Gali Situs Konservasi, Arkeolog Temukan Lentera Kuno Berusia 1.500 Tahun yang Kondisinya Masih Utuh
Lentera itu berasal dari periode Bizantium atau abad ke-4 hingga ke-6 M.
Lentera berbentuk bulat bundar kecil itu berasal dari periode Bizantium (abad ke-4 hingga ke-6 M), berdiameter hanya 18 sentimeter dan tinggi 19 sentimeter (10 sentimeter x 11 sentimeter), lentera ini dapat diletakkan di permukaan datar atau digantung.
Lampion itu memiliki bukaan persegi panjang di bagian depan, tempat lampu minyak akan diletakan, dan memiliki sekitar 55 bukaan kecil atau “celah cahaya” di sekeliling badan untuk tempat memancarkan cahaya, menurut sumber tersebut.
-
Mengapa arkeolog heran dengan penemuan kota kuno ini? Meskipun kota ini berasal dari masa lampau, penemuan mengagumkan ini menunjukkan apa yang dapat diraih oleh pencapaian luar biasa dari semangat manusia.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kuil kuno berusia 2.800 tahun di Yunani? Para arkeolog yang sedang menggali sebuah kuil kuno berusia 2.800 tahun di sebuah tempat suci di Yunani menemukan serangkaian artefak menarik. Mereka juga menemukan sayap tanah liat yang kemungkinan adalah bagian dari sphinx atau putri duyung, serta sebagian dari sebuah kalung emas.
-
Bagaimana arkeolog menentukan usia makam kuno tersebut? Penelitian awal mengatakan makam tersebut berbentuk kerucut yang terpotong, berasal dari masa Praklasik Tengah sekitar 1200 hingga 400 SM. Namun, berdasarkan karakteristik bahan yang terbentuk, makam tersebut berasal mendekati masa Praklasik Awal sekitar 2500 hingga 1200 SM.
-
Bagaimana para arkeolog memetakan kota kuno tersebut? Dengan waktu yang terbatas karena ketinggian air Sungai Tigris terus meningkat, para peneliti berhasil dengan cepat memetakan kota tersebut.
-
Mengapa para arkeolog dibuat bingung dengan temuan di makam kuno ini? Foto: Kevin Church/BBC Penggalian telah mengungkap banyak hal terkait masyarakat kuno, tapi juga masih ada yang mengundang pertanyaan.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno Hattusha? Dalam penggalian yang telah berlangsung sejak tahun 1906, para arkeolog menemukan gergaji berusia 2.250 tahun, membawa aspek menarik tentang evolusi alat-alat kerja manusia.
“Lentera ini relatif langka karena jarang ditemukan dalam keadaan utuh selama penggalian,” kata Dr. Dror Ben-Yosef, arkeolog dari National Parks Authority, seperti dilansir The Time of Israel, Senin (23/12).
Ben-Yosef dan timnya mengungkapkan, lentera tersebut dibuat oleh seorang perajin terampil dan kemungkinan besar merupakan barang rumah tangga berharga karena wadah cahaya (lilin dan lentera) sarat dengan makna ritual.
Lampion-lampion ini juga terkait dengan adat pemakaman, yang membuat benda ini dianggap sebagai media untuk mengekspresikan pesan melalui dekorasi dengan motif budaya agama, imbuh Ben-Yosef.
Hubungan Yahudi kuno dengan kota Galilea kuno, tempat dimana ratusan keluarga dan pemimpin membangun komunitas baru setelah Pemberontakan Bar Kochba yang gagal pada abad ke-2 M, “dapat diasumsikan lampu itu digunakan oleh komunitas Yahudi di sana,” jelas Ben-Yosef.
Saat ini, lentera yang baru ditemukan itu diserahkan kepada Otoritas Purbakala Israel untuk identifikasi lebih lanjut yang kemudian akan dipamerkan kepada publik.
- Sedang Menggali untuk Bangun Jalan Raya, Arkeolog Temukan Pemukiman Berusia 7.000 Tahun Berisi Bengkel Kuno
- Sedang Renovasi Gedung, Arkeolog Temukan Lantai Kuno Misterius Disusun dari Tulang Hewan Abad ke-15
- Arkeolog Temukan Makam Kerajaan Mesir Kuno Berusia 3.000 Tahun, Berisi 11 Peti Mati dan Perhiasan
- Arkeolog Temukan Prasasti Kuno di Kastil Berusia Ribuan Tahun, Digunakan sebagai Jimat Untuk Melawan Iblis
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti