Gergaji Berusia 2.250 Tahun Ditemukan di Kota Kuno Turki, Arkeolog Ungkap Bedanya dengan Gergaji Modern
Bentuk gergaji kuno dengan versi modern tidak jauh beda, hanya saja material yang digunakan untuk membuatnya agak berbeda menurut arkeolog.
Gergaji Berusia 2.250 Tahun Ditemukan di Kota Kuno Turki, Arkeolog Ungkap Bedanya dengan Gergaji Modern
Sebuah temuan arkeologis yang menarik baru-baru ini mewarnai penggalian di kota kuno Hittite, Hattusha, di Provinsi Corum, Turki. Dalam penggalian yang telah berlangsung sejak tahun 1906, para arkeolog menemukan gergaji berusia 2.250 tahun, membawa aspek menarik tentang evolusi alat-alat kerja manusia.
Sumber: Daily Sabah
Beda dengan Gergaji Modern
Pemimpin ekspedisi penggalian, Profesor Andreas Schachner mengatakan kepada Anadolu Agency (AA), gergaji tersebut memiliki keunikan tersendiri. Meskipun terbuat dari besi yang lebih tebal dibandingkan gergaji masa kini, bentuk umumnya sangat mirip dengan alat serupa yang digunakan oleh masyarakat sekarang.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kuil kuno berusia 2.800 tahun di Yunani? Para arkeolog yang sedang menggali sebuah kuil kuno berusia 2.800 tahun di sebuah tempat suci di Yunani menemukan serangkaian artefak menarik. Mereka juga menemukan sayap tanah liat yang kemungkinan adalah bagian dari sphinx atau putri duyung, serta sebagian dari sebuah kalung emas.
-
Siapa yang memimpin tim arkeolog yang menemukan artefak-artefak kuno di Turkistan? Pemimpin ekspedisi Aleksandr Podushkin, arkeolog di Universitas Ozbekali Zhanibekov, mengatakan negara bagian Kangju adalah sebuah federasi yang terdiri dari berbagai macam orang, termasuk, pada saat itu, kelompok-kelompok nomaden Sarmatian, Xiongnu, dan Saki (yang mungkin saja merupakan orang Skit).
-
Di mana cetakan tangan perunggu berusia 2100 tahun yang memuat bahasa kuno ditemukan? Artefak ini ditemukan di Irulegi, lokasi benteng Zaman Besi di utara Navarre, Spanyol.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Irulegi yang mengungkap bahasa kuno? Para peneliti menemukan bukti langka tentang bahasa kuno misterius dalam cetakan tangan perunggu berusia 2.100 tahun.
-
Siapakah yang memimpin tim arkeolog yang menemukan harta karun di kota kuno? Sebuah tim arkeologi bawah laut, yang dipimpin oleh arkeolog kelautan Prancis, Franck Goddio, telah mengungkap lebih banyak penemuan di lokasi sebuah kuil Dewa Amun di kota pelabuhan kuno Thonis-Heracleion di Teluk Aboukir.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Turki? Arkeolog di Turki menemukan eyeliner atau celak mata saat melakukan penggalian di Yeşilova Höyük atau Gundukan Yeşilova yang terletak di distrik Bornova, Provinsi Izmir.
“Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa manusia tidak sekedar memodifikasi alat kerja,” ujarnya.
Foto: Anadolu Agency
Gergaji kuno ini, dengan panjang 20 sentimeter, ditemukan di sisi barat laut kota Hattusha. Keberadaannya menjadi langka dan unik karena menjadi penemuan pertama jenisnya di Anatolia pada abad ke-3 SM.
Sumber: Daily Sabah
Temuan ini menggambarkan bagaimana masyarakat pada periode tersebut telah mengembangkan alat-alat yang tidak hanya efektif tetapi juga relatif stabil dalam desainnya.
Foto: Gergaji modern (Wikipedia)
Hattusha sendiri, sebagai situs penggalian, telah mengungkapkan berbagai artefak berharga selama bertahun-tahun. Dengan dinding kota setinggi 6 kilometer, gerbang kota monumental, lorong bawah tanah sepanjang 71 meter, istana Hittite di Buyukkale, 31 kuil, dan silo atau gudang penyimpanan gandum kuno, kota ini berfungsi sebagai museum terbuka.
Keberadaan kota kuno ini dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1986 menegaskan pentingnya struktur arsitektur yang terlindungi dan situs penggalian yang telah memperkaya pemahaman kita tentang sejarah Anatolia.
Selain itu, Hattusha juga memiliki gelar "Memori Dunia" UNESCO sejak 2001, terkait dengan aksara paku yang mewakili bentuk bahasa Indo-Eropa tertua yang diketahui. Ini menegaskan peran signifikan Hattusha dalam mengungkap warisan budaya dan linguistik yang berharga bagi peradaban manusia.
Foto: Kota kuno Hattusha (Turkish Museum)
- Sedang Menggali Daerah Rawa, Arkeolog Temukan Tujuh Pedang Berusia 3.000 Tahun
- Arkeolog Temukan Dadu Berusia 2.000 Tahun, Bentuknya Agak Beda dengan Versi Modern
- Arkeolog Temukan Gua yang Dipenuhi Lukisan Berusia 24.000 Tahun, Dibuat dengan Tanah Liat
- Arkeolog Temukan Jejak Kaki Berusia 800.000 Tahun di Pantai, Ukurannya Seperti Kaki Manusia Modern
Dengan penemuan seperti gergaji kuno ini, penggalian di Hattusha terus memberikan kontribusi yang berharga terhadap pemahaman kita tentang perjalanan evolusi manusia, teknologi, dan kehidupan sosial selama berabad-abad.
Sumber: Daily Sabah