Terkenal hingga Seluruh Indonesia, Ini Kisah Pengrajin Batu dari Padalarang
Haji Waet berharap rumah batu miliknya bisa menjadi contoh bagi rumah-rumah lainnya.
Haji Waet berharap rumah batu miliknya bisa menjadi contoh bagi rumah-rumah lainnya.
Terkenal hingga Seluruh Indonesia, Ini Kisah Pengrajin Batu dari Padalarang
Haji Waet namanya, dia merupakan tokoh pengrajin batu di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Hasil karyanya sudah dikenal di berbagai daerah seperti Bandung, Jakarta, Surabaya, hingga Kalimantan.
-
Apa yang dimaksud dengan "Tari Batin"? Salah satu kesenian berasal dari Lampung Barat ini menjadi simbol suatu kehormatan dan kebesaran yang dipertunjukkan pada upacara ritual yang sakral.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Apa itu Batagak Penghulu? Tradisi Batagak Penghulu, Upacara Pengangkatan Seseorang Menjadi Pemimpin Adat Sebuah upacara adat Minangkabau ini diperuntukkan ketika seseorang menjadi Panghulu atau disebut dengan pemimpin adat atau klan yang cukup sakral.
-
Apa yang dimaksud dengan batuan? Batuan merupakan kumpulan mineral. Mineral adalah kristal tunggal yang terdiri dari unsur-unsur seperti silikon, oksigen dan karbon.
-
Bagaimana Mbah Lembu Peteng menularkan bakat prajuritnya? Bakat prajurit itu kemudian ditularkan secara turun-temurun pada keturunan berikutnya. Bahkan hingga sekarang, bakat prajurit dari Mbah Lembu Peteng masih ditularkan pada warga yang tinggal di sana.
-
Apa yang dimaksud dengan batu empedu? Batu empedu merupakan kondisi di mana terbentuknya batu-batu kecil di dalam kantong empedu yang disebut dengan kolesistitis.
Sebagai pengrajin batu, Ia bahkan membangun rumahnya pada tahun 1997 dengan batu Padalarang sebagai bahan dasar dinding bangunan.
“Dengan batu ini, suhu ruangan bisa disesuaikan. Kalau siang adem, kalau malam anget,” kata Haji Waet dikutip dari kanal YouTube BRIN Indonesia.
Haji Waet mengetahui karakteristik dari beragam jenis batu mulai dari batu marmer, batu pualam, hingga batu andesit.
Saat pertama kali merintis profesi sebagai pengrajin batu, Haji Waet mengaku teknologi dulu belum seperti saat ini. Waktu itu tidak ada mesin apapun yang ia gunakan untuk memahat batu.
Waktu memulai usaha, ia murni menggunakan pahatan untuk membentuk batu. Batu-batu itu kemudian disusun dan direkatkan dengan menggunakan semen.
“Harga batu memang secara ekonomi lebih mahal dari pada bata. Tapi untuk orang-orang berduit memang enak pakai batu, karena kekuatannya, kesejukannya, dan keasliannya,” kata Haji Waet.
Kekurangan rumah dengan bahan batu adalah susah dipaku. Selain itu, rumah batu milik Haji Waet juga tidak perlu dicat karena bakal menghilangkan kesan alaminya.
“Perawatannya gampang kok. Kalau air banyak, lebih baik dibersihkan pakai air. Tapi kalau nggak ada air tinggal disapu saja,” kata Haji Waet.
Di halaman belakang rumahnya, banyak batu-batu yang berserakan. Biasanya di sanalah Haji Waet memahat batu. Menurutnya, seni pahat batu untuk saat ini masih banyak dikembangkan pada alat-alat rumah tangga.
“Misalkan cobek, rumpang, dan pernak-pernik lainnya. Kita bikin sesuatu hal agar ekonomisnya lebih meningkat kita bikin bata batu buat rumah-rumah dengan tetap melestarikan seni batunya, seni pahatnya, biar kelihatan lebih alami,” kata Haji Waet.
- Perempuan Ini Kaget, Batu Pengganjal Pintu Rumahnya Ternyata Bernilai Rp 15 Miliar, Begini Ceritanya
- Lagi Bangun Rumah, Pria Ini Temukan Prasasti Batu dari Abad ke-12 Bergambar Uskup Agung dan Misionaris
- Ketahuan Buang Sampah Sembarangan, Rumah Wanita ini Langsung Dibanjiri Sampah oleh Warga Biar Kapok
- Kisah Gereja Tua Kaliceret, Bangunan Kayu Tanpa Paku yang Telah Berusia Ratusan Tahun
Ia berharap rumah batu miliknya bisa menjadi contoh bagi rumah-rumah lainnya. Selain itu ia juga berharap para perajin batu lebih maju lagi dengan semakin banyaknya pesanan yang datang pada mereka.