Cara Kreatif Polisi Ajak Warga Serang Peduli Lingkungan, Dirikan Bank Sampah dan Siapkan Emas Batangan
Warga yang menabung di sini bisa dapat emas batangan.
Warga yang menabung di sini bisa dapat emas batangan.
Cara Kreatif Polisi Ajak Warga Serang Peduli Lingkungan, Dirikan Bank Sampah dan Siapkan Emas Batangan
AIPDA Eko Yulianto yang bertugas di Polsek Waringinkurung memiliki cara kreatif untuk peduli lingkungan. Dia membuat bank sampah, dan menyediakan emas batangan bagi warga yang ingin sama-sama mengurangi volume sampah di lingkungan.
-
Apa yang ditukarkan warga Tambakreja dengan sembako di bank sampah Pandu Sirkaya? “Sampah yang dibawa ini seperti plastik, dus, terus kantong besar. Sampah itu bisa ditukarkan langsung. Kalau seharga Rp16 ribu bisa ditukarkan dengan minyak, sabun cuci, sabun mandi, dan sebagainya,” kata Yani Kabul dikutip dari Liputan6.com.
-
Kenapa bank sampah Pandu Sirkaya dibentuk di Tambakreja? Pembentukan bank sampah Pandu Sirkaya berawal dari kepedulian warga Tambakreja menjaga kebersihan lingkungan.
-
Siapa yang menjamin simpanan nasabah di bank? LPS hanya akan menjamin simpanan nasabah sampai jumlah Rp2 miliar.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Kapan Yani Kabul mulai menukar sampah di bank sampah Pandu Sirkaya? Warga Kelurahan Tambakreja, Kabupaten Cilacap itu,menjadi nasabah bank sampah Pandu Sirkaya sejak tahun 2017.
-
Kapan Kota Semarang resmi diangkat menjadi sebuah kabupaten? Pengangkatan itu dilakukan pada tanggal 2 Mei 1547.
Selama ini, sampah menjadi masalah bersama yang mengakar di banyak daerah, termasuk Kabupaten Serang. Tak ingin daerahnya tercemari, ia kemudian mengajak warga untuk terlibat di bank sampah yang ia buat. Eko berharap, dengan adanya bank sampah yang dia kelola bisa membantu mengurangi volume sampah anorganik yang dihasilkan masyarakat di wilayahnya.
Bangun bank sampah di depan rumah
Selain melayani masyarakat, Eko juga melayani warga di lingkungannya untuk memilah sampah melalui bangunan bank sampah yang ia bangun 2 tahun lalu. Untuk menampung sampah, Eko menjalankan kerja sama dengan warga serta beberapa sekolah di wilayahnya. Alhasil, limbah berupa buku bekas, kertas, kardus dan plastik-plastik berhasil terkumpul dan mengurangi volume buang, hingga lebih dari satu ton.
Prihatin Tak Ada TPA di Kabupaten Serang
Eko mengaku, selain untuk mengurangi volume sampah di lingkungan, dirinya juga prihatin karena sampai saat ini belum ada tempat pembuangan akhir atau TPA sampah di wilayah Kabupaten Serang.
“Awalnya ini karena keprihatinan karena belum adanya TPA di Kabupaten Serang,” kata Eko, mengutip kanal SCTV Banten.
Dalam menjalankan bank sampah, Eko tidak mengerjakannya sendiri. Dia dibantu oleh sejumlah warga yang merupakan tetangganya.
Sadarkan warga
Setiap hari, Eko selalu berupaya untuk menyadarkan warga agar pentingnya memilah dan memilih sampah, sehingga tidak mengotori lingkungan. Warga yang merupakan nasabah juga rutin menyetorkan sampah non organik minimal sebulan sekali ke tempatnya. Untuk memantik daya tarik, Eko menyediakan uang cash dan emas batangan yang ditukar dengan sistem menabung sampah. “Kemudian tingkat kesadaran masyarakat untuk memilah sampah juga masih rendah, dan akhirnya saya membentuk bank sampah ini,” beber Eko.
- Menengok Desa Kelawi Surga Tersembunyi di Lampung Selatan Miliki Inovasi Berkelanjutan
- Gerakan Anti Sampah Plastik, Anak Muda di Tapanuli Tengah Ikut Aksi Bersih-Bersih pada Hari Bumi
- Menilik Pesantren Ramah Lingkungan di Jombang, Bijak Kelola Sampah Cuan Jutaan Rupiah
- Kreativitas Warga Jateng Rayakan Hari Kemerdekaan, dari Peragaan Kostum Unik hingga Arak Bendera Raksasa
Warga bisa menabung emas
Tyas, yang juga ikut membantu pengelolaan bank sampah mengatakan bahwa warga yang menyetorkan sampah akan diarahkan untuk menabung emas. Emas yang disediakan berukuran kecil alias mini gold. Menurut Tyas, menabung emas di bank sampah memiliki keuntungan jangka panjang sebagai modal investasi.
“Para nasabah ini saya alihkan ke tabungan emas, karena untuk jangka panjang juga ini. Bahkan ada yang menambahi dengan uang pribadinya, agar kepingan emas yang ditabung bisa lebih besar,” ujar Tyas.
Berkat dedikasinya ini, Aipda Eko telah mendapat penghargaan dari Bupati Serang.