Syair 'Caca Aghuna' Madura Berisi Nasihat, Mengajarkan agar Tak Berperilaku Sombong
Lagu daerah yang popular di Madura ini ternyata memiliki nasihat yang terkandung di dalamnya.
Lagu daerah yang popular di Madura ini ternyata memiliki nasihat yang terkandung di dalamnya.
Syair 'Caca Aghuna' Madura Berisi Nasihat, Mengajarkan agar Tak Berperilaku Sombong
Apa Itu Syair 'Caca Aghuna' Madura?
Pada setiap lagu daerah semestinya memiliki nilai yang terkandung di dalamnya. Salah satunya adalah lagu Caca Aghuna yang berasal dari Madura. Sebelum membahas mengenai nilai yang terkandung pada syair ini, perlu diketahui bahwa masyarakat Madura sangat menjunjung tinggi tata krama. Entah itu dalam berperilaku atau saat berbicara dengan orang lain apalagi dengan orang tua. Hal itu ditanamkan oleh orang tua kepada anak-anak untuk berbicara sopan kepada orang lain agar menjadi suatu kebiasaan yang baik.
-
Apa makna dari tradisi Damar Sewu? Damar sewu memiliki arti seribu cahaya api yang divisualisasikan dari penyalaan obor dan kelopak bunga Teratai yang dinyalakan oleh kesatria penunggang kuda.
-
Apa itu Tradisi Adang? Tradisi ini diartikan sebagai memasak bersama yang terkadang diiringi ritus-ritus untuk nenek moyang. Biasanya adang diadakan untuk membantu warga yang tengah melakukan hajatan.
-
Mengapa warga Madura melakukan tradisi Nyikep? Mengutip situs digilib.uinsa.ac.id, tradisi nyikep bertujuan untuk memberikan pengamanan terhadap diri sendiri, maupun keluarganya dan warga desanya. Pengamanan ini dilakukan dengan menyiapkan alat berupa senjata tajam.
-
Di mana tradisi undangan berhadiah ini ditemukan di Majalengka? Tradisi undangan unik ini masih dilestarikan warga di hampir tiap wilayah Kabupaten Majalengka seperti Sukawana, Kadipaten, Leuwimunding, Cijati, Kertajati sampai Panyingkiran.
-
Apa arti dari tradisi Ngalokat Sirah Cai? Secara bahasa, Ngalokat artinya merawat atau menghormati. Sedangkan Sirah Cai adalah kepala air atau mata air. Sehingga Ngalokat Sirah Cai dapat diartikan sebagai upaya memelihara dan menghormati air sebagai zat yang harus dijaga.
-
Apa ciri khas burung Cendet Madura? Mengutip Instagram @jatimpemprov, burung Cendet Madura memiliki tubuh yang ramping, panjang, dan proporsional. Burung ini memiliki bulu dominan hitam sampai ke tengkuk. Bulunya yang dominan berwarna hitam menyebabkan burung ini juga dikenal dengan sebutan Cendet Blangkon. Burung ini juga memiliki ekor lebih panjang dibandingkan Cendet jenis lain.
Mengutip laman jurnal umm.ac.id yang berjudul Nilai Sosial Masyarakat Madura dalam Kumpulan Syair Lagu Daerah Madur dari Putri Ambarwati, dikatakan bahwa melalui lagu pun masyarakat Madura menyelipkan nasihat. Hal ini bertujuan untuk menjadi pengingat agar selalu memperhatikan segala tingkah laku terhadap sesama.
Lagu Caca Aghuna memiliki sebuah nasihat untuk sesama agar tidak berperilaku sombong. Alangkah baiknya untuk berbicara dengan baik dan memberikan manfaat bagi sesama.
Syair Caca Aghuna
Ya’ tampar ya’ tampar (Ini tali, ini tali) Mulet nyono’ ka cengkol (Melingkar masuk ke siku) Mon lapar yu’ nono tela sapekol (Kalau lapar ayo bakar tela sepikul) Ka’ korang, ka’ korang, ka’ korang (Kak kurang, kak kurang, kak kurang) Mon coma neng sapekol (Kalau hanya tela sepikul) Arapa ma’ pada bongsombongan (Kenapa harus pada sombong sombongan) Acaca ta’ mambhu ongnaongan (Berbicara tak usah)
Lebbi becce’ caca seaghuna (Lebih baik berbicara yang berguna) Nyauwaghi ka jhuba’ panyana (Menjauhkan kejelekan) Arapa arapa, bhujung bada eroma (Kenapa, kenapa, bhujung ada di rumah) Acaca, acaca ngangghuya tatakrama (Berbicara, berbicara menggunakan tatakrama) Yu’ kanca kakabbhi, Yu’ kanca pada a alako se aghuna (Ayo berteman semua, Ayo berteman pada kegiatan yang berguna)
Fakta Syair Madura dan Madura
Mengutip laman jurnal umm.ac.id yang berjudul Nilai Sosial Masyarakat Madura dalam Kumpulan Syair Lagu Daerah Madur dari Putri Ambarwati, dikatakan, kebanyakan beranggapan orang Madura ialah orang-orang keras dan garang. Akan tetapi, lewat syair-syair yang dimiliki masyarakat Madura ini memberikan gambaran terhadap kehidupan mereka dengan tujuan untuk memperbaiki pandangan negatif dari masyarakat luar.
- Kepala Ular Raksasa 500 Tahun Lalu Tiba-tiba Muncul Usai Terjadi Gempa
- Mahfud Dampingi Ganjar, Pasangan AMIN Tak Gentar Berebut Suara di Jatim
- Pernyataan Lengkap Hakim MK Soal Keanehan Terkait Gugatan Usia Capres Cawapres
- Di Zaman Mesir Kuno Ada Sekte yang Mencampurkan Miras dengan Darah lalu Meminumnya, Terungkap Ini Tujuannya
Kepedulian masyarakat Madura terhadap sopan santun dalam berbicara memberikan efek yang baik bagi mereka. Apalagi anak-anak yang telah diajarkan sedari kecil. Maka akan bisa lebih menghargai orang lain dan begitu juga sebaliknya. Kepedulian dan kesopanan tak hanya berlaku di Madura saja tetapi dimanapun kita berasal kedua hal tersebut harus kita miliki sejak dini.