Kolam Suci di Lebanon Berusia 2.500 Tahun Dibangun Sejajar dengan Bintang di Pulau Italia, Ini Fungsinya
Kolam suci ini awalnya dikira pelabuhan kuno, namun analisis ulang menunjukkan anggapan itu salah.
Kolam Suci di Lebanon Berusia 2.500 Tahun Dibangun Sejajar dengan Bintang di Pulau Italia, Ini Fungsinya
Penelitian arkeologi menemukan kolam air tawar suci berusia sekitar 2.500 tahun yang sejajar dengan bintang di Pulau San Pantaleo, Sisilia barat, Italia. Kolam ini awalnya digali pada tahun 1920-an dan terletak di antara reruntuhan kota kuno Motya, pelabuhan Fenisia yang ramai pada masa milenium pertama sebelum masehi.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kuil kuno berusia 2.800 tahun di Yunani? Para arkeolog yang sedang menggali sebuah kuil kuno berusia 2.800 tahun di sebuah tempat suci di Yunani menemukan serangkaian artefak menarik. Mereka juga menemukan sayap tanah liat yang kemungkinan adalah bagian dari sphinx atau putri duyung, serta sebagian dari sebuah kalung emas.
-
Di mana cetakan tangan perunggu berusia 2100 tahun yang memuat bahasa kuno ditemukan? Artefak ini ditemukan di Irulegi, lokasi benteng Zaman Besi di utara Navarre, Spanyol.
-
Bagaimana artefak-artefak kuno itu ditemukan? Berbagai artefak ini merupakan hasil penggalian terbaru (2022-2023) oleh Departemen Arkeologi Negara Bagian Tamil Nadu (TNSDA) yang baru saja selesai.
-
Kapan artefak-artefak kuno itu ditemukan? Berbagai artefak ini merupakan hasil penggalian terbaru (2022-2023) oleh Departemen Arkeologi Negara Bagian Tamil Nadu (TNSDA) yang baru saja selesai.
-
Di mana dadu kuno yang berusia 2.000 tahun itu ditemukan? Setelah penggalian selama bertahun-tahun, para arkeolog baru-baru ini menemukan sejumlah penemuan menarik di pemukiman Celtic di Samborowice (Silesia), Polandia.
-
Di mana artefak kuno itu ditemukan? Seorang petani di Spanyol tak sengaja menemukan artefak kuno saat sedang mencabut pohon zaitun di daerah semak di Baena.
Fenisia merupakan negara maritim kuno yang berada di wilayah Levant di Mediterania timur antara tahun 2.500 hingga 64 SM, terutama di sekitar wilayah yang sekarang dikenal sebagai Lebanon. Pada awalnya kolam ini dianggap sebagai "Kothon" atau pelabuhan buatan, mirip dengan pelabuhan militer kuno di dekat Carthage. Namun, analisis ulang menunjukkan asumsi ini ternyata salah.
Sumber: Arkeonews
Penelitian ini dikerjakan oleh Profesor Lorenzo Nigro dari Universitas Sapienza Roma yang bekerja sama dengan Pengawas Sisilia. Profesor Nigro menyatakan, meskipun "Kothon" awalnya dianggap sebagai pelabuhan, penggalian terbaru telah mengubah interpretasinya secara signifikan. Kothon sebenarnya merupakan sebuah kolam suci yang terletak di tengah kompleks keagamaan yang sangat besar.
Penelitian sebelumnya menemukan Kuil Ba'al di sekitar Kothon Motya, bukan di bangunan pelabuhan seperti yang diperkirakan sebelumnya. Penemuan yang tak terduga ini mendorong penyelidikan ulang terhadap Kothon sejak tahun 2010.
Hasil penggalian menunjukkan, Kothon merupakan sebuah kolam suci dengan cekungan buatan yang telah dikeringkan, mengubah pandangan para arkeolog yang sebelumnya mengira bahwa itu adalah bangunan pelabuhan.
Foto: Lorenzo Nigro
- Kuk Kayu Berusia 3.300 Tahun Ini Bukti Manusia Beternak Sapi Sejak Zaman Perunggu
- Kuburan Massal Tantara Salib dari Abad Ke-13 Ditemukan, Jasadnya Bekas Terkelupas dan Terbakar
- Patung Dewa Jagung Bangsa Maya Berusia 1300 Tahun Ditemukan dalam Kolam, Tersisa Hanya Kepalanya
- Lempengan Batu Berusia 3200 Tahun Ini Ungkap Alasan Unik Karyawan Zaman Mesir Kuno Bolos Kerja, Digigit Kalajengking Sampai Meracik Bir
“Hal ini menunjukkan bahwa tempat itu tidak mungkin berfungsi sebagai pelabuhan, karena tidak terhubung dengan laut. Sebaliknya, sumber airnya berasal dari mata air alami,” ujar Profesor Nigro.
Foto: Lorenzo Nigro / Antiquity / Sapienza University of Rome
Tim arkeolog menyatakan, fitur air ini memiliki dimensi yang lebih besar dari kolam renang Olimpiade modern dan menjadi salah satu kolam suci terbesar di seluruh wilayah Mediterania kuno.
Foto: Lorenzo Nigro / Antiquity / Sapienza University of Rome
Selain Kothon, para peneliti juga menemukan sebuah kuil tambahan yang mengelilingi area tersebut, bersama dengan stela, altar, persembahan nazar, dan alas di tengah danau yang sebelumnya menampung patung Ba'al, dewa kesuburan yang luas disembah dalam kepercayaan Fenisia.
Sumber: Arkeonews
Ba'al dikenal sebagai dewa badai dan penyubur hujan. Sebagai pelindung para pelaut dan penakluk laut, dewa ini dianggap sangat penting oleh orang Kanaan dan Fenisia.
Foto: Lorenzo Nigro / Antiquity / Sapienza University of Rome
Para ahli menekankan bahwa temuan-temuan ini sebenarnya bukanlah sebuah pelabuhan, melainkan sebuah kolam suci yang terletak dalam kompleks pemujaan terbesar di kawasan Mediterania pra-Klasik. Pemetaan situs juga mengungkapkan bahwa situs ini sejajar dengan bintang.
Sumber: Arkeonews