Mahasiswa UNY Ciptakan Inovasi Kuliner Unik untuk Para Gen-Z, Kaya Kandungan Gizi
Inovasi ini dilakukan demi membangun kesehatan pribadi, merawat lingkungan, dan menciptakan masa depan yang lebih baik
Inovasi ini dilakukan demi membangun kesehatan pribadi, merawat lingkungan, dan menciptakan masa depan yang lebih baik
Mahasiswa UNY Ciptakan Inovasi Kuliner Unik untuk Para Gen-Z, Kaya Kandungan Gizi
Mahasiswa adalah agen perubahan. Berbagai inovasi dilakukan para mahasiswa demi memberi perubahan di tengah masyarakat ke arah yang lebih baik.
Hal itulah yang dilakukan para mahasiswa UNY ini. Mereka melakukan inovasi berupa makanan sehat yang memiliki kandungan gizi tinggi.
-
Apa inovasi unik yang dihasilkan oleh siswa SMP Negeri 1 Wonosobo? Navallo Azharya awalnya tak pernah terpikir bahwa ia akan mewakili sekolahnya untuk mengikuti Lomba SEAMEO. SEAMEO merupakan organisasi menteri pendidikan se-Asia Tenggara. Pada awalnya ia beserta empat orang lainnya membuat proposal untuk penelitian mengenai bahan polystyrene. Dari 10 sekolah yang mendaftar, SMP Negeri 1 Wonosobo dipilih untuk mewakili Indonesia. Dalam proses melakukan penelitian itu, Navallo beserta tim sempat kesulitan mendapatkan sampah dan komposisi yang ideal.
-
Apa inovasi yang dibuat oleh siswa SMK Kupang? Siswa SMK di Kupang sukses membuat jemuran pintar.
-
Kenapa mahasiswa UNS membuat aplikasi Narajiwa? Ia menjelaskan bahwa pengembangan aplikasi ini bermula dari keresahan akan perilaku Non Suicidal Self Injury (NSSI) yang dilakukan oleh mahasiswa. Melalui Narajiwa, mahasiswa psikologi UNS berupaya menurunkan tingkat atau frekuensi perilaku NSSI.
-
Bagaimana Prof. Yunita mengembangkan inovasi perawatan luka di Unsoed? Saat kembali ke Unsoed, ia berkolaborasi dengan para dosen lainnya untuk mengembangkan inovasi dalam bidang perawatan luka. Beberapa inovasinya antara lain alat stimulasi elektris untuk perawatan luka, manset vibrator untuk perawatan luka, gel jintan hitam, dan lain-lain.
-
Apa yang dibuat oleh mahasiswa Teknik Mesin Untirta untuk diikutsertakan dalam ajang internasional? Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Serang, Banten mengenalkan mobil hemat energi karya mereka.
-
Apa yang diciptakan oleh mahasiswa UGM untuk mengatasi sampah plastik di Yogyakarta? Dalam pemberdayaan itu, mereka menciptakan inovasi berupa produk meja dan kursi yang terbuat dari sampah plastik. Inovasi itu disebut merupakan salah satu solusi atas menumpuknya sampah plastik di Yogyakarta.
Sabtu, 8 Juni 2024 kemarin, para mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Tata Boga Fakultas Teknik UNY menggelar festival bertajuk “Tempe for Gen-Z: Tempecadabra”.
Diselenggarakannya festival ini merupakan cerminan keragaman produk tempe dari lauk tradisional menjadi makanan yang bervariasi dan lebih sehat.
“Gen-Z yang mempunyai selera makan masa kini dipertemukan dengan tempe yang mewakili selera tradisional,” kata Ketua Departemen Pendidikan Teknik Boga dan Busana Ichda Chayanti, dikutip dari Liputan6.com pada Kamis (13/6).
Ketua Panitia Festival, Julianti Salma mengatakan, tempe telah berhasil menarik perhatian karena kekayaan protein nabati dan nutrisinya. Oleh karena itu perlu inovasi yang dibuat, salah satunya adalah melalui festival tempe tersebut.
Salma mengatakan, festival itu diadakan bukan sekedar untuk memilih makanan, namun juga demi mengambil langkah nyata untuk membangun kesehatan pribadi, merawat lingkungan, dan menciptakan masa depan yang lebih baik. Baginya, tema itu tidak hanya mengangkat nilai tempe dengan lebih superior, namun juga menjadi inspirasi agen perubahan dalam dunia kuliner yang lebih sehat.
Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata DIY, Iwan Pramana, mengatakan bahwa saat ini budaya makan tempe tidak hanya di Indonesia, namun sudah mendunia.
“Harapannya tempe bisa lebih digemari oleh Gen-Z sehingga menjadi diplomasi budaya di dunia. Dinas Pariwisata DIY siap berkolaborasi untuk berbagai acara khususnya pengembangan ekonomi kreatif,” kata Iwan dikutip dari Liputan6.com.
Selain tempe, mahasiswa Tata Boga UNY juga melakukan inovasi dengan memodifikasi makanan Gyoza atau pangsit mini dari Cina dengan ikan tongkol dan tepung mocaf menjadi Gyoza Mocaf Tongkol.
Bila Gyoza dibuat dengan bahan dasar tepung terigu, mahasiswa UNY ini, Dimas Wahyu Nugroho, membuat kuliner itu dari bahan dasar tepung mocaf.
- Melihat Inovasi UGM dalam Menciptakan Obat Anti Kanker, dari Kulit Jeruk hingga Bisa Ular
- Mahasiswa UNY Buat Inovasi Pagar Listrik untuk Usir Monyet Ekor Panjang di Gunungkidul, Apakah Aman?
- Mahasiswa UGM Sulap Kotoran Sapi Jadi Batako, Begini Caranya
- Inovasi Mahasiswa UGM saat KKN di Sulawesi Barat, Pasang Alat Pemanen Hujan dan Penerangan Jalan Bertenaga Surya
Tak cukup sampai di situ, Gyoza yang biasanya diisi daging cincang atau ayam yang ini diganti dengan isian ikan tongkol. Dimas memilih isian ikan tongkol karena memiliki kandungan kalsium yang lebih tinggi dibandingkan dengan ayam. Selain itu ikan tongkol juga memiliki kandungan omega 3 yang baik untuk kesehatan.
“Pemilihan ikan tongkol juga untuk meningkatkan pemanfaatan dan hasil olah ikan tongkol,” kata Dimas dikutip dari Liputan6.com.