Penelitian Buktikan Berhenti Merokok Sebelum Usia 40 Tahun Bisa Perpanjang Usia
Berhenti merokok sebelum usia 40 tahun bisa memiliki efek panjang umur sama seperti pada orang yang tidak pernah merokok.
Berhenti merokok sebelum usia 40 tahun bisa memiliki efek panjang umur sama seperti pada orang yang tidak pernah merokok.
-
Kenapa rokok dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan? Rokok telah lama dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, dan bukan tanpa alasan.
-
Mengapa penting untuk menghindari rokok dalam cara hidup sehat awet muda? Perlu dipahami bahwa merokok dapat memicu munculnya kerutan dan garis halus pada kulit, baik di sekitar mulut atau mata. Selain itu, rokok juga dapat memicu noda kusam pada gigi yang mengganggu penampilan.
-
Kenapa rokok berdampak buruk bagi kesehatan mulut? Rokok adalah faktor risiko utama untuk berbagai penyakit mulut yang serius, termasuk kanker mulut, gigi berlubang, penyakit gusi, bau mulut, dan masalah estetika.
-
Bagaimana lobak menjaga kesehatan pencernaan? Lobak merupakan jenis sayuran yang kaya akan serat dan vitamin. Kandungan ini berperan penting untuk menjaga kesehatan pencernaan. Selain itu, lobak juga memiliki kandungan yang dapat membantu mencegah sembelit dan meningkatkan efisiensi penyerapan nutrisi di usus.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Siapa saja yang terlibat dalam penelitian tentang dampak merokok terhadap kesehatan remaja? Studi yang dipresentasikan dalam Kongres European Respiratory Society (ERS) di Wina, Austria, menunjukkan bahwa merokok sejak remaja meningkatkan risiko masalah pernapasan, seperti mengi dan produksi dahak, saat mencapai usia 20-an.
Penelitian Buktikan Berhenti Merokok Sebelum Usia 40 Tahun Bisa Perpanjang Usia
Menjaga kesehatan adalah aspek vital dalam upaya menjaga kualitas hidup. Dalam hal ini, kebiasaan merokok seringkali menjadi tantangan besar bagi kesehatan individu.
Dilansir dari Medical Daily, sebuah penelitian terbaru telah mengungkapkan bahwa berhenti merokok sebelum mencapai usia 40 tahun dapat membawa dampak yang luar biasa bagi harapan hidup seseorang.
Temuan ini, yang diterbitkan dalam jurnal NEJM Evidence, menyoroti potensi besar dari langkah sederhana ini dalam memperpanjang umur dan meningkatkan kualitas hidup seseorang.
Studi ini, yang melibatkan sekitar 1,5 juta orang dewasa dari berbagai negara termasuk Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Norwegia, dilakukan selama periode 15 tahun oleh tim peneliti dari Universitas Toronto.
Hasilnya menunjukkan bahwa individu yang berhasil berhenti merokok, terlepas dari usia saat berhenti, memiliki harapan hidup yang hampir setara dengan non-perokok dalam waktu sekitar 10 tahun setelah berhenti. Bahkan, setengah dari manfaat ini dapat terasa dalam waktu hanya tiga tahun setelah berhenti.
Dr. Prabhat Jha, salah satu penulis studi, menjelaskan bahwa berhenti merokok memiliki dampak yang luar biasa dalam mengurangi risiko kematian.
"Banyak orang berpikir sudah terlambat untuk berhenti merokok, terutama di usia pertengahan. Tetapi hasil ini menentang pemikiran itu. Tidak pernah terlambat, dampaknya cepat, dan Anda dapat mengurangi risiko penyakit-penyakit utama, yang berarti hidup yang lebih panjang dan berkualitas," jelas dr. Jha.
Pentingnya berhenti merokok juga ditekankan oleh peneliti yang mencatat bahwa perokok antara usia 40 dan 79 tahun memiliki risiko hampir tiga kali lipat untuk meninggal dibandingkan dengan non-perokok.
Mantan perokok berhasil menurunkan risiko kematian mereka menjadi 1,3 kali lipat dibandingkan dengan non-perokok. Bahkan, mereka yang berhenti kurang dari tiga tahun telah mengalami peningkatan hingga enam tahun dalam harapan hidup mereka.
Selain manfaat langsung bagi individu, temuan ini juga memiliki implikasi penting bagi masyarakat secara keseluruhan. Diperkirakan bahwa terdapat sekitar 60 juta perokok di empat negara yang terlibat dalam studi ini, dengan lebih dari satu miliar perokok di seluruh dunia.
Meskipun tingkat merokok global telah mengalami penurunan, tembakau tetap menjadi penyebab utama kematian yang dapat dicegah. Oleh karena itu, peneliti berharap temuan mereka akan mendorong pemerintah untuk memperkuat upaya dalam mendukung orang-orang yang ingin berhenti merokok.
"Berhenti merokok merupakan salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan kesehatan secara signifikan," tambah Jha. "Dan kita tahu cara melakukannya, dengan menaikkan pajak rokok dan meningkatkan dukungan penghentian," lanjutnya.
Temuan ini memberikan dorongan besar bagi individu untuk mengambil langkah proaktif dalam menjaga kesehatan mereka dengan berhenti merokok. Melalui langkah-langkah sederhana ini, seseorang tidak hanya dapat memperpanjang umur mereka, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.