Mengulik Makna Tari Tradisi Ketuk Tilu Asli Jabar, Ada Ronggeng 'Penghubung' Roh Leluhur
Tarian tradisional Ketuk Tilu yang berasal dari Jawa Barat ini ternyata memiliki makna sangat mendalam.
Tari Ketuk Tilu lebih banyak tersebar di daerah Priangan, Bogor dan Purwakarta.
Mengulik Makna Tari Tradisi Ketuk Tilu Asli Jabar, Ada Ronggeng 'Penghubung' Roh Leluhur
Sejarah Tarian Ketuk Tilu
Mengutip jurnal digilib.isi.ac.id, nama tari Ketuk Tilu bermula dari alat musik tarian tersebut yang seakan memberi pola-pola irama. Dengan tiga buah ketuk (penclon bonang) di antara alat-alat tabuh lain seperti rebab, indung dan kulanter (kendang besar dan kecil) serta mempertunjukan irama dan dinamika. Dari gerakan tari ada juga kecrek yang digunakan sebagai pengisi irama dan gong sebagai batas-batas pada lagu.
-
Apa yang dimaksud dengan tradisi Tutunggulan? Tradisi Tutunggulan Mengutip Instagram @napakjagatpasundan, seni Tutunggulan merupakan tradisi memukul alat lesung dengan alu. Alu merupakan alat penumbuk berbahan kayu atau bambu, sedangkan lesung merupakan wadah mirip perahu yang terbuat dari batang kayu utuh untuk wadah padi.
-
Apa yang dimaksud dengan tradisi Ngitung Batih di Trenggalek? Ngitung batih adalah menjumlah anggota keluarga per rumah. Arti ini juga berkaitan dengan jumlah uba rampe takir plonthang yang akan disiapkan. Misalnya keluarga A berjumlah 7 orang, maka perlu dibuat takir plonthang sebanyak tujuh buah.
-
Mengapa tarian tradisional penting bagi Indonesia? Tari tradisional juga menunjukkan kekayaan dan keanekaragaman budaya Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, dan pulau.
-
Apa jenis tarian yang menjadi bagian dari budaya tradisional di Lampung? Provinsi Lampung memiliki ragam seni dan budaya yang menarik untuk diulas lebih dalam. Salah satu seni dan budaya dalam bidang tari bernama Tari Selapanan.
-
Kapan Tradisi Mantu Kucing dimulai? Tradisi Mantu Kucing dilakukan oleh masyarakat di Dusun Njati, Pacitan, Jawa Timur sejak 1960-an.
-
Kenapa tradisi "piring terbang" ini muncul? Pada mulanya, tradisi ini lahir karena dulu banyak tamu yang berdiri saat menyantap hidangan. Oleh karena itu, untuk menghormati tamu, munculah tradisi ini.
Berhubungan dengan hal tersebut, pada zaman dahulu masyarakat masih mempercayai kemistisan, dimana Ketuk Tilu mempunyai kedudukan penting pada kehidupan. Pada saat itu ronggeng memang sudah menjadi shaman atau pemimpin upacara yang memiliki kemampuan dalam bermediator antara dunia atas dan dunia bawah. Dengan kata lain mampu menghubungkan manusia dengan para roh leluhur.
Ronggeng sempat hancur dalam pencitraannya pada masa kolonial karena dianggap sebagai sosok penghibur. Akan tetapi lewat kesadaran serta kebutuhan estetika dari masyarakat seusai Indonesia merdeka, citra ronggeng kembali terangkat menjadi penyaji seni yang bernilai. (Foto : youtube.com/ Indonesia Heritage)
Fungsi Tarian Ketuk Tilu
Mengutip laman jurnal isbi.ac.id, seiring dengan berjalannya waktu menjadikan tarian Ketuk Tilu memiliki beberapa perubahan fungsi. Berikut fungsi yang dimiliki: (Foto : youtube.com/ Indonesia Heritage)
• Fungsi Ketuk Tilu sebagai Upacara
Mengutip laman jurnal isbi.ac.id, hal tersebut dibuktikan dari jejak sejarah. Terdapat sisa kegiatan Ketuk Tilu yang berkaitan dengan upacara seperti meminta hujan, ngalokat cai dan upacara hajat bumi. Hal itu ditemukan di daerah Paneungteung, Desa Parongpong, Kabupaten Bandung Barat pada 2006. Rangkaian upacara biasanya menyajikan sesajen ditempat penyimpanan beras (goah), rumah sesepuh kampung atau bisa juga disimpan pada tempat saat upacara berlangsung seperti sekitar mata air.
• Fungsi Ketuk Tilu sebagai Sarana Hiburan
Awalnya fungsi tari Ketuk Tilu yang digunakan sebagai ritual lambat laun terkikis dan beralih fungsi menjadi seni hiburan. Perubahan bermula dari masa kolonial. Pada sarana hiburan gerakan tari sesuai dengan kehendak hati penari. hal itu memiliki tujuan sebagai pelipur lara/hiburan. Ketuk Tilu pada sarana hiburan memiliki tempat sajian dimana saja, bisa di bawah rumpun bambu, pelataran rumah, hingga lapangan asal cukup untuk berkumpul karena Ketuk Tilu biasanya dilingkari oleh penggemarnya.
- Menelusuri Tradisi Ngabungbang Asal Banjar, Mandi Suci untuk Menghilangkan Hal Buruk
- Mengulik Nilai Tradisi Kepungan Tumpeng Tawon di Kebumen, Terselip Sastra Lisan
- Makna Tari Tatak Garo-garo dari Suku Pakpak Bharat Sumut, Ceritakan Kehidupan Burung Garo
- Mengulik Tradisi Ulur-Ulur Asal Tulungagung, Ungkap Rasa Syukur Masyarakat
• Fungsi Ketuk Tilu sebagai Seni Pertunjukan
Tahun 1920 hingga2000-an, tari Ketuk Tilu mengalami banyak perjalanan sejarah dan perubahan. Ketuk Tilu menjadi seni pertunjukan diangkat oleh Gugum Gumbira dengan diberi nama Ketuk Tilu Perkembangan. Tahun 1980-an Ketuk Tilu Perkembangan berubah menjadi Jaipongan. Perubahan nama tersebut juga memberikan ledakan yang luar bias. Jika awalnya Ketuk Tilu hanya berpentas di bawah rumpun bambu sekarang bisa berada di gedung mewah.
Makna Tari Ketuk Tilu
Mengutip laman budaya-indonesia.org, Ketuk Tilu dalam upacara juga bertujuan sebagai rasa syukur kepada Dewi Sridewi atau dewi padi pada kepercayaan masyarakat Sunda.