Tentara Israel Akui Sengaja Hancurkan Rumah-Rumah di Gaza Untuk Hiburan dan Balas Dendam
Tindakan keji ini mereka lakukan dengan bangga dan bahkan dipamerkan di media sosial.
Tentara Israel sengaja menargetkan rumah-rumah di Gaza untuk balas dendam dan hiburan, menurut pengakuan sejumlah tentara kepada The Washington Post. Video, foto, dan laporan langsung mengungkap tindakan penghancuran yang mengejutkan, termasuk membakar rumah, merusak properti, dan merayakan kebrutalan yang mereka lakukan.
Seorang tentara mengaku diperintahkan untuk membakar rumah setelah berhasil menduduki properti warga Palestina tersebut. Dia menggambarkan bagaimana perabotan ditumpuk di kamar, dituangkan bensin, dan dibakar.
- Tentara Israel Mengaku Sudah Lelah Berperang di Gaza, Menolak Bertugas Karena Tak Ada Kepastian Kapan Pulang
- Utusan WHO Bawa Kabar Sedih dari Gaza, Semua karena Kebiadaban Israel
- Keajaiban Tuhan, Gadis Kecil di Gaza ini Ditemukan Hidup Meski Tertimpa Rumahnya Usai Dibom Israel
- Tentara Israel Mengaku Jika Merasa Bosan Mereka Tembaki Warga Palestina di Gaza Sesuka Hati, Biarkan Mayat-Mayat Berserakan di Jalan
"Mereka bersenang-senang melakukannya," kata tentara ini, dikutip dari laman Quds News Network, Rabu (4/12).
"Anda merasakan rasa balas dendam yang sangat, sangat kuat dari semua orang," kata Michael Ziv, seorang prajurit cadangan di Brigade Yerusalem.
Ziv menggambarkan rekan tentaranya bertindak dengan "rasa fanatisme agama atau keinginan untuk membalas dendam."
"Ketika Anda menghabiskan begitu banyak waktu di sana, Anda berhenti memikirkan orang-orang Palestina yang tinggal di rumah ini atau yang akan tinggal di sana di masa mendatang," kata seorang tentara berusia 22 tahun yang berpartisipasi dalam pembakaran tersebut.
Pamer di Media Sosial
Sejumlah tentara juga mengunggah aksinya di media sosial, menunjukkan mereka tertawa ketika menembakkan peluru tank ke permukiman penduduk atau membakar bangunan-bangunan di Gaza.
Dalam satu video viral, seorang prajurit cadangan di Brigade Negev menyebut serangan besar-besaran terhadap rumah-rumah di Gaza sebagai "serangan perpisahan," dengan emoji api disematkan di unggahannya. Suara seorang prajurit dalam video itu menyatakan, "Siapa pun yang mengganggu kita akan mengerti bahwa inilah akibatnya."
Mantan prajurit mengonfirmasi bahwa tindakan ini tidak terjadi secara terpisah. Seorang prajurit mengatakan rumah-rumah yang memajang foto-foto pemimpin Palestina dibakar secara khusus. Prajurit lain menggambarkan penjarahan dan penghancuran barang-barang pribadi yang meluas, yang sering kali dibenarkan sebagai balas dendam atas operasi militer Hamas pada 7 Oktober 2023.
Bersorak dan Tertawa
Media sosial dibanjiri dengan video yang memperlihatkan prajurit Israel tertawa dan bersorak saat mereka menembakkan peluru tank ke lingkungan sipil, membakar rumah-rumah, dan mengejek penghancuran tersebut.
Meskipun pedoman militer resmi melarang berbagi rekaman yang menunjukkan perilaku tersebut, para prajurit dengan berani membagikan ribuan klip secara daring, secara terbuka membanggakan tindakan mereka.
Militer Israel mengklaim insiden semacam itu "pengecualian" dan bertentangan dengan nilai-nilai mereka, tetapi para ahli memperingatkan tindakan-tindakan ini dapat melanggar hukum internasional. Penghancuran infrastruktur sipil tanpa keperluan militer merupakan potensi kejahatan perang berdasarkan hukum humaniter.