Tradisi di Sulsel, belanja alat rumah tangga dianggap berkah saat hari asyura
Peralatan rumah tangga yang dibeli itu beragam tetapi didominasi baskom, gayung, panci. Ada juga yang beli jenis lain tetapi baskom, panci, dan gayung itu selalu ada dengan keyakinan dua jenis barang ini bermakna bisa meraup rejeki lebih banyak.
Saat tiba hari asyura 10 Muharram, pasar atau toko peralatan rumah tangga bakal diserbu warga berbelanja untuk 'berburu berkah'. Ini tradisi masyarakat di Sulawesi Selatan. Sebagaimana yang terlihat di Kota Makassar, yang berbelanja peralatan rumah tangga bukan hanya warga Kota Makassar tetapi juga warga luar Kota Makassar seperti dari Kota Palopo dan Kabupaten Bone.
Peralatan rumah tangga yang dibeli itu beragam tetapi didominasi baskom, gayung, panci. Ada juga yang beli jenis lain tetapi baskom, panci, dan gayung itu selalu ada dengan keyakinan dua jenis barang ini bermakna bisa meraup rejeki lebih banyak.
Namun ada juga warga yang datang belanja sekadar meramaikan momen 10 Muharram, melanjutkan tradisi nenek-nenek moyang saja. Di antaranya juga, ada yang asal belanja, tidak harus jenis alat rumah tertentu.
"Saya datang ke Makassar karena ada pesta keluarga. Pas di sini peringatan 10 Muharram, sekalian saya belanja alat-alat rumah tangga. Ini saya beli panci, mangkuk kecil dan gelas. Saya tidak begitu tahu apa artinya makanya saya belanja alat rumah saja karena sudah jadi tradisi sejak dulu. Tapi kata orang-orang tua, beli timba dan semacamnya itu katanya supaya dapat limpahan rejeki. Ada juga yang beli panci dan alat rumah tangga lainnya yang dari besi. Katanya supaya rejeki tahan lama," tutur Hajjah Warhaena, (55), warga asal Kota Palopo, Sulsel saat ditemui di salah satu toko alat rumah tangga terbesar di Makassar, Sabtu, (30/9).
Hal senada juga diungkapkan oleh Nasrah Tang, (49), warga asal Kabupaten Bone yang juga di temui di toko yang sama mengatakan, karena kebetulan berada di Makassar, maka dirinya ikut berbelanja.
"Lagi antar anak kuliah pertamanya di Makassar. Eh pas 10 Muharram, sekalian saja belanja alat rumah tangga. Ini beli periuk, gelas dan piring. Mau dibawa pulang ke Bone. Tiap tahun kalau tiba 10 Muharram, belanja ragam alat rumah tangga, biar berkah. Tidak perlu banyak, yang penting belanja karena sudah tradisi," ujar Nasrah Tang.
Beda-beda cara warga memaknai 10 Muharram. Neni misalnya, juga salah seorang warga yang ditemui tengah belanja.
"Iya saya datang ke toko ini untuk belanja alat rumah tangga karena 10 Muharram tapi sebenarnya yang penting adalah ibadah di hari asyura 10 Muharram seperti puasa," tutur Neni.
-
Di mana tradisi undangan berhadiah ini ditemukan di Majalengka? Tradisi undangan unik ini masih dilestarikan warga di hampir tiap wilayah Kabupaten Majalengka seperti Sukawana, Kadipaten, Leuwimunding, Cijati, Kertajati sampai Panyingkiran.
-
Apa makna dari budaya mencium tangan di Indonesia? Biasanya, budaya cium tangan atau salim tangan ini dilakukan oleh orang yang lebih muda kepada yang lebih tua sebagai tanda hormat dan sopan santun.
-
Apa itu Tradisi Ujungan? Warga di kampung adat Cibadak, Desa Warung Banten, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak memiliki sebuah tradisi unik bernama Ujungan.
-
Apa makna tradisi Unduh-unduh yang digelar di GKJW Mojowarno Jombang? Tujuan utama tradisi Unduh-unduh adalah sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah. Meskipun diinisiasi oleh umat kristiani, namun pelaksanaan Unduh-unduh melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
-
Kapan tradisi Binarundak di Sulawesi Utara dilakukan? Tradisi ini dilakukan dengan memasak nasi jaha secara bersama-sama selama tiga hari berturut-turut setelah Hari Raya Idul Fitri.
-
Kapan Muhibah Budaya dalam rangkaian Banyuwangi Ethno Carnival digelar? Muhibah Budaya yang digelar Jumat malam (7/7/2023) tersebut menampilkan berbagai atraksi tari dari sejumlah daerah.
Tradisi belanja Hari Asyura ©2017 Merdeka.com/Salviah Ika Padmasari
Adapun Suwarno, pengelola salah satu toko alat rumah tangga di jl Pengayoman Makassar menuturkan, ramai-ramai belanja di hari 10 Muharram itu sudah tradisi masyarakat tiap tahun sehingga pihaknya jauh-jauh hari sudah mempersiapkan peralatan rumah tangga yang banyak jadi incaran saat tiba peringatan hari 10 Muharram itu seperti baskom, ember dan timba atau gayung juga pisau.
"Katanya tradisi beli alat-alat sejenis itu biar rejeki melimpah dan awet. Karena tiap tahun di peringatan 10 Muharram itu pengunjung selalu berjubel, kita jadi tahu kalau sebagian mereka itu datang dari daerah. Apalagi 10 Muharram ini jatuhnya pas hari libur, pengunjung pun tambah ramai. Rata-rata peningkatan jumlah pengunjung dibandingkan hari-hari normal itu sampai 25-30 persen," tutur Suwarno.
Bukan hanya mempersiapkan dagangan alat rumah tangga lebih banyak, kata Suwarno, pihaknya juga memaksimalkan pelayanan dan pengamanan. Biasanya hanya 15-16 kasir, khusus di 10 Muharram ini ditambah menjadi 20 lebih counter kasir, sekuriti pun demikian. Di hari biasa, hanya 11 orang, kini ditambah 5 orang jadi totalnya ada 16 orang.
Jumlah pengunjung mencapai ribuan orang. Sejak dibuka pukul 09.45 WITA tadi, pengunjung sekira 200 orang sudah berebutan masuk sampai troli habis digunakan. Mereka menunggu di depan toko sejak pagi. Kata Suwarno, jadwal tutup toko itu pukul 18.00 wita tapi kalau tiba hari tradisi belanja ini biasanya tutup malam hari, tergantung kondisi pengunjung.
Pantauan merdeka.com, sejak pagi hingga sore di jl Pengayoman, Makassar, kendaraan jalan melambat karena macet lantaran berjubel orang keluar masuk ke toko alat rumah tangga yang cukup besar di Makassar ini. Sejumlah anggota kepolisian khususnya dari Polsek Panakkukang yang ada di jl Pengayoman ini harus kerja ekstra agar arus lalu lintas bisa terurai secepat secepat mungkin.