Ilmuwan Temukan Manusia Punya Satu Kesamaan Ketika Mati, Begini Penjelasannya
Tidak ada manusia yang sama, tetapi ketika mati, tubuh manusia punya satu persamaan.
Tidak ada manusia yang sama, tetapi ketika mati, tubuh manusia punya satu persamaan.
-
Apa yang sedang diteliti oleh para ilmuwan dengan ribuan otak manusia yang dikumpulkan? Penelitian ini menekankan pentingnya mempelajari pengawetan jaringan lunak manusia, karena informasi yang diperoleh dapat memberikan wawasan tentang evolusi manusia, kesehatan dan penyakit purba, serta kondisi neurodegeneratif seperti Alzheimer.
-
Apa yang dipelajari dalam ilmu psikologi manusia? Psikologi manusia merupakan cabang ilmu yang mempelajari perilaku dan proses mental individu.
-
Bagaimana cara para ilmuwan mengumpulkan otak-otak manusia yang diawetkan? Tim peneliti yang dipimpin Alexandra Morton-Hayward dari Universitas Oxford meninjau literatur ilmiah dan menghubungi arkeolog di seluruh dunia. Mereka berhasil mengumpulkan lebih dari 4.400 otak manusia yang diawetkan dari 213 sumber yang berbeda di semua benua kecuali Antartika.
-
Mengapa para ilmuwan mengumpulkan otak-otak manusia yang diawetkan? Penelitian ini memiliki potensi untuk memberikan wawasan yang sangat berharga tentang sejarah dan evolusi manusia, serta memperluas pemahaman kita tentang berbagai aspek biologi dan kesehatan manusia.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang ingatan menjijikkan? Mengutip Indy100 & Newsweek, Senin (25/3), para peneliti di Macquarie University di Australia dan Karolinska Universitet di Swedia telah mengungkap bahwa sensasi-sensasi sensorik ini memicu rasa jijik yang kuat.
Ilmuwan Temukan Manusia Punya Satu Kesamaan Ketika Mati, Begini Penjelasannya
Tidak ada manusia yang sama di dunia ini. Tetapi ketika meninggal, semua jasad manusia memiliki satu persamaan.
Menurut penelitian baru yang diterbitkan Nature Microbiology, jasad manusia memiliki kesamaan terlepas dari mana mereka berasal. Persamaan ini terkait jaringan mikroba di dalam tubuh manusia.
Sumber: Indy100
Ketika jasad manusia mulai membusuk, jasad tersebut mengandung bakteri dan jamur pengurai yang sangat langka di dunia.
- Ilmuwan Ungkap Ukuran Otak Pada Anjing Penentu Tingkat Kecerdasan, Hasil Temuannya Mengejutkan
- Bisakah Manusia Hidup di Lubang Hitam?
- Sejak Kapan Manusia Mulai Memasak? Ilmuwan Temukan Jawabannya dari Temuan Ini
- Misteri Musnahnya Seluruh Manusia di Inggris 8.000 Tahun Lalu Terungkap, Penyebabnya Mengerikan
Mikroba ini sangat penting bagi alam. Mereka berfungsi untuk menghancurkan jasad yang akhirnya menjadi “dekomposisi ekosistem” dan membantu produksi tanaman.
Penelitian ini melibatkan 36 jasad manusia yang disumbangkan untuk penelitian ilmiah. Walaupun semua jasad ini dikubur di lokasi berbeda dengan ciri lingkungan yang berbeda, semua sampel yang kemudian diambil oleh peneliti mengandung mikroba pilihan yang sama.
Para ahli juga meyakini serangga dapat membawa mikroba pilihan ke jasad manusia dan hewan yang membusuk.
"Dekomposisi (pembusukan) secara teknis didefinisikan sebagai konsumsi bahan organik oleh organisme lain, (dan) berbeda dari degradasi fisik sisa-sisa organik yang disebabkan oleh kekuatan fisik dan erosi, seperti air," jelas ilmuwan Dr Devin Finaughty yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
“Sistem pembusukan berkisar pada mayat sebagai sumber daya dan hal ini terutama untuk makanan, namun banyak organisme juga akan memanfaatkannya sebagai tempat berkembang biak, tempat beranak pinak, dan sebagai tempat berlindung," pungkasnya.