Ilmuwan Ungkap Asal Usul Demak dan Kudus Jadi Daratan, Dulunya Selat Muria
BRIN mengungkapkan alasan Selat Muria kini menjadi daratan
BRIN mengungkapkan alasan Selat Muria kini menjadi daratan
- Ilmuwan Bingung Mengapa Daerah Ini Diguncang Gempa Dahsyat Setiap 500 Tahun, Penyebabnya Penuh Misteri
- Ilmuwan Temukan Hiu Berumur 500 Tahun
- Ilmuwan Ungkap Makanan Terakhir yang Masih Ada di Dalam Perut Mumi Berusia 2.400 Tahun, Ternyata Hidangan Lezat dan Bergizi
- Ilmuwan Dibuat Bingung Ada Batuan Super Besar yang “Hidup” di Dasar Samudera Pasifik, Ternyata ini Penyebabnya
Ilmuwan Ungkap Asal Usul Demak dan Kudus Jadi Daratan, Dulunya Selat Muria
Demak dan Kudus mengalami banjir besar sepekan belakangan. Rupanya, zaman dahulu, daerah tersebut merupakan perairan yang disebut Selat Muria.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan alasan Selat Muria kini menjadi daratan. Hingga akhirnya dipadati penduduk.
Menurut BRIN, aktivitas pembabatan hutan secara besar-besaran yang dilakukan pada era kolonial telah menimbulkan sedimentasi yang menyebabkan Selat Muria menjadi daratan.
"Dulu waktu zaman Belanda pembabatan hutan di sana sangat intens, sehingga menyebabkan erosi. Sedimentasi yang terjadi menyebabkan Selat Muria menjadi daratan," kata Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN Eko Soebowo, dikutip dari Antara, Kamis (21/3).
Eko menjelaskan, sejak abad ke-7 sampai sekarang, aktivitas pembabatan hutan maupun erosi terus terjadi di selatan Selat Muria maupun Lereng Gunung Muria.
Material dari erosi itulah yang mengisi dataran Selat Muria.
Sedimentasi itu muncul terbawa banjir yang terjadi akibat pembabatan hutan membuat selat semakin dangkal dan menghilang, sehingga Pulau Jawa menyatu dengan Pulau Muria.
Menurutnya, umur daratan yang tergolong baru akibat proses sedimentasi membuat tanah belum kompak dan belum mengalami pemadatan yang sempurna. Tanah lunak tersebut menyebabkan bangunan menjadi mudah ambles.
"Dulu banjir justru mengisi sedimen di Selat Muria, akhirnya terjadi pendangkalan, sehingga terbentuk daratan," kata Eko.
Lebih lanjut, dia mengingatkan masyarakat agar bijaksana dalam penggunaan air.
Kegiatan pengambilan air tanah yang dilakukan secara berlebihan telah membuat kawasan Demak hingga Kudus mengalami penurunan muka tanah yang parah.
Perubahan iklim yang mencairkan es di kutub utara dan selatan meningkatkan muka air laut dan menjadi ancaman serius yang berpotensi memunculkan kembali Selat Muria.