Ilmuwan Temukan Fosil Nenek Moyang Buaya Berusia 215 Juta Tahun, Hidup Jauh Sebelum Dinosaurus
Leluhur buaya ini berasal dari kelompok reptil yang dikenal sebagai aetosaurus.
Leluhur buaya ini berasal dari kelompok reptil yang dikenal sebagai aetosaurus.
-
Bagaimana fosil dinosaurus ini ditemukan? Fosil lebih mungkin muncul setelah hujan, karena air mengungkap material dengan menghilangkan sedimen yang menutupinya, dalam fenomena yang dikenal sebagai pelapukan.
-
Kenapa fosil Baiyinosaurus baojiensis penting? Meningkatnya variasi stegosaurus Jurasik Tengah pada tahap awal menunjukkan bahwa stegosaurus kemungkinan besar terpisah dari kerabat dekatnya, ankylosaurus, pada awal periode Jurasik Tengah atau bahkan lebih awal.
-
Kapan fosil dinosaurus itu ditemukan? Fosil yang ditemukan pada Mei lalu di dekat sebuah waduk di kotamadya Sao Joao do Polesine itu diperkirakan berusia sekitar 233 juta tahun.
-
Fosil hewan purba apa saja yang ditemukan di Situs Patiayam? Mengutip ANTARA, aneka fosil yang ditemukan di Situs Patiayam antara lain fosil Stegodon Trigonocephalus (gajah purba), Elephas Sp (sejenis gajah purba), Ceruss Zwaani dan Cervus Lyedekkeri (sejenis rusa), dan Rhinoceros Sondaicus (badak). Kemudian ada Brachygnatus Dubois (babi), Felis Sp (macan), Bos Bubalus Palaeokarabau (sejenis kerbau), Bos Banteng Alaeosondaicus, Crocodilus sp (buaya), hingga kapak genggam atau chopper.
-
Di mana fosil dinosaurus sebesar ayam itu ditemukan? Fosil dari spesies dinosaurus pemakan tumbuhan yang baru ditemukan telah mengungkapkan cerita menarik di Pulau Isle of Wight di lepas pantai selatan Inggris.
-
Kapan fosil hewan purba ini ditemukan? Fosil-fosil tersebut ditemukan sekitar 25 tahun yang lalu oleh ahli paleontologi Elizabeth Smith dan putrinya Clytie ketika mereka sedang memeriksa sisa-sisa tambang opal.
Ilmuwan Temukan Fosil Nenek Moyang Buaya Berusia 215 Juta Tahun, Hidup Jauh Sebelum Dinosaurus
Fosil-fosil yang diidentifikasi sebagai spesies nenek moyang buaya yang hidup sebelum dinosaurus, memberikan gambaran baru tentang kehidupan 215 juta tahun yang lalu. Penelitian yang dipimpin para ilmuwan Universitas Texas di Austin dan dipublikasikan dalam jurnal The Anatomical Record awal tahun ini mengungkapkan spesies baru, Garzapelta muelleri, dari kelompok reptil yang dikenal sebagai aetosaurus.
“Berbeda dengan kerabat dinosaurusnya, aetosaurus bukanlah kelompok hewan yang biasa dibicarakan."
Mahasiswa doktoral di Fakultas Geosains Jackson Universitas Texas sekaligus pemimpin penelitian, William Reyes, kepada ABC News.
Aetosaurus, yang hidup pada Zaman Trias, adalah spesies yang mirip dengan buaya modern. Menurut para peneliti, mereka ada sekitar 229 hingga 200 juta tahun yang lalu, sebelum era Jurassic. Fosil-fosil aetosaurus telah ditemukan di seluruh benua, kecuali Antartika dan Australia.
- Ilmuwan Temukan Fosil Spesies Baru Dinosaurus Terbang Berusia 100 Juta Tahun, Kerangkanya dalam Kondisi Lengkap
- Hanya Sekali dalam Jutaan Tahun, Ilmuwan Gempar karena Temukan Fosil Dinosaurus Berparuh Bebek, Suaranya Nyaring Seperti Klakson
- Ilmuwan Temukan Fosil Berusia 330 Juta Tahun di Dalam Laci, Ternyata Makhluk yang Lebih Dulu Berkuasa di Bumi Jauh Sebelum Dinosaurus
- Dinosaurus Pernah Jadi Makhluk Paling Berkuasa di Bumi Bukan Karena Berukuran Raksasa dan Buas, Tapi Karena Hal Tak Terduga Ini
Menurut peneliti, karapas punggung Garzapelta muelleri yang menjadi fosil–lapisan baja keras yang menutupi punggungnya–dalam kondisi lengkap 70 persen, dengan bagian utama dari daerah leher dan bahu hingga ujung ekornya masih utuh.
Reyes menyebut temuan ini sebagai sesuatu yang luar biasa karena tingkat kelengkapan fosil yang jarang ditemukan.
Osteoderm, bagian luar kerangka Garzapelta, terdiri dari lempengan tulang yang keras seperti batu dan paku melengkung. Reyes menjelaskan, Garzapelta memiliki kemiripan dengan buaya modern tetapi dengan ciri-ciri yang mengingatkan pada armadillo.
Studi ini juga menetapkan bahwa Garzapelta hidup sekitar 215 juta tahun yang lalu dan sebagian besar adalah hewan omnivora, berbeda dengan buaya modern yang cenderung karnivora.
Nama Garzapelta muelleri diambil dari Garza County di barat laut Texas, tempat fosil ini ditemukan.
Bagian "pelta" dalam namanya merujuk pada perisai, menggambarkan kerangka yang keras seperti baju besi. Sementara bagian "muelleri" diambil untuk menghormati Bill Mueller, seorang ahli paleontologi dari Texas Tech University yang pertama kali menemukan kerangka fosil aetosaurus ini pada tahun 1989.
“Suatu hari mereka menemukan fosil tersebut ketika sedang mencari daratan,” kata Reyes kepada ABC News.
“Mereka melihat beberapa pecahan tulang di permukaan dan memutuskan untuk menggali, menyadari bahwa mereka menemukan karapas yang terkait dengan aetosaurus besar.”
Setelah kematian Mueller pada 2009, Reyes mengatakan rekan-rekan Mueller berkumpul untuk menyelesaikan beberapa proyek yang belum dirampungkan Mueller.
Para peneliti mengklaim, Garzapelta adalah spesies aetosaurus baru berdasarkan perbandingan dengan fosil-fosil serupa.
Untuk menentukan Garzapelta sebenarnya adalah spesies aetosaurus baru, para peneliti membandingkan kerangka tersebut dengan kerangka aetosaurus purba serupa.
“Karapas G. muelleri menunjukkan tingkat kemiripan yang mencolok antara paratypothoracin Rioarribasuchus chamaensis dan desmatosuchins,” kata para peneliti dalam penelitian tersebut.
Namun, menurut Reyes, kualitas unik kerangka Garzapelta, mulai dari pembentukan lempeng osteoderm hingga tanda dan tonjolan yang berbeda pada tulang spesies, membuatnya sangat berbeda dari kerabat aetosaurusnya.
“Sejak penemuan aslinya, banyak spesialis aetosaurus yang bingung dengan identitas taksonomi Garzapelta,” kata Reyes.
“Semua orang sepakat bahwa itu memang spesies baru karena menunjukkan beberapa ciri unik.”
Reyes merefleksikan dampak dari temuannya, dengan mengatakan, "Garzapelta adalah contoh bagus tentang betapa kerennya hewan-hewan ini dan sungguh luar biasa bisa memperkenalkan 'tangki berjalan' kepada masyarakat yang sudah ada jutaan tahun sebelum dinosaurus ankylosaurian."