Sedang Bangun Rel Kereta, Pekerja Temukan Spesies Baru Dinosaurus Berleher Panjang Berusia 75 Juta Tahun
Dinosaurus yang ditemukan di Spanyol ini adalah yang terlengkap yang pernah ditemukan di Eropa.
Spesies baru dinosaurus sauropod yang pernah hidup 75 juta tahun lalu ditemukan di Spanyol.
Tim peneliti yang dipimpin ahli paleontologi Pedro Mocho dari Univeristas Lisbon menamakan spesies baru itu Qunkasaura pintiquiniestra.
-
Kapan dinosaurus punah? Sebelum ini, para ilmuwan telah berdebat tentang apa penyebab dari lenyapnya tiga perempat kehidupan di Bumi 66 juta tahun yang lalu ini.
-
Mengapa dinosaurus punah? Temuan kami secara khusus mendukung gagasan bahwa vulkanisme telah mengganggu atmosfer dan iklim jauh sebelum asteroid,
-
Kapan Dinosaurus punah? Batu ini ternyata memicu berbagai bencana hingga pada akhirnya menewaskan tiga perempat kehidupan di Bumi, termasuk dinosaurus. Batu besar yang dijuluki “kotak hitam” itu yang menyimpan sisa asteroid yang berbentuk gumpalan debu halus, yang diduga para peneliti pernah menghalangi sinar matahari.
-
Bagaimana dinosaurus ini ditemukan? Penemuan ini merupakan hasil kerja sama antara Universitas Portsmouth dan Universitas Bath, yang telah melakukan penelitian di Pulau Isle of Wight selama lebih dari satu abad.
-
Mengapa Dinosaurus punah? Batu besar yang dijuluki “kotak hitam” itu yang menyimpan sisa asteroid yang berbentuk gumpalan debu halus, yang diduga para peneliti pernah menghalangi sinar matahari. Kemudian, membuat suhu menjadi dingin, menghentikan fotosintesis, dan menghancurkan rantai makanan pada kala itu.
Dinosaurus ini hidup di wilayah yang kini adalah Cuenca, Spanyol.
Penemuan ini terjadi pada 2007 saat pembangunan rel kereta berkecepatan tinggi Madrid-Levante di Cuenca.
Ahli paleontologi menemukan banyak sekali fosil, termasuk kerangka yang hampir lengkap dari dinosaurus sauropoda baru ini. Dinosaurus herbivora ini dikenal karena ukurannya yang besar, lehernya yang panjang, dan ekornya yang panjang.
Sejak 2007, ahli paleontologi mengumpulkan lebih dari 12.000 fosil dari situs yang disebut “Lo Hueco” ini. Temuan ini menjadikannya salah satu koleksi fosil vertebrata Zaman Kapur Akhir yang paling berharga di Eropa.
Zaman Kapur Akhir
Qunkasaura terkenal karena menjadi salah satu kerangka sauropoda terlengkap yang pernah ditemukan di Eropa. Spesimen yang luar biasa ini terdiri dari tulang leher, punggung, dan ekor, bagian-bagian korset panggul, dan elemen-elemen anggota badan.
- Ilmuwan Temukan Sepupu Dinosaurus, Burung Purba Berekor Pedang dengan Sayap Sepanjang 2 Meter dan Hidup 147 Juta Tahun Lalu
- Jalan-Jalan di Pantai Bareng Ibunya, Bocah Ini Temukan Lima Tapak Kaki Dinosaurus Berusia 200 Juta Tahun
- Peneliti Temukan Fosil Dinosaurus Spesies Baru Berusia 165 Juta Tahun, Punggungnya Berlapis Baja dan Ditumbuhi Sisik Tajam Bagai Duri
- Ilmuwan Temukan Spesies Baru Dinosaurus Berleher Panjang, Hidup 86 Juta Tahun Lalu
Pemeriksaan menyeluruh terhadap fosil tersebut membuat para peneliti mengidentifikasinya sebagai spesies sauropoda yang sebelumnya tidak diketahui.
Ia adalah anggota kelompok sauropoda saltasaurid, yang dikenal karena lehernya yang panjang dan tubuhnya yang besar. Qunkasaura menonjol karena tulang ekornya yang unik, yang dapat menawarkan wawasan baru tentang evolusi dinosaurus non-unggas di wilayah Semenanjung Iberia.
Sebelum penemuan ini, peneliti menemukan banyak kerangka dinosaurus sauropoda besar yang sebagian lengkap di situs Lo Hueco.
“Studi terhadap spesimen ini memungkinkan kami untuk mengidentifikasi untuk pertama kalinya keberadaan dua garis keturunan saltasauroids yang berbeda di lokasi fosil yang sama. Salah satu kelompok ini, yang disebut Lirainosaurinae, relatif dikenal di wilayah Iberia dan dicirikan oleh spesies berukuran kecil dan sedang, yang berevolusi dalam ekosistem pulau,” kata Mocho.
“Dengan kata lain, Eropa adalah kepulauan besar yang terdiri dari beberapa pulau selama Zaman Kapur Akhir. Namun, Qunkasaura termasuk dalam kelompok sauropoda lain, yang diwakili di Semenanjung Iberia oleh spesies berukuran sedang-besar 73 juta tahun lalu.
Hal ini menunjukkan kepada kita garis keturunan ini tiba di Semenanjung Iberia jauh lebih lambat daripada kelompok dinosaurus lainnya.”
Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Communications Biology.