Mabuk, Honorer Pemkab Garut Tusuk Temannya saat Bertugas Jaga
Korban diketahui mengalami luka tusuk di bagian paha kiri, luka sayat di kelingking dan telunjuk kanan, juga perut sebelah kanan.
Honorer Pemerintah Kabupaten Garut berinisial AN (36) diduga melakukan penusukan terhadap rekannya yang sedang bertugas di pos penarikan retribusi ke tempat wisata Pantai Santolo. Saat melakukan aksi penusukan, AN diduga ada dibawah pengaruh minuman keras.
Terkait kejadian tersebut, Kapolsek Cikelet Iptu Aktas Komalsyah menjelaskan bahwa aksi penusukan terjadi pada Selasa (24/12) sore sekitar pukul 17.00. Lokasi kejadian berada di Pos Pantai Santolo, Kecamatan Cikelet, Garut, Jawa Barat.
“Kejadian bermula saat korban berinisial A (35) yang sedang bertugas di pos penarikan retribusi Pantai Santolo tiba-tiba diserang pelaku yang sedang mabuk. Pelaku melakukan penyerangan terhadap korban menggunakan senjata tajam jenis sangkur,” jelasnya, Jumat (27/12).
Akibat serangan yang dilakukan AN, menurut Aktas, korban diketahui mengalami luka tusuk di bagian paha kiri, luka sayat di kelingking dan telunjuk kanan, juga perut sebelah kanan.
Pelaku Sempat Kabur
Menurutnya, pada saat kejadian, aksi tersebut sempat dilerai oleh rekan-rekan korban yang sama-sama sedang melaksanakan tugas.
“Saat itu pelaku langsung melarikan diri, sedangkan korban langsung dibawa rekannya ke Puskesmas Cikelet untuk mendapatkan perawatan,” ungkapnya.
Polisi yang menerima laporan kejadian itu, langsung mendatangi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara dan penyelidikan lanjutan. Setelah mendapatkan keterangan yang cukup, pihaknya pun langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku penusukan.
“Pelaku akhirnya bisa kami amankan pada Kamis (26/12) sore kemarin saat bersembunyi di wilayah Kecamatan Cihurip, Garut, Jawa Barat. Kepada pelaku kami terapkan pasal 351 KUHP,” ucapnya.
Ia memastikan bahwa saat ini pelaku sudah diamankan pihaknya berikut barang bukti. Pihaknya pun melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui motif pelaku melakukan aksi penusukan terhadap korban.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Garut Luna Aviantrini mengatakan bahwa korban dan pelaku penusukan merupakan pegawai honorer di dinasnya. Namun kaitan dengan motif pihaknya tidak mengetahuinya.
“Memang antara korban dan pelaku ini masih rekan kerja, honorer di tempat kami. Adapun kaitan penyebab atau motif, kami tidak mengetahui dan kami serahkan proses hukum ini sepenuhnya kepada pihak berwenang,” tutupnya.