Ilmuwan Temukan Lokasi Budidaya Ubi Jalar Pertama 734 Tahun Lalu, Ternyata di Lokasi Tak Terduga Ini
Para pakar botani dan arkeolog saling berdebat terkait kapan tepatnya ubi jalar sampai di lokasi tersebut.
Ubi jalar merupakan tanaman yang berasal dari Selandia Baru, Polinesia dan Amerika bagian tengah. Namun, sebuah penelitian terbaru dari Universitas Otago berhasil mengungkap lokasi paling awal dari budidaya penanaman ubi jalar ini.
Salah satu situs paling awal penanaman ubi jalar atau disebut kumara oleh para penduduk Polinesia ini diketahui berada di Polinesia yang berada di kawasan konservasi adat Mana Whenua ki Mohua.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan Selandia Baru? Ilmuwan Selandia Baru menemukan spesies baru "hiu hantu" - sejenis ikan langka yang sangat sulit dikenali karena hidup di kedalaman Samudera Pasifik.
-
Apa yang dipelajari dalam ilmu biologi? Biologi adalah studi tentang organisme hidup dan bagaimana mereka menjalani proses kehidupan.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di Papua Nugini? Hasil penelitian menunjukkan, tengkorak manusia yang ditemukan di pantai utara Papua Nugini pada 1929 diperkirakan merupakan korban tsunami tertua di dunia.
-
Mengapa para ilmuwan menanam semangka di Antartika? Eksperimen ini tidak hanya berhasil membuktikan bahwa semangka dapat tumbuh di tempat terdingin di planet ini. Tetapi juga memberikan camilan pencuci mulut yang menarik bagi para ilmuwan yang tinggal di kondisi dingin Antartika.
-
Apa yang dipelajari dari alam? Alam memberikan pelajaran tentang kebesaran dan kerendahan hati secara sekaligus.
-
Apa yang diuji oleh ketiga ilmuwan tersebut? Mereka adalah trio ilmuwan yang berhasil memenangkan penghargaan Nobel Prize 2022 dengan jumlah hadiah sebesar 10 juta krona Swedia (USD915.000) atau Rp 14 miliar. Penghargaan tersebut diraih atas keberhasilannya dalam melakukan eksperimen mekanika kuantum dan menjelaskan titik lemah dari Teori Kuantum temuan Einstein.
Dikutip dari laman phys.org, para peneliti menemukan adanya bukti butiran pati kumara mikroskopis di samping talas Asia-Pasifik dan ubi Pasifik (uwhi) di Triangle Flat, Golden Bay (Mohua) yang dibudidayakan sejak tahun 1290–1385 M.
Ian Barber, selaku penulis utama studi ini, mengatakan situs tersebut memuat bukti durasi terlama konservasi kumara dari satu tempat di Polinesia.
"Lubang sisa penanaman kumara paling awal yang mengandung pati seperti kumara berasal dari awal abad keempat belas ketika orang Polinesia pertama kali menetap di Motu," jelasnya.
Para pakar botani dan arkeolog saling berdebat terkait kapan tepatnya ubi jalar ini sampai di Polinesia. Banyak yang menduga bahwa ubi jalar di kawasan ini merupakan hasil dari kolonisasi Polinesia awal.
Namun, Barber mengungkap bahwa "Bukti di Triangle Flat yang terbaru menunjukkan adaptasi awal tanaman tropis, terutama kūmara, sejak awal pemukiman Polinesia, bahkan di tempat-tempat yang tidak diduga. Singkatnya, kūmara bukanlah kolonisasi yang direncanakan kemudian di Aotearoa." ujar Barber.
- Arkeolog Temukan Bekas Lahan Pertanian Berusia 5.000 Tahun, Berisi Kapak Sampai Sisa Benih Tanaman
- Berawal dari Rasa Penasaran, Bocah Ini Bantu Arkeolog Gali Kota Romawi Kuno, Temuannya Mengejutkan
- Arkeolog Temukan Pangkalan Militer Romawi Berusia 1.800 Tahun, di Sini Lokasinya
- Arkeolog Akhirnya Yakin Kapal Nabi Nuh Ditemukan, Lokasinya Sudah Diduga Sebelumnya
Terancam Perubahan Iklim
Bukti lain dari tradisi suku Maori menyebut ubi jalar sebagai tanaman yang tumbuh di tanah air Polinesia tengah, Hawaiki, saat para penjelajah pertama menjelajah selatan menuju Aotearoa.
Studi ini juga menunjukkan bahwa tukang kebun Aotearoa pertama mengembangkan teknologi lubang tanam dan penutup tanaman yang canggih di lingkungan dan tanah setempat, yang membantu mengamankan hortikultura kumara.
Saat ini, ubi jalar menjadi salah satu tanaman pangan terpenting di dunia tetapi terancam oleh perubahan iklim dan lingkungan lainnya di banyak bagian dunia.
“Pengetahuan arkeologi mengenai teknologi kuno ini mungkin dapat memberikan informasi bagi upaya modern untuk meningkatkan ketahanan dan nutrisi alami pada ubi jalar." simpul Barber.
Studi ini diterbitkan dalam jurnal Antiquity.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti