Terungkap, Penjajah Inggris Pertama yang Datang ke Amerika Makan Hewan Liar Ini untuk Bertahan Hidup
Temuan ini mengungkap hubungan rumit antara penjajah Eropa awal dan komunitas suku asli atau pribumi.
Temuan ini mengungkap hubungan rumit antara penjajah Eropa awal dan komunitas suku asli atau pribumi.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Baru-baru ini arkeolog menemukan kapak genggam prasejarah di Inggris. Ilmuwan takjub dengan ukuran perkakas berusia 300.000 tahun ini, yang dinilai sangat besar.
-
Bagaimana ilmuwan menemukan dunia prasejarah ini? Saat tinggal di desa kecil di gurun tinggi dengan populasi sekitar 35 orang, para peneliti baru menemukan laguna ini setelah melihat petunjuk pada citra satelit.
-
Mengapa para ilmuwan menanam semangka di Antartika? Eksperimen ini tidak hanya berhasil membuktikan bahwa semangka dapat tumbuh di tempat terdingin di planet ini. Tetapi juga memberikan camilan pencuci mulut yang menarik bagi para ilmuwan yang tinggal di kondisi dingin Antartika.
-
Bagaimana para arkeolog menyelidiki kerangka tersebut? Para arkeolog tengah menyelidiki kerangka ini dengan cermat di laboratorium untuk mencoba memecahkan teka-teki berusia 1.000 tahun ini.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di Afrika Selatan? Melansir Live Science, IFLScience, BBC Earth, dan Mongabay India, Rabu (3/7), ilmuwan-ilmuwan telah menemukan gundukan rayap aktif tertua di dunia yang telah dihuni selama puluhan ribu tahun.
Terungkap, Penjajah Inggris Pertama yang Datang ke Amerika Makan Hewan Liar Ini untuk Bertahan Hidup
Orang-orang Inggris pertama yang tiba dan bermukim di Amerika Utara memakan anjing-anjing liar untuk bertahan hidup ketika musim kelaparan ekstrem melanda, menurut penelitian terbaru,
Temuan ini mengungkap hubungan rumit antara penjajah Eropa awal dan komunitas Pribumi, seperti dilansir Arkeonews.
Para peneliti dari Universitas Iowa menemukan, enam ekor anjing dari Virginia Company Period di Jamestown—pemukiman Inggris permanen pertama di Amerika Utara—milik penduduk suku asli Amerika dan dimakan oleh para pemukim Inggris.
Penelitian ini dipublikasikan pada 22 Mei di American Antiquity oleh Cambridge University Press atas nama Society for American Archaeology.
Penemuan ini memberikan sudut pandang baru tentang bagaimana masyarakat suku asli pada era tersebut menghadapi kedatangan kekuatan kolonial. Studi ini juga menunjukkan bahwa penjajah Eropa awal sangat bergantung pada komunitas suku asli setempat untuk kelangsungan hidup mereka, terutama pada periode awal pendudukan.
Dalam penelitian ini, para ilmuwan menganalisis materi genetik dari spesimen arkeologi anjing yang hidup di Jamestown antara tahun 1609 dan 1617. Setidaknya enam ekor anjing yang dianalisis menunjukkan bukti jelas tentang keturunan penduduk asli Amerika. Anjing-anjing ini memiliki kesamaan mitogenomik dengan anjing periode Hopewellian, Mississippian, dan Late Woodland dari Amerika Utara bagian timur.
- Ilmuwan Tercengang Saat Temukan Peristiwa Sangat Langka, Hanya Terjadi Sekali dalam 1 Miliar Tahun
- Ilmuwan Akhirnya Temukan Jawaban Mengapa Manusia Tidak Punya Ekor
- Nikah Diam-Diam dengan Wanita Amerika, Anak Raja Thailand Terancam Batal Jadi Putra Mahkota
- Hidupnya Mengais Makanan dari Tong Sampah Mirip Gelandangan, Tapi Ternyata Miliuner yang Punya 10 Rumah
Para peneliti juga menemukan keenam ekor anjing tersebut dikonsumsi oleh warga Jamestown. Hasil ini menunjukkan adanya faktor-faktor kompleks yang berkontribusi terhadap keberadaan anjing-anjing tersebut di Benteng dan konsumsi mereka oleh penduduk Jamestown sebelum, selama, dan setelah Masa Kelaparan. Praktik ini dianggap bukan hal yang aneh pada saat itu.
“Meskipun konsumsi daging anjing di masyarakat Barat modern dianggap tabu, terdapat sejarah panjang konsumsi daging anjing selama periode ketegangan di Inggris dan negara-negara Eropa lainnya,” tulis para peneliti.
Analisis genetik anjing arkeologi ini juga mengungkap wawasan tentang keterikatan sosial antara penjajah dan komunitas suku asli atau pribumi. Anjing mencerminkan lanskap sosial yang kompleks dan cepat berubah pada era ini, menjadi jembatan sekaligus sumber konflik antara budaya Eropa dan Pribumi.