Bawa Pesan Toleransi, Klenteng di Cirebon Ini Dulunya Sebuah Masjid
Pembangunannya diinisiasi oleh seorang pendatang Tionghoa di Cirebon yakni Tan Sam Chai atau H. Moh. Syafei.
Pembangunannya diinisiasi oleh seorang pendatang Tionghoa di Cirebon yakni Tan Sam Chai atau H. Moh. Syafei.
Bawa Pesan Toleransi, Klenteng di Cirebon Ini Dulunya Sebuah Masjid
Keindahan Kota Cirebon tak hanya sebatas pemandangan pantainya saja, namun juga relasi sosial antar masyarakat yang terbingkai di Klenteng Talang.
Sam Po Toa Lang adalah nama Tionghoa dari klenteng yang ada di Jalan Talang No.2, Kelurahan Lemahwungkuk, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Klenteng ini kabarnya merupakan klenteng tertua di Cirebon dan jadi salah satu yang tertua juga di Indonesia.
-
Bagaimana kesenian Tayuban Cirebon dipertunjukkan? Pertunjukkan Tayuban Dalam pementasannya, kesenian ini dilakukan oleh seorang penari yang disebut ronggeng dan diiringi pemusik karawitan seperti kendang, goong, kenong, gamelan, kecrek dan suling. Musiknya cenderung dinamis, namun didominasi tempo lambat. Penarinya juga menggunakan selendang yang akan diberikan kepada tamu yang disambut untuk ikut menari.
-
Apa itu Tayuban Cirebon? Kesenian Tayuban menjadi salah satu warisan lokal yang punya banyak makna.
-
Bagaimana Jembatan Kaca Berendeng menggambarkan keragaman di Kota Tangerang? “Tidak hanya sebagai jembatan penghubung, Jembatan Kaca Berendeng juga menjadi ikon yang merepresentasikan heterogenitas kebudayaan di Kota Tangerang,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang, Rizal Ridolloh, melalui keterangan tertulis.
-
Bagaimana teks proklamasi dibacakan di Cirebon? Pembacaan teks proklamasi di Tugu Kejaksan itu dilakukan spontan,” kata pemerhati sejarah dan budaya Cirebon Jajat Sudrajat.
-
Apa yang dilakukan Sunan Kalijaga di Cirebon? Ketika itu dirinya menjadikan Cirebon sebagai pusat ajaran Islam dan dijalankan bersama Sunan Gunung Jati. Di sini, ia bersama Sunan Gunung Jati mengenalkan cara berdakwah melalui kesenian yang ketika itu digandrungi masyarakat.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari rotan Cirebon? Keunggulan dari rotan khas Cirebon ini adalah di motifnya yang beragam, dengan aneka hiasan dan warna.
Sejumlah cerita inspiratif lahir di sini, seperti pesan toleransi yang sudah dibawa sejak abad ke-15 silam. Menurut catatan sejarah, Klenteng Talang dahulu merupakan sebuah masjid hingga lambat laun diubah fungsinya menjadi rumah ibadah masyarakat peranakan.
Selain itu, Klenteng Talang juga diinisiasi pendiriannya oleh seorang Tionghoa Muslim di masa silam. Berbagai kisah unik dari klenteng ini kami rangkum selengkapnya.
Dibangun Tahun 1450
Klenteng Talang dulunya dibangun tahun 1450 masehi. Ornamen kuno masih dipertahankan mulai bangunan depan, samping, dan belakang.
Foto: Facebook Klenteng Talang.
Menurut laman Museum Sonobudoyo, ciri khas lawasan terlihat jelas di bagian depan klenteng lewat serambi berbentuk pendopo dengan enam tiang penyangga atap. Lalu di sisi kanan dan kiri, terdapat ruangan gudang. Untuk ruangan utama, tersimpan genta (mirip lonceng) dan kilin (menyerupai barongsai) serta dua umpak dari batu andesit.
Peninggalan abad ke-15 juga tergambar jelas dari penggunaan kayu jati sebagai unsur utama bangunan tengah berwarna hitam. Terdapat pula tulisan Tionghoa yang merupakan daftar penyandang dana operasional klenteng.
Klenteng sebagai Bentuk Penghormatan Kepada Tiga Tokoh Muslim Tiongkok
Merujuk tridharma.or.id, Klenteng Talang erat kaitannya dengan agama Islam.
Pembangunannya pun dipersembahkan untuk menghormati tiga tokoh muslim Tionghoa yakni Laksamana Cheng Ho, Laksamana Kung Wu Ping, dan Laksamana Fa Wan.
Pembangunannya diinisiasi oleh seorang pendatang Tionghoa di Cirebon yakni Tan Sam Chai atau H. Moh. Syafei. Ia merupakan Menteri Keuangan Kesultanan Cirebon dengan gelar Tumenggug Aria Dipa Wira Cula.
Foto: Museum Sonobudoyo
- Mengenal Bedug Ngamuk di Masjid Cilongok Tangerang, Dipercaya Bisa Berbunyi Sendiri
- Keunikan Masjid Merah Kedung Menjangan, Padukan Budaya Cirebon, Tiongkok dan Kudus
- Melihat Uniknya Masjid Al Ittihad di Tangerang, Kubahnya Berbentuk Pagoda
- Berusia 332 Tahun, Begini Kisah Beduk di Masjid Jami Sabilul Huda Indramayu yang Suaranya Konon Terdengar Sampai Cirebon
Dulunya Sebuah Masjid
Tahun 1400 masehi menjadi masa berkembangnya Agama Islam di nusantara. Di tahun itu, pasukan Islam telah banyak menyebar ke berbagai daerah termasuk wilayah Cirebon.
Pengaruh ini yang kemudian membuat berdirinya sebuah masjid di wilayah tersebut. Namun perkembangan Islam yang masif membuat komunitas Tionghoa Muslim memindahkan masjidnya ke wilayah lain yakni daerah Sembung.
Setelah sebelumnya digunakan sebagai tempat peristirahatan saudagar Tiongkok, masjid kemudian berangsur-angsur sepi. Dari sana, oleh komunitas Muslim Tionghoa masjid itu mulai difungsikan sebagai klenteng agar saudara-saudara yang bukan Muslim bisa melaksanakan ibadah.
Warga Cirebon Tidak Mempermasalahkan Adanya Klenteng
Adanya Klenteng Talang rupanya menjadi titik awal bangkitnya multikulturalisme di Cirebon. Tak sedikit warga setempat yang membantu operasional klenteng, sehingga bisa berdiri hingga sekarang.
Kondisi bangunan juga dalam kondisi baik, yang artinya ada upaya pemeliharaan dari masyarakat juga pemerintah. Pemeliharaan akan membantu keberlangsungan klenteng hingga masa mendatang.