Buka Lahan dengan Cara Dibakar, Pemuda Ketapang Kalbar Tewas Terpanggang
Seorang pemuda berinisial AS (25) di Kalimantan Barat, tewas terpanggang api saat membuka lahan untuk berladang dengan cara dibakar.
Seorang pemuda berinisial AS (25) di Kalimantan Barat, tewas terpanggang api saat membuka lahan untuk berladang dengan cara dibakar.
Buka Lahan dengan Cara Dibakar, Pemuda Ketapang Kalbar Tewas Terpanggang
Peristiwa ini terjadi di Dusun Tanjung Rambut, Desa Harapan Baru, Kecamatan Sungai Laur, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, tewas terpanggang api saat membuka lahan untuk berladang dengan cara dibakar, Senin (21/8).
Kapolres Ketapang AKBP Tommy Ferdian menerangkan, korban meninggal dunia lantaran sesak napas lalu pingsan ketika tengah melakukan aktivitas pembakaran lahan.
'Saat membuka lahan, korban bersama empat orang keluarganya. Mereka berpencar untuk memastikan api tidak merembet ke lahan yang lain, namun tiba-tiba arah angin berubah, membuat korban menghirup kepulan asap, lalu pingsan.'
Kapolres Ketapang AKBP Tommy Ferdian saat konferensi pers di Mapolres Ketapang, Selasa (22/8) sore.
Lebih lanjut, Tommy menyebutkan, korban dinyatakan meninggal di lokasi karhutla, dengan luka bakar hingga 80 persen. Korban ditemukan empat anggota keluarganya yang ikut dalam proses pembakaran lahan tersebut.
'Saat ditemukan korban sudah dalam kondisi meninggal dunia,' sebutnya.
Menanggapi kasus tersebut, Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Kalimantan Barat Daniel mengimbau masyarakat yang ingin membuka ladang dengan cara dibakar untuk melapor kepada kepala desa setempat, Bhabinkamtibmas serta koramil untuk membantu dalam pengendalian api.
'Tujuan laporan ini supaya warga yang akan membakar dibantu masyarakat lain di dalam mengendalikan api, sehingga api tidak menjalar ke lahan yang lain, serta membantu membuat sekat bakar.'
Kapolres Ketapang AKBP Tommy Ferdian.
Daniel juga mengimbau agar masyarakat tidak perlu takut untuk melapor jika ingin membakar ladang, selama mekanisme dan aturan pembakaran ladang berbasis kearifan lokal ini diikuti maka risiko dapat diminimalisir.