Sisa Kemegahan Pabrik Kulit Wonocolo Surabaya, Sumber Cuan Kolonial Belanda yang Dirobohkan karena Terkenal Angker
Dulu pabrik ini melakukan produksi secara tradisional maupun menggunakan mesin modern
Dulu pabrik ini melakukan produksi secara tradisional maupun menggunakan mesin modern
Sisa Kemegahan Pabrik Kulit Wonocolo Surabaya, Sumber Cuan Kolonial Belanda yang Dirobohkan karena Terkenal Angker
Salah satu gang di Kampung Wonocolo, Kota Surabaya dikenal dengan sebutan Wonocolo Pabrik Kulit. Penyebutan ini bukan dilakukan tanpa dasar. Pada zaman kolonialisme Belanda, di kawasan ini terdapat sebuah pabrik kulit besar yang melayani skala ekspor.
-
Bagaimana pabrik cokelat kuno itu diubah? Pada awal abad ke-18, bangunan itu dibagi menjadi tiga bagian. Lalu sekitar 100 tahun kemudian, rumah itu diubah menjadi pabrik cokelat yang disebut Guardia (Clemente). Chocolates and pastillaje".
-
Apa yang ditemukan di pabrik cokelat kuno itu? Di dalam bangunan tersebut, arkeolog menemukan beberapa pelat timah berukir. Pelat ini digunakan untuk membuat label pada cokelat, menyebutkan coklat tersebut berasal dari pabrik Clemente Guardia. Arkeolog juga menemukan tujuh bejana keramik besar.
-
Kenapa pabrik belerang Wanaraja didirikan? Setelah diteliti, ternyata gunung tersebut mengandung banyak belerang dan berpotensi untuk dikelola.Sejak itu, pabrik belerang didirikan tak jauh dari kawasan Gunung Talagabodas untuk memproduksi bahan kebutuhan industri.
-
Kapan Jokowi meresmikan pabrik minyak makan merah? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Pabrik Percontohan Minyak Makan Merah Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (14/3).
-
Kenapa Pecel Semanggi jadi makanan khas Surabaya? Pecel Semanggi tercipta dari kebiasaan warga memanfaatkan tanaman di sekitar rumah untuk dimasak menjadi Semanggi Suroboyo.
-
Dimana pabrik cokelat kuno itu ditemukan? Arkeolog menemukan pabrik cokelat kuno di dalam sebuah rumah zaman pertengahan berusia 600 tahun di Barcelona, Spanyol.
Eksis pada Zaman Kolonial
Pabrik yang dulu bernama Lederfabriek Wonotjolo itu berdiri megah di atas lahan luas. Bangunan pabrik dikelilingi areal persawahan dan perkampungan. Mengutip Instagram @makin.penasaran, belum ada sumber tertulis yang menyebut tahun pembangunan pabrik kulit Wonocolo.
Foto udara yang diambil tahun 1928 ini menunjukkan bangunan Pabrik Kulit Wonocolo dari atas. Tepat di seberangnya membentang areal persawahan yang pada tahun 1965 kelak dibangun menjadi IAIN Sunan Ampel (kini UINSA).
Pabrik Kulit WonocoloMelayani Ekspor
Pabrik Kulit Wonocolo melakukan proses pengolahan kulit secara tradisional dan modern. Kulit yang diproses antara lain kulit kuda, sapi, kambing dan domba. Pabrik kulit yang terkenal dengan aktivitas ekpornya ini mayoritas pekerjanya adalah pribumi.
Tempet Eksekusi Tapol
Pada tahun 1968, bangunan pabrik kulit Wonocolo pernah digunakan sebagai lokasi eksekusi para tahanan politik. Menurut pemilik Instagram @makin.penasaran, lebih dari 50 tahanan politik meninggal di pabrik kulit Wonocolo.
Sementara itu, mengutip situs Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965/1966 (YPKP65), tidak kurang dari 900 hingga 1.000 tahanan politik kasus 1965 yang dieksekusi di bangunan pabrik kulit Wonocolo.
- Melihat Peninggalan Kolonial di Kabupaten Garut, Mulai dari Stasiun Kereta Api hingga Pabrik Cokelat Tertua di Asia
- Berawal dari Temuan Batu Menarik oleh Perwira Belanda, Ini Kisah Pabrik Semen Pertama Indonesia yang Ternyata Ada di Padang
- Berbeda dari Bangsawan Lain, Begini Kisah Keluarga Suropati Menolak Tunduk pada Kolonial Belanda
- Ada Pabrik Gula Kelas Dunia tapi Warga Sengsara, Ini Potret Miris Warga Probolinggo di Zaman Penjajahan Belanda
Tidak diketahui pasti di mana jenazah para tahanan politik usai dieksekusi di bekas pabrik kulit Wonocolo. YPKP65 menduga jenazah para tapol ini dilarung di Sungai Brantas.
Pabrik Kulit WonocoloPotret Terkini
Kisah seputar eksekusi mati para tapol 65 itu membuat bekas pabrik kulit Wonocolo dikenal angker oleh masyarakat sekitar. Pada awal tahun 2000-an, bangunan peninggalan kolonial Belanda ini dirobohkan.
Pada lokasi pabrik kulit Wonocolo, kini berdiri megah gedung Jatim Expo dan proyek Superblock The Frontage.