Makam Dukun Berusia 3.000 Tahun Ditemukan, Isinya Bikin Arkeolog Terheran-heran
Tim arkeolog dari Peru dan Jepang menggali makam seorang dukun yang diyakini hidup sekitar 3.000 tahun lalu.
Sebuah penemuan arkeologi yang penting terjadi di Provinsi Chota, Cajamarca, Peru.
Makam Dukun Berusia 3.000 Tahun Ditemukan, Isinya Bikin Arkeolog Terheran-heran
Tim arkeolog dari Peru dan Jepang menggali makam seorang dukun yang diyakini hidup sekitar 3.000 tahun lalu.
Ini adalah penemuan pertama dari jenis makam seperti itu di wilayah ini dan memicu berbagai spekulasi misterius.
Sumber: IFL Science
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Peru? Arkeolog di Peru menemukan kuil yang digunakan untuk upacara berusia 4.000 tahun. Selain itu, ditemukan juga kerangka manusia di dalam kuil tersebut.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog Peru di situs Pachacamac? Para ahli arkeologi di Peru baru-baru ini menemukan makam yang berisi lebih dari 73 mumi manusia yang berasal dari sekitar 1.000 tahun yang lalu, jauh sebelum Kekaisaran Inca mendominasi wilayah Amerika Selatan bagian barat.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di bawah bukit pasir di Peru? Para arkeolog menemukan reruntuhan kuil upacara berusia 5.000 tahun dan sisa-sisa kerangka manusia di bawah bukit pasir di Peru.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di makam kuno Wuwangdun? Penggalian situs makam Wuwangdun di Provinsi Anhui, China timur, mengungkap temuan yang luar biasa—tumpukan daun dengan uratnya yang masih terlihat jelas.
-
Bagaimana para arkeolog mengetahui asal manik-manik di makam kuno? Arkeolog Moisés Valadez Moreno dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) mengungkapkan bahwa sebagian besar manik-manik ini berasal dari 186 mil (300 kilometer), arah timur menuju Teluk Meksiko.
-
Bagaimana bentuk makam di Situs Arkeologi Margham? Makam tersebut memiliki ruangan berukuran panjang 1,6 meter dan lebar hingga 96 sentimeter, berisi kerangka yang dikelilingi oleh beberapa hadiah penguburan, termasuk mangkuk batu lunak, inti batu api, dan cangkir kecil yang terbuat dari perunggu, selain 10 mata panah perunggu.
Lokasi penemuan ini adalah Kompleks Arkeologi Pacopampa, yang terletak di dataran tinggi utara Peru. Tim arkeolog menggali di situs ini sejak 2005 dan apa yang mereka temukan di dalam makam sang dukun benar-benar mengagetkan.
Makam tersebut memiliki karakteristik yang sangat langka.
merdeka.com
Tubuh sang dukun, yang diyakini adalah seorang dewasa, ditemukan dalam posisi yang sangat tidak biasa, dengan lengan dan kaki yang bersilangan dan tubuh menghadap ke bawah. Posisi penguburan ini sangat jarang terlihat dalam konteks arkeologi sebelumnya.
Namun, yang membuat temuan ini semakin menyeramkan adalah fakta bahwa makam sang dukun ditemukan berada di bawah enam lapisan tanah hitam yang bercampur dengan abu.
Tubuhnya dikelilingi oleh sejumlah benda pemakaman yang misterius, termasuk mangkuk-mangkuk keramik dan segel-segel dengan desain yang rumit.
Sumber: IFL Science
- Sedang Menggali Daerah Rawa, Arkeolog Temukan Tujuh Pedang Berusia 3.000 Tahun
- Arkeolog Temukan Gua yang Dipenuhi Lukisan Berusia 24.000 Tahun, Dibuat dengan Tanah Liat
- Arkeolog Temukan Makam Keramat Berusia 1000 Tahun , Banyak Tulang Manusia dan Cangkang Kerang
- Arkeolog Temukan Makam Pendeta Berusia 3.000 Tahun, Jasadnya Dikubur dengan Wajah Menghadap ke Bawah
Salah satu segel bahkan memiliki ukiran gambar jaguar, yang kemungkinan dipakai untuk ritual melukis tubuh bagi golongan elit.
Tetapi misteri tidak berhenti sampai di situ. Wajah sang dukun tertutupi dengan cinnabar merah, sejenis biji alami yang diyakini berasal dari pegunungan yang jauh.
Ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana bahan berharga ini diperoleh pada masa itu dan apa perannya dalam praktik spiritual.
merdeka.com
Meskipun dukun ini disebut sebagai pendeta, banyak peneliti lebih cenderung memandangnya sebagai sosok "mirip dukun yang memanipulasi kekuatan jaguar, ular, dan burung pemangsa."
Sebagai tokoh spiritual, sangat mungkin orang-orang mencari nasihat dan penyembuhan dari sang dukun ini.Penemuan ini menyoroti pentingnya Proyek Arkeologi Pacopampa, yang percaya bahwa situs ini dulunya adalah pusat ziarah yang pernah dikunjungi oleh penduduk Peru untuk tujuan penyembahan.
Kini ada rencananya membuka Pusat Interpretasi Pacopampa, sebuah pusat penelitian formal di situs ini, yang akan memungkinkan para peneliti untuk lebih mendalami analisis mereka dan sekaligus memberikan kesempatan bagi para wisatawan untuk mengunjungi tempat bersejarah yang misterius ini.
Kini ada rencananya membuka Pusat Interpretasi Pacopampa, sebuah pusat penelitian formal di situs ini, yang akan memungkinkan para peneliti untuk lebih mendalami analisis mereka dan sekaligus memberikan kesempatan bagi para wisatawan untuk mengunjungi tempat bersejarah yang misterius ini.