Gedung Pancasila di Cirebon Ini Dibiarkan Terbengkalai, Intip Kisah di Baliknya
Gedung terbengkalai ini dulu memiliki kisah sejarah yang jarang diketahui.
Gedung terbengkalai ini dulu memiliki kisah sejarah yang jarang diketahui.
Gedung Pancasila di Cirebon Ini Dibiarkan Terbengkalai, Intip Kisah di Baliknya
Tidak semua bangunan lawas bisa lestari hingga sekarang. Sayangnya, sebagian di antaranya dibiarkan tak terawat kendati memiliki nilai sejarah, salah satunya gedung Pancasila yang ada di wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
-
Kapan Gedung Balai Kota Cirebon dibangun? Mengutip laman Kemdikbud, peletakan pertama pondasi bangunan ini dilakukan pada 1926.
-
Di mana lokasi Gedung BAT Cirebon yang memiliki nuansa kolonial? Kawasan ini tepatnya berada di Jalan Pasuketan, Kelurahan Lemahwungkuk, tak jauh dari kawasan pelabuhan dan Keraton Kanoman.
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
-
Apa yang menjadi ciri khas Gedung Pakuan? Gaya bangunannya masih berarsitektur lawas, dengan dominan cat berwarna putih di tiap sisinya. Banyaknya pilar di sana juga mengindikasikan bahwa bangunan ini didirikan pada abad ke-19, sesuai misi tata kota kolonial Belanda yakni Indische.
-
Di mana gedung Bank Indonesia Cirebon terletak? Jika melintasi Jalan Yos Sudarso nomor 5, Kota Cirebon, Anda akan mendapati sebuah gedung bergaya romawi kuno yang masih berdiri.
-
Kapan Gedung Kawedanan Boja dibangun? Gedung Kawedanan Boja dibangun sekitar tahun 1800-an.
Saat ini, kondisi bangunan memprihatinkan. Sebagian besar tembok telah tertutup semak belukar. Kayu-kayu sudah hancur tak bersisa, warna cat pun sudah tampak pudar dimakan usia.
Akses menuju lokasi juga tertutup pepohonan dan semak belukar. Padahal jika dirawat, gedung bisa menjadi media bercerita tentang sejarah di wilayah Cirebon. Sampai sekarang, gedung ini hanya diakses oleh kalangan tertentu salah satunya komunitas pencinta sejarah.
Gaya Bangunan Ala Indische dan Tionghoa Lawas
Mengutip laman Cirebon Heritage, gaya arsitektur bangunan yang terbengkalai ini rupanya kental dengan perpaduan budaya.
Sebagian besar gedung berdesain indische khas Belanda, sedangkan sebagian lain bergaya khas Tionghoa. Kombinasi ini terlihat dari tiang dan tembok bangunan yang tinggi dan lebar. Sedangkan ornamen khas Tionghoa tampak pada motif dinding segitiga di ujung penopang atap.
Perpaduan dua budaya juga terlihat dari gambar cetakan dinding di atap depan yang penuh pola khas zaman dulu, dengan gaya seng datar.
Rawan Roboh
Kondisi tak terawat ini dikhawatirkan akan berpengaruh ke struktur bangunan, karena jika dilihat pada bagian dalamnya, dinding sudah dipenuhi akar dan dihinggapi lumut.
Hal ini membuat dinding menjadi lembap, dengan retakan-retakan dinding di mana-mana. Belum lagi, kondisi tembok yang sudah tua kekuatannya juga berkurang.
Salah satu bangunan bahkan atapnya sudah tidak ada, dan bagian dalam bangunan ditumbuhi tanaman ilalang. Jika dilihat dari pola arsitekturnya, bangunan diperkirakan dibangun pada abad ke-19 atau sekitar tahun 1800-an.
Pernah Difungsikan sebagai Gedung Penyimpanan Jenazah
Dalam laman Instagram @cirebonhistory, didapatkan informasi bahwa gedung ini pernah menjadi tempat penyimpanan jenazah di masa lampau.
Dari hasil catatan sejarah, momen itu terjadi pada 1933 di mana warga Tionghoa yang meninggal jenazahnya ditempatkan di bangunan tersebut.
Beberapa bukti menguatkan bahwa bangunan memiliki peran besar bagi masyarakat Tionghoa, termasuk tertulisnya nama “Te Tjeng Tjioe” yang belum terpecahkan maksudnya.
- Gedung Kantor Peruri Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya Nasional
- Melihat Bekas Gedung Perikanan Peninggalan Belanda, Kini Masih Berdiri Kokoh tapi Kondisinya Memprihatinkan
- Menilik Sejarah Gedung Balai Kota Padang, Bangunan Klasik yang Kental dengan Budaya Kolonial
- Sejarah Asal-usul Kota Cirebon, Bermula dari Musala Kecil Tahun 1447
Jadi Markas PKI
Dari sejumlah sumber dikatakan bahwa bangunan ini pernah terkait dengan aktivitas PKI di masa silam.
Paska kemerdekaan, terjadi perpecahan antara nasionalis dan pihak komunis di Indonesia. Warga komunis kemudian membuat kelompok-kelompok kecil, yang kemudian dianggap sebagai pemberontakan terhadap negara.
Gedung Pancasila di Losari ini kemudian dijadikan tempat pergerakan dari aktivis ideologi komunis hingga pemerintah menyita gedung tersebut.
Tidak Sengaja Diberi Nama Pancasila
Sisi unik terakhir ketika bangunan ini diberi nama Pancasila oleh pemerintah yang berkuasa pada era orde baru.
Saat itu, gedung ini tengah digeledah karena terindikasi gerakan komunis. Saat itu, tercetuslah nama Pancasila lantaran penelusuran tersebut berlangsung pada 1 Oktober 1965, yang selama ini diketahui sebagai hari Kesaktian Pancasila
Gedung Pancasila di Cirebon