Misteri Zaman Mesir Kuno Akhirnya Terpecahkan, Arkeolog Temukan Ruang Rahasia di Dalam Piramida
Misteri Zaman Mesir Kuno Akhirnya Terpecahkan, Arkeolog Temukan Ruang Rahasia di dalam Piramida
Arkeolog Temukan Ruang Rahasia dan 8 Lorong Kuno di Dalam Piramida Sahure.
-
Bagaimana ilmuwan menemukan saluran air kuno di dekat piramida Mesir? Ghoneim menggunakan data satelit radar untuk menyelidiki Lembah Nil dari ruang angkasa. Karena gelombang radar mampu menembus tanah, ia memperoleh gambaran dari "dunia informasi yang tidak terlihat di bawah permukaan".
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Mesir Kuno? Pada awal milenium pertama, banyak mumi di Mesir ditemukan dengan potret seperti aslinya yang memperliahatkan mata mumi yang cerah, gaya rambut, dan perhiasannya.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di dekat lokasi piramida Mesir? Jalur air yang kini telah mengering di Giza kemungkinan besar dimanfaatkan sebagai jalur transportasi untuk mengangkut bahan-bahan yang diperlukan dalam pembangunan piramida Mesir.
-
Di mana letak saluran air kuno yang ditemukan dekat dengan piramida Mesir? Saluran air raksasa ini dulunya adalah cabang Sungai Nil yang mengalir melalui Giza.
-
Siapa yang berhasil memecahkan misteri tulisan di patung Sphinx kuno? Menurut Peter Revesz, penulis studi dan profesor di Universitas Nebraska, apa yang tertulis pada patung itu terdiri dari karakter yang misterius.
-
Bagaimana Dr. Eman Ghoneim menemukan jalur air kuno di dekat piramida Mesir? Penemuan ini dilakukan oleh Dr. Eman Ghoneim dengan menggunakan data satelit radar dari luar angkasa untuk mengkaji Lembah Nil.
Misteri Zaman Mesir Kuno Akhirnya Terpecahkan, Arkeolog Temukan Ruang Rahasia di Dalam Piramida
Ruang rahasia di dalam piramida yang ditemukan arkeolog membongkar misteri seputar Mesir kuno, dua abad setelah eksplorasi pertama.
Kompleks piramida ini dibangun sejak abad ke-25 SM untuk Firaun Sahure, seorang raja Mesir kuno yang berkuasa pada periode Dinasti ke-5, pada 2465 SM hingga 2325 SM.
Ia dikenal sebagai salah satu firaun yang paling sukses dan berpengaruh dalam sejarah Mesir kuno.
- Arkeolog Temukan Prasasti Seukuran Telapak Tangan Berusia 3.300 Tahun, Isinya Tulisan Tentang Perang Dahsyat Zaman Kuno
- Arkeolog Temukan Bukti Manusia Purba Pernah Hidup di Wilayah Indonesia Jauh Sebelum Orang Mesir Bangun Piramida Pertama
- Arkeolog Temukan Makam Kuda Zaman Kuno, Dikubur Secara Khusus oleh Peternak
- Arkeolog Akhirnya Pecahkan Misteri Tangga Aneh di dalam Piramida Mesir Berusia 4.500 Tahun, Begini Temuannya
Penemuan ini mengungkap sejarah awal dibangunnya piramida oleh penerusnya di Abusir, sebuah situs yang sebelumnya digunakan oleh pendiri dinasti kelima sebagai kuil matahari.
Piramida Sahure pertama kali dieksplorasi pada 1836 oleh Egyptologist Inggris, John Perring, yang berhasil menemukan akses ke dalam lokasi tersebut dan membersihkannya.
Namun, para pemahat batu dulunya telah merusak situs pemakaman tersebut sehingga tidak diketahui apakah ruang tersebut terdiri dari satu atau dua ruangan.
Dilansir The Expres, dalam penelitiannya, Perring menemukan pecahan basal atau batuan yang retak secara alami yang diyakini sebagai sarkofagus atau peti mati milik firaun.
Dia juga berhasil menemukan lorong rendah di bagian timur laut dinding timur ruang pemakaman.
Perring berpendapat lorong ini mengarah ke ruang penyimpanan, namun akses koridor tersebut dipenuhi puing-puing dan bebatuan sehingga ia tidak bisa meneliti lebih dalam. Karena buruknya pelestarian di dalam piramida, rekonstruksi substruktur tidak dapat dilakukan secara akurat.
Pada 2019, proyek konservasi dan restorasi di dalam piramida Sahure dilakukan dengan tujuan untuk melindungi sub struktur piramida. Proyek ini dilaksanakan oleh Dana Wakaf Purbakala dari Pusat Penelitian Amerika di Mesir.
Mohamed Ismail Khaled, seorang Egyptologist di Julius-Maximilians-Universitas Wurzburg mengatakan kepada SciNews: “Upaya kami berfokus pada pembersihan ruang interior, menstabilkan piramida dari dalam dan mencegah keruntuhan lebih lanjut,” Khaled menambahkan: “ Dalam prosesnya, kami berhasil mengamankan ruang pemakaman piramida, yang sebelumnya tidak dapat diakses.”
Selama proses restorasi yang rumit, tim mengidentifikasi dimensi asli yang mengungkap cetak biru ruang depan, yang telah rusak selama berabad-abad.
Arkeolog telah memperbaiki tembok-tembok yang rusak itu menjadi lebih kokoh.
“Perring menduga koridor-koridor tersebut mungkin mengarah ke ruang penyimpanan. Selama eksplorasi lebih lanjut pada tahun 1907, asumsi ini dipertanyakan,” kata Khaled.
“Kami juga menemukan jejak sebuah lorong, yang membuktikan pengamatan yang dilakukan oleh Perring adalah benar. Penelitian Perring kemudian dilanjutkan oleh para arkeolog dan lorong tersebut ditemukan. Dengan demikian, sejauh ini para arkeolog telah menemukan delapan lorong di dalam piramida.”