Hujan Deras Sebabkan Fosil Dinosaurus Tertua di Dunia Muncul dari Tanah, Usianya 233 Juta Tahun
Hujan Deras Sebabkan Fosil Dinosaurus Tertua di Dunia Muncul dari Tanah, Usianya 233 Juta Tahun
-
Di mana saja fosil dinosaurus berbulu ditemukan? Ilmu pengetahuan semakin banyak belajar tentang keluwesan bentuk pada dinosaurus dengan setiap penemuan besar di China, Amerika, Antartika, dan tempat lainnya. Termasuk, soal bulunya.
-
Bagaimana fosil dinosaurus hamil itu ditemukan? Sisa-sisa fosil Ichthyosaurus sepanjang hampir empat meter ditemukan oleh para arkeolog di Chile pada sebuah gletser yang meleleh.
-
Bagaimana cara fosil dinosaurus terbentuk? Ini lantaran proses fosilisasi yang jarang terjadi dan hanya terbentuk dalam keadaan tertentu saja.
-
Bagaimana dinosaurus ini ditemukan? Penemuan ini merupakan hasil kerja sama antara Universitas Portsmouth dan Universitas Bath, yang telah melakukan penelitian di Pulau Isle of Wight selama lebih dari satu abad.
-
Di mana fosil dinosaurus hamil itu ditemukan? Sisa-sisa fosil Ichthyosaurus sepanjang hampir empat meter ditemukan oleh para arkeolog di Chile pada sebuah gletser yang meleleh.
-
Siapa yang menemukan fosil dinosaurus ini? Penemuan ini merupakan hasil kerja sama antara Universitas Portsmouth dan Universitas Bath, yang telah melakukan penelitian di Pulau Isle of Wight selama lebih dari satu abad.
Hujan Deras Sebabkan Fosil Dinosaurus Tertua di Dunia Muncul dari Tanah, Usianya 233 Juta Tahun
Tim ilmuwan Brasil menemukan kerangka fosil yang diyakini sebagai salah satu dinosaurus tertua di dunia setelah hujan deras di negara bagian selatan Rio Grande do Sul mempercepat proses erosi alami.
Fosil yang ditemukan pada Mei lalu di dekat sebuah waduk di kotamadya Sao Joao do Polesine itu diperkirakan berusia sekitar 233 juta tahun. Demikian menurut paleontolog Rodrigo Temp Müller, yang memimpin tim dari Universitas Federal Santa Maria yang menemukan tulang-tulang itu.
Klaim ini belum diverifikasi oleh ilmuwan lain atau diterbitkan dalam jurnal ilmiah.
Dilansir Phys.org, peneliti meyakini dinosaurus itu hidup selama periode Trias, ketika semua benua adalah bagian dari satu daratan yang disebut Pangaea. Dinosaurus diyakini pertama kali berevolusi pada masa itu.
Fosil dinosaurus yang ditemukan di Rio Grande do Sul termasuk dalam kelompok yang dikenal sebagai Herrerasauridae—keluarga dinosaurus yang dulunya berkeliaran di daratan yang sekarang menjadi wilayah Brasil dan Argentina, menurut lembar fakta tentang penemuan tersebut yang dibagikan kepada The Associated Press.
- Ini Fosil Salah Satu Dinosaurus Tertua di Dunia, Namanya Diambil dari Benua Pertama di Bumi dan Usianya 237 Juta Tahun
- Ilmuwan Temukan Fosil Burung Predator Paling Awal yang Punah 66 Juta Tahun Lalu, Kakinya Kuat Sampai Bisa Tangkap Dinosaurus
- Ilmuwan Temukan Spesies Baru Dinosaurus yang Hidup 72 Juta Tahun Lalu, Panjangnya Sampai 4 Meter
- Fosil Dinosaurus Berusia 233 Juta Tahun Ditemukan Akibat Hujan Deras di Brazil
Ukuran tulang mengungkap dinosaurus itu berukuran panjang sekitar 2,5 meter.
Rodrigo Temp Müller mengatakan dia dan timnya "sangat bersemangat dan terkejut" dengan temuan mereka.
Setelah sekitar empat hari penggalian, kelompok peneliti mengangkut blok batu yang berisi spesimen tersebut kembali ke laboratorium, di mana mereka melakukan tes.
"Awalnya tampak seperti hanya beberapa tulang yang tercerai-berai, tetapi saat kami membuka materialnya, kami bisa melihat bahwa kami memiliki kerangka yang hampir utuh," kata Müller.
Dia memperkirakan penemuan mereka adalah kerangka paling lengkap kedua untuk jenis dinosaurus ini.
Para peneliti sekarang akan mencoba menentukan apakah fosil tersebut milik spesies yang sudah dikenal atau jenis baru.
Pekerjaan ini diperkirakan memakan waktu beberapa bulan, karena prosesnya harus teliti untuk memastikan tidak ada kerusakan yang terjadi.
Fosil lebih mungkin muncul setelah hujan, karena air mengungkap material dengan menghilangkan sedimen yang menutupinya, dalam fenomena yang dikenal sebagai pelapukan.
Rio Grande do Sul mengalami curah hujan yang sangat tinggi awal tahun ini. Hujan itu menyebabkan banjir pada Mei yang menewaskan sedikitnya 182 orang.
Peristiwa cuaca ekstrem lebih mungkin terjadi karena perubahan iklim, yang terutama disebabkan oleh pembakaran minyak, gas, dan batu bara.
Müller mengatakan lebih banyak fosil muncul karena hujan deras, dan itu membuat timnya berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan material sebelum rusak.
Müller berharap penemuan ini akan berkontribusi untuk menjelaskan asal-usul dinosaurus.
"Memiliki fosil baru yang sangat terawat dengan baik tentu membantu kita memahami topik ini dengan lebih baik, yang masih banyak diperdebatkan," katanya.