Rahasia Hilangnya Kota Emas Firaun Terkuat di Mesir Selama 3.000 Tahun
Rahasia Hilangnya Kota Emas Firaun Terkuat di Mesir Selama 3.000 Tahun
Arkeolog menemukan kota kuno dan diyakini sebagai kota terbesar yang pernah ditemukan di Mesir.
-
Apa yang ditemukan di Kota Kuno ini? Penggalian pada situs tersebut telah menemukan contoh pertama sebuah kucing peliharaan yang ditemukan pada Jalur Sutra Utara dan simpanan telur ayam bertuliskan huruf Arab di bejana keramik pada abad ke-10 Masehi.
-
Apa saja kegiatan Firaun di Mesir Kuno? Firaun bukan hanya raja yang ongkang-ongkang kaki, tetapi ia punya agenda padat. Firaun adalah kepala negara dan sebagian besar kehidupan sehari-hari mereka berputar di sekitar jaringan rumit urusan istana dan tanggung jawab administratif.
-
Apa yang ditemukan di Kota Kuno Hattusa? Sebuah hiasan gading yang diperkirakan berusia sekitar 2.800 tahun ditemukan selama penggalian arkeologi di Kota Kuno Hattusa, Çorum, Turki.
-
Apa yang ditemukan di kota kuno ini? Mereka menemukan monumen-monumen yang mengesankan dan mengumpulkan data yang menambah pengetahuan tentang sejarah kota Yunani Kuno ini.
-
Apa saja yang ditemukan di kota kuno tersebut? Temuan pada penggalian tersebut juga mengungkap fase bangunan era Helenistik bagian dari sebuah benteng basilika Romawi dengan kompleks pemandian air panas, bengkel dengan tempat pemerasan anggur zaman Romawi, dan dua gereja Kristen tipe basilika tiga lorong.
-
Apa yang ditemukan di kota kuno itu? Puing-puing yang ditemukan dari situs tersebut termasuk tembikar, manik-manik, patung, bagian dinding, serta tulang dan gigi manusia, dengan penanggalan karbon yang menunjukkan bahwa benda-benda tersebut berusia hampir 9.500 tahun, menurut laporan BBC News pada saat itu.
Rahasia Hilangnya Kota Emas Firaun Terkuat di Mesir Selama 3.000 Tahun
Kota yang ditemukan oleh Egyptologist Dr. Zahi Hawass dekat Luxor, Lembah Para Raja, sekitar 482 kilometer di selatan Kairo, ibu kota Mesir dan disebut sebagai “kota emas yang hilang’ ini dianggap sebagai salah satu situs penting sejak penemuan makam Firaun Tutankhamun.
Kota ini dikenal dengan nama Bangkitnya Aten, seperti yang disebutkan oleh tim arkeologi.
Tim arkeolog mengumumkan mereka menemukan kota yang tersembunyi di bawah pasir dengan usia sekitar 3.000 tahun yang berasal dari masa pemerintahan firaun Amenhotep III, dan digunakan oleh Tutankhamun juga Ay.
- 40 Kali Lipat Lebih Mahal dari Emas, Sehelai Bulu Burung Ini Terjual dengan Harga Fantastis
- Misteri Kutukan Firaun, Benarkah Orang yang Membuka Makamnya akan Mati Sebelum Waktunya?
- Usia Alam Semesta Ternyata Dua Kali Lebih Tua Dari Dugaan Sebelumnya, Begini Cara Ilmuwan Menghitungnya
- Melelehnya Es di Pegunungan Ungkap Temuan Ribuan Artefak Berburu Berusia 6.000 Tahun, Ada Mata Panah dan Tongkat
Betsy Bryan, profesor seni dan arkeologi Mesir di Universitas Johns Hopkins menyebut temuan ini sebagai “penemuan arkeologi terpenting kedua sejak makam Tutankhamun.”
Proses penggalian dimulai pada 2020 di bulan September, di lokasi antara kuil Ramses III dan Amenhotep III. Meskipun banyak ekspedisi asing yang mencari kota kuno ini sebelumnya, tidak ada yang berhasil.
Setelah tujuh bulan pencarian, tim berhasil menemukan kota tersebut. Mereka menemukan beberapa lingkungan, dengan tembok setinggi 3 meter yang masih utuh, dan bahkan menemukan toko roti yang dilengkapi dengan oven dan tempat penyimpanan tembikar.
Barang-barang kuno berharga lainnya juga ditemukan di kota ini, termasuk perhiasan, tembikar, jimat kumbang scarab, dan batu bata lumpur yang memiliki segel Amenhotep III.
Amenhotep yang Agung, Firaun kesembilan dari dinasti ke-18, adalah pemimpin pada masa kekaisaran Mesir yang dikenal karena kemegahan, gaya, dan kekayaannya.
Tim arkeolog berharap penemuan ini hanya permulaan dari penemuan lebih lanjut. Mereka telah menemukan kumpulan makam melalui “tangga yang diukir pada batu,” dan berharap dapat mengungkap makam-makam yang belum tersentuh dan penuh dengan harta karun.
Bryan berharap penemuan ini akan memberikan gambaran langka tentang kehidupan orang Mesir kuno pada masa keemasan kekaisaran mereka.