Batu Besar Misterius di Demak Ini Berada di Tengah Ladang Warga, Ini Fakta di Baliknya
Diduga pada abad ke 8-9 Masehi peradaban di tempat itu sudah sangat maju.
Diduga pada abad ke 8-9 Masehi peradaban di tempat itu sudah sangat maju.
Batu Besar Misterius di Demak Ini Berada di Tengah Ladang Warga, Ini Fakta di Baliknya
Situs peninggalan Hindu itu berada di kawasan perbukitan di sisi timur Kota Semarang. Wilayahnya sudah masuk Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak.
Lokasi situs tersebut berada di tengah ladang penduduk. Warga sekitar menyebutnya dengan nama Situs Watu Pawon.
-
Kapan situs candi itu ditemukan? Pada tahun 2019, seorang arkeolog asal Prancis bernama Veronique de Groot menemukan sebuah situs diduga candi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Batang.
-
Mengapa Situs Patapan Serang diduga sebagai sebuah candi? Namun, menurut penelitian yang dilakukan Balai Arkeologi Bandung pada tahun 1996 dan 1997-1998, serta studi teknis yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Serang pada tahun 2003, secara arsitektural dan teknologi, situs Patapan kemungkinan besar adalah sebuah bangunan candi.
-
Bagaimana bentuk Situs Watukucur? Situs Watukucur ditemukan di tanah milik warga bernama Setyo Budi di Desa Dukuhdimoro, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang. Upaya pelestarian Situs Watukucur sudah dilakukan sejak tahun 1981. Namun, baru pada tahun 2017 diketahui denah Situs Watukucur berbentuk bujur sangkar, terdiri dari tiga lapisan yang semakin ke dalam semakin memusat.
-
Di mana letak Candi Tawangalun? Candi Tawangalun di Desa Buncitan, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, adalah saksi bisu masa kejayaan Kerajaan Majapahit.
-
Dimana situs candi tersebut berada? Pada tahun 2019, seorang arkeolog asal Prancis bernama Veronique de Groot menemukan sebuah situs diduga candi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Batang.
-
Di mana letak Situs Watukucur? Situs Watukucur ditemukan di tanah milik warga bernama Setyo Budi di Desa Dukuhdimoro, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang.
Situs Watu Pawon sudah ditandai dengan sebuah plang sebagai tanda bahwa situs tersebut merupakan kawasan cagar budaya.
Situs itu berupa beberapa batuan peninggalan masa lalu, salah satunya adalah yoni yang ukurannya cukup besar.
Karena yoni tersebut letaknya miring, bentuknya tampak seperti tungku, yang dalam Bahasa Jawa disebut pawon. Itulah kenapa situs tersebut dinamakan Watu Pawon.
Di samping batu yoni, masih terdapat batu-batu lain yang ukurannya cukup besar. Saking besarnya batu itu tidak bisa dipindahkan dan tetap berada di tempatnya.
Ada satu batu berbentuk persegi yang letaknya sedikit menjauhi situs yoni. Tepat di samping situs yoni terdapat batu yang diduga merupakan arca Ganesha yang melambangkan dewa ilmu dan keselamatan.
Selain itu, adanya arca Ganesha juga membuktikan kalau dulunya daerah tersebut merupakan kawasan rawan bencana. Adanya arca itu dimaksudkan agar tempat itu dilindungi para Dewa dari bencana yang rawan terjadi.
Yoni di situs candi Watu Pawon ukurannya cukup besar. Biasanya yoni selalu dipasangkan dengan lingga. Namun lingga di situs tersebut sudah hilang.
- Situs Bukit Batu Misterius Ini Ternyata Lokasi Peti Mati Para Penyembah Api, di Dalamnyanya Ada Tembikar dari Asia Tenggara
- Riwayat Gunung Burangrang, Tercipta dari Letusan Gunung Purba Bandung hingga Mitos Segitiga Misterius
- Kisah di Balik Situ Batu Karut Sukabumi yang Indah, Tenang Namun Misterius
- Suara Ketukan Misterius dari Dalam Perut Bumi di Sumenep Makin Keras, Sudah Terjadi 10 Hari
Selain itu, di situs tersebut juga terdapat arca batu nandi, namun kepalanya juga sudah hilang. Nandi sendiri merupakan perlambangan dari tunggangan Dewa Siwa. Di sana pula masih terdapat beberapa batuan bekas bangunan candi.
Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, pada abad ke 8-9 Masehi daerah perbukitan Demak hingga Semarang merupakan garis pantai. Pada zaman dahulu kala, masyarakat membangun candi di daerah perbukitan yang berdekatan dengan garis pantai tersebut.
Diduga pada waktu itu peradaban di daerah tersebut sudah cukup maju. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya temuan batuan candi.