Menikmati Rujak Soto Mbok Mbret Banyuwangi, Kuliner Kaya Rasa yang Banyak Diburu Wisatawan
Perpaduan rujak dan soto ini memberikan sensasi rasa unik bagi penikmatnya.
Perpaduan rujak dan soto ini memberikan sensasi rasa unik bagi penikmatnya.
Menikmati Rujak Soto Mbok Mbret Banyuwangi, Kuliner Kaya Rasa yang Banyak Diburu Wisatawan
Masyarakat Banyuwangi Jawa Timur terkenal dengan kebiasaan mencampur makanan berbeda jadi satu. Rupanya ide mencampur dua makanan ini justru menghasilkan menu baru yang kaya rasa. Misalnya mengawinkan rujak dan soto menjadi rujak soto.
-
Kenapa Sroto Sokaraja menjadi salah satu kuliner andalan di Banyumas? Sroto Sokaraja merupakan soto khas dari Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Makanan ini ialah salah satu resep kuliner nusantara andalan masyarakat.
-
Siapa yang menjaga resep rahasia Soto Podjok Kediri? "Soto ini sudah generasi ketiga. Awal mula dari mbah saya dulu, saat masih kecil. Resepnya terus dipertahankan hingga sekarang. Masih tetap setia seperti yang dulu, bening dan gurih," terang keturunan generasi ketiga penjual soto Podjok, Rukmini, mengutip ANTARA
-
Apa keunikan dari Soto Bumbung? Uniknya, kuliner soto yang satu ini disajikan di atas wadah bambu.
-
Bagaimana ide bakso rujak tercipta? Awalnya Tidak Sengaja Gita, selaku pemilik kedai bakso rujak mengatakan bahwa ide awal ini tercipta saat dirinya tengah makan bersama sang kakak. Ia kebetulan saat itu tengah menyatap bakso, dan sang kakak sedang makan asinan.Secara tak sengaja, Gita kemudian mencicipi asinan milik sang kakak dan mencampurkannya ke dalam bakso. “Awalnya itu nggak sengaja, karena kakak saya makan rujak, saya makan bakso. Lalu saya iseng mencampurkannya, ternyata unik sih. Dan akhirnya yuk iseng bikin yang inovasi seperti ini,” katanya, mengutip YouTube Fokus Indosiar, Jumat (12/1).
-
Bagaimana soto bisa menjadi makanan yang disukai di seluruh Indonesia? Soto, dengan segala varian dan keunikannya, tidak hanya menyajikan rasa lezat tapi juga mengandung jejak sejarah yang mencengangkan. Dari akar-akarnya di China hingga berkembang menjadi makanan khas di seluruh Indonesia, soto adalah bukti hidup integrasi budaya dan keberagaman kuliner yang membanggakan.
-
Apa yang membedakan soto khas Banyumasan dengan soto lainnya? Hal yang membedakan ialah penggunaan sambal kacang dan ketupat dalam soto ala Banyumasan ini.
Salah satu rujak soto legendaris di Kabupaten Banyuwangi ialah Rujak Soto Mbok Mbret. Kendati tidak berada di tengah kota, warung yang sudah berdiri sejak tahun 1970 itu nyaris tak pernah sepi pembeli.
Tak hanya terkenal di kalangan masyarakat lokal, Rujak Soto Mbok Mbret juga menjadi salah satu destinasi wisata kuliner yang sering dikunjungi wisatawan luar kota.
Sejumlah media nasional menyebut Rujak Soto Mbok Mbret dalam daftar teratas rujak soto terenak di Banyuwangi.
Sementara soto terdiri dari irisan daging sapi yang sudah dimasak dengan kaldu dan berbagai rempah-rempah.
Mbok Mbret, pemilik warung, membanderol seporsi rujak soto dengan harga Rp20 ribu. Harga yang cukup terjangkau untuk seporsi kuliner dengan berbagai isian dan kaya rasa itu.
Rujak Soto Mbok Mbret
Kaya Rasa
Icha dan Ami, wisatawan asal Jakarta, memasukkan Rujak Soto Mbok Mbret dalam daftar kuliner wajib saat keduanya mengunjungi Banyuwangi beberapa waktu silam.
“Kalau makan rujak dan soto secara terpisah itu udah biasa ya, Mi. Ini konsepnya hibrid dan ternyata rasanya cocok,” ujar Icha, dikutip dari YouTube BANK BRI, Rabu (20/3/2024).
Karyawan sebuah Bank BUMN itu tak menyangka akan mendapatkan pengalaman mencecap rasa yang belum pernah ia temukan sebelumnya.Semula, Icha mengira rasa Rujak Soto Mbok Mbret akan mirip tahu campur, tapi ternyata berbeda.
“Ini unik banget. Ketika aku masukkan makanan (Rujak Soto) ke mulut, pertama gurih dari kuah sotonya terasa, baru kemudian ada rasa manis dari sambal kacangnya,” ungkap Ami saat mengunjungi Warung Soto Mbok Mbret di Desa/Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi.
Bayar Mudah Pakai BRImo
Berdiri sejak tahun 1970, kini Warung Rujak Soto Mbok Mbret sudah berusia lebih dari setengah abad.
Perjalanan usia menandai berbagai perkembangan warung kuliner legendaris di Banyuwangi ini.
Salah satunya terkait cara pembayaran, dari yang awalnya hanya melayani tunai, kini sudah tersedia pilihan pembayaran melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) BRI.
Pembayaran melalui QRIS memberikan kemudahan bagi pembeli maupun penjual. Transaksi lebih cepat dan lebih aman, serta tidak perlu ribet dengan uang tunai dan kembalian.
- Mengenang Kegigihan Mbah Marto Rintis Warung Mangut Lele hingga jadi Kuliner Legendaris di Jogja
- Mencicipi Soto Sangka, Kuliner Legendaris Kota Lama Banyumas yang Hampir Berusia 1 Abad
- Soto Ayam Dahlok, Kuliner Legendaris di Jember Sejak Tahun 1958
- Mencicipi Bakso Kuah Rujak yang Unik di Jakarta Timur, Topingnya Pakai Buah Segar
Ami beranjak dari tempat duduk menuju kasir Warung Rujak Soto Mbok Mbret, di sana sudah terpampang papan QRIS BRI untuk pembayaran.
Ami hanya perlu memindah QRIS dengan aplikasi BRImo di ponselnya. Hanya dalam hitungan detik, pembayaran berhasil.
Lebih Dekat dengan BRImo
Sejak diluncurkan pada Februari 2019 hingga kini BRImo terus berkembang.
Mengutip situs resmi bri.co.id, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI terus berupaya menyempurnakan aplikasi perbankan digital BRImo versi terbaru BRI. Selain meningkatkan kecepatan, BRImo juga mengelompokan fitur yang lebih mudah berdasarkan kebutuhan.
Adapun fitur andalan pada tampilan baru BRImo antara lain, Catatan Keuangan, Transfer, BRI Virtual Account (BRIVA), Pembelian Pulsa/Data, Beli Investasi Unggulan, dan lain-lain.
Pengguna juga bisa langsung mencari fitur berdasarkan kata kunci (keyword).