan Denisovan.
-
Bagaimana fosil manusia purba di Sangiran ditemukan? Fosil ini pertama kali ditemukan oleh Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald pada tahun 1934 dengan bantuan penduduk setempat.
-
Di mana manusia purba di China timur mengumpulkan fosil 'tulang naga'? “Anak-anak dan remaja mengumpulkan tulang binatang besar dan fosil gigi dari singkapan situs kuno dan bermain dengannya,” jelas makalah tersebut, menambahkan bahwa kerikil tersebut mungkin dikumpulkan dan dibawa ke sana untuk alasan yang sama.
-
Siapa yang menemukan kerangka manusia Neanderthal? Pada 1986, seorang ahli paleontologi amatir bernama Miguel Aznar mendonasikan kotak tersebut ke museum. Kotak ini berisi kerangka manusia Neanderthal yang dikumpulkan oleh Aznar pada akhir tahun 1970-an di Cova Simanya, sebuah gua yang terletak di luar Barcelona.
-
Di mana tim arkeolog menemukan perkakas batu dan kerangka manusia purba? Saat menjelajahi gua di Jerman, tim arkeolog menemukan koleksi langka artefak dan kerangka manusia purba, termasuk beruang gua.
Asal Usul Tengkorak Misterius Ditemukan di China Terungkap, Ternyata Milik 'Manusia Naga' yang Hidup 1 Juta Tahun Lalu
Tengkorak misterius mirip manusia purba yang ditemukan di China mungkin merupakan hasil persilangan dua spesies. Peneliti meyakini individu yang berusia 900.000 tahun tersebut adalah hibrida—sebagian dari Homo sapiens, dan sebagian lagi dari Homo longi, spesies yang telah lama hilang dan dikenal sebagai 'Manusia Naga'.
Tengkorak tersebut diberi nama 'Manusia Yunxian', diambil dari nama Distrik Yunyang di Provinsi Hubei, lokasi penemuan tengkorak pada 2022.
Penemuan ini membingungkan para arkeolog karena bentuk dan fiturnya yang aneh.
Studi baru ini berhasil menciptakan model tiga dimensi (3D) penuh dari tengkorak tersebut, menunjukkan tengkorak ini memiliki tulang wajah manusia tetapi dengan ciri-ciri khas Homo longi, seperti tengkorak yang datar, mata berbentuk kotak, dan tulang alis yang lebih tebal.
Berdasarkan temuan awal, penelitian ini menyimpulkan individu tersebut dijuluki 'Manusia Yunxian', merujuk pada garis keturunan 'saudara perempuan kita yang telah lama hilang'.
- Ahli Temukan Manuskrip Mesir Kuno Berusia 2.000 Tahun, Berisi Kisah Mukjizat Masa Kecil Yesus
- Ilmuwan Tercengang Saat Temukan Peristiwa Sangat Langka, Hanya Terjadi Sekali dalam 1 Miliar Tahun
- Usia Alam Semesta Ternyata Dua Kali Lebih Tua Dari Dugaan Sebelumnya, Begini Cara Ilmuwan Menghitungnya
- Ilmuwan Akhirnya Temukan Jawaban Mengapa Manusia Tidak Punya Ekor
Para penulis studi yang dipublikasikan sebagai pracetak di situs BioRxiv menyatakan bahwa "masuk akal untuk menyimpulkan Yunxian secara morfologis dan kronologis dekat dengan nenek moyang terakhir dari garis keturunan Homo sapiens dan Manusia Naga".
Tengkorak ini adalah salah satu dari tiga yang ditemukan di China selama 50 tahun terakhir.
Sempat membingungkan para ilmuwan, karena mereka tidak dapat mengidentifikasi asal usulnya.
Tampaknya mudah untuk menentukan tulang mana yang cocok dengan spesies tertentu, namun para ilmuwan belum sepakat tentang jumlah spesies mirip manusia yang ada dalam sejarah arkeologi kita, tulis Anna Goldfield, seorang arkeolog di Universitas Boston.
Secara umum, telah diterima bahwa ada dua spesies manusia purba, yaitu Neanderthal dan Denisovan yang menjelajahi Bumi sebagai kelompok berbeda hingga sekitar 30.000 tahun yang lalu dan memiliki ciri-ciri berbeda. Namun, tengkorak Manusia Yunxian sulit untuk dikategorikan.
Berdasarkan ciri fisik dan lokasinya, para peneliti menduga tengkorak ini mungkin merupakan anggota keluarga Denisovan yang berasal dari Asia sekitar 500.000 tahun yang lalu. Meskipun tengkorak pria Yunxian memanjang, mirip dengan Denisovan, ia juga memiliki mata kotak yang berbeda.
Para peneliti berspekulasi, garis keturunan 'Manusia Naga' mungkin mencakup Denisovan, karena kedua kelompok hidup pada waktu yang hampir bersamaan. Setelah menganalisis tengkorak baru tersebut, para peneliti memastikan ciri-cirinya mirip dengan yang ditemukan pada manusia purba dan Manusia Naga, menunjukkan kemungkinan bahwa tengkorak tersebut merupakan keturunan keduanya.
Homo longi memiliki rongga mata yang besar dan kotak, gigi geraham yang lebih besar dari Homo sapiens, tulang alis yang tebal, dan ukuran otak yang mirip dengan manusia, kata Profesor Goldfield. Ciri-ciri ini diamati pada tengkorak manusia Yunxian.
“Yunxian 2 yang direkonstruksi menunjukkan bahwa ia adalah anggota awal dari garis keturunan 'Manusia Naga' Asia, yang mungkin mencakup Denisovan, dan merupakan kelompok saudara dari garis keturunan Homo sapiens,” tulis para peneliti, dikutip dari Daily Mail.
“Baik garis keturunan Homo sapiens maupun Manusia Naga memiliki akar yang kuat melampaui masa Pleistosen Tengah, dan posisi dasar fosil tengkorak Yunxian menunjukkan bahwa ia mewakili populasi yang berada dekat dengan nenek moyang terakhir dari kedua garis keturunan tersebut.”
Makalah ini belum ditinjau oleh ilmuwan lain, namun penelitian sebelumnya tentang Manusia Naga oleh penulis utama, ahli paleoantropologi Xijun Ni, telah dipublikasikan di jurnal seperti The Innovation.