Jaga Nilai Kearifan Lokal Budaya Jawa, Begini Arti Penting Warga di Boyolali Pelihara Burung Perkutut
Pencinta burung perkutut tak hanya memelihara untuk hobi pribadi, namun juga punya menjaga kearifan lokal
Bagi masyarakat Jawa, burung perkutut merupakan hewan yang memiliki makna dan mitos yang mendalam. Burung ini dipercaya pula memiliki kekuatan magis dan sering dianggap sebagai pembawa pesan dari alam gaib.
Kepercayaan itulah yang dipelihara oleh para pecinta burung perkutut dari Boyolali. Tak hanya sekedar hobi, mereka memelihara burung perkutut demi menjaga nilai-nilai kearifan lokal
-
Apa yang dilakukan oleh masyarakat Jatimulyo untuk melestarikan burung? KTH Wanapaksi melakukan berbagai jenis kegiatan antara lain konservasi burung, konservasi air dengan menanam, edukasi, dan kegiatan jaga lingkungan.
-
Bagaimana Burung Paruh Kodok berburu mangsanya? Meski tak jago terbang, paruh yang lebar memudahkan mereka untuk menangkap serangga sebagai mangsa utamanya.
-
Kenapa burung kutilang suka berkumpul? Kutilang terlihat sering berkelompok, baik dengan sesama jenis burung kutilang maupun dengan aneka jenis burung merbah lainnya. Suaranya juga terkenal ribut dan aktif bergerak.
-
Kapan komunitas Wara-wiri Mengajar dibentuk? Sebelumnya Wara-wiri Mengajar berangkat dari sebuah taman baca masyarakat yang dibentuk sejak 2017 lalu.
-
Apa tujuan utama dari Komunitas Cikapundung? “Ini lebih ke kesadaran masyarakat. Mereka mengenal sungai itu sebagai tempat halaman rumah. Sungai itu sebagai tempat bermain. Sungai itu sebagai tempat peradaban,” jelas Yadi.
-
Apa yang menjadi ciri khas burung kutilang? Burung kutilang adalah sejenis burung pengicau dari suku Pycnonotidae. Dalam bahasa Inggris burung ini disebut Sooty-headed Bulbul, sementara nama ilmiahnya adalah Pycnonotus aurigaster; mengacu pada bulu-bulu di sekitar pantatnya yang berwarna jingga.
“Kalau soal misteri di perkutut pasti ada. Sampai sekarang juga masih ada. Tapi kalau kita hanya memikirkan soal misterinya perkutut, nanti anak mudanya takut. Jadi kita belajarnya pelan-pelan. Yang penting dia cinta perkutut dulu, nanti guyub rukun, nanti pelan-pelan tahu katuranggan,” kata Gendon, pencinta perkutut dari Boyolali, dikutip dari kanal YouTube BRIN Indonesia.
Berikut selengkapnya:
Punya Nilai Adiluhung
Kumbara, salah seorang pencinta burung perkutut dari Boyolali, mengatakan bahwa burung perkutut memiliki nilai-nilai budaya adiluhung yang harus dijaga. Di dalamnya ada hubungan lahir batin antara pemelihara dengan burung perkutut yang ia pelihara. Dibanding jenis burung yang lain, burung perkutut memiliki ciri khas tersendiri.
“Ada yang suka burung perkutut karena katuranggan, ada yang suka warnanya, ada yang suka dari segi suara. Dari sanalah terjalin ikatan antara pemilik perkutut dengan burungnya,” kata Wahyudi Mendung, budayawan Boyolali yang juga pecinta burung perkutut.
Motif Sangkar Burung Perkutut
Salah satu elemen yang paling penting dari memelihara burung perkutut adalah sangkarnya. Bagi para pencinta perkutut, motif sangkar bisa bermacam-macam mulai dari motif naga, motif mahkota raja, motif kereta kencana, serta motif keris. Selain itu warna pada sangkar burung juga bisa menggambarkan ilustrasi kepribadian pemilik ataupun burung yang ia pelihara.
- Mengenal Ulap Doyo, Kearifan Lokal Kain Tenun Khas Kalimantan Timur yang Populer Sejak Kerajaan Kutai
- Mengenal Jaranan Dor, Simbol Kekayaan Budaya Lokal Khas Jombang Jawa Timur
- Mencicipi Kipang Kacang, Kudapan Asli Pariaman yang Masuk Daftar Warisan Budaya Tak Benda
- 30 Kata-kata Jawa Singkat dan Artinya, Bijak dan Penuh Makna
“Jadi sangkar ini punya nilai seni, punya nilai budaya, punya nilai terkait penekanan dari energi-energi negatif,” ujar Kumbara dikutip dari kanal YouTube BRIN Indonesia.
“Gantangan” Sebagai Ajang Silaturahmi
Pada hari-hari tertentu, para komunitas burung perkutut mengadakan lomba atau dalam istilah para pencinta perkutut disebut gantangan. Bagi pencinta perkutut, gantangan tidak hanya sekedar perlombaan. Namun juga sebagai ajang silaturahmi.
“Kalau di sini penilaiannya durasi 30 menit dengan jumlah poin suara berapa. Yang terbanyak itu yang menjadi pemenang,” kata Toro Sten, salah satu pecinta perkutut.
Dalam acara gantangan itu, Toro membawa perkutut peliharaannya yang bernama Timbul dan berhasil meraih juara satu.
Manfaat Ikut Komunitas Perkutut
Adanya komunitas burung perkutut bisa mengenalkan tradisi budaya Jawa. Salah satu budaya yang ditonjolkan dalam komunitas itu adalah budaya silaturahmi atau srawung. Di sana mereka tak membeda-bedakan status sosial.
“Manfaat masyarakat umum untuk bergabung di komunitas burung perkutut sebenarnya banyak sekali. Secara partisipatif, masyarakat umum akhirnya dapat menjaga nilai-nilai kebudayaan. Yang kedua, dalam ikut kontes perkutut dapat merefleksi nilai-nilai adiluhung dan kepekaan sosial antar pecinta perkutut,” kata Wahyudi Mendung dikutip dari kanal YouTube BRIN Indonesia.