Mengenal Tari Piriang Suluah, Seni Tradisional Simbol Kehidupan Petani di Padang Panjang
Kesenian tradisional ini menggambarkan kehidupan masyarakat Padang Panjang yang bekerja sebagai petani.
Kesenian tradisional ini menggambarkan kehidupan masyarakat Padang Panjang yang bekerja sebagai petani.
Mengenal Tari Piriang Suluah, Seni Tradisional Simbol Kehidupan Petani di Padang Panjang
Pulau Sumatra memiliki beragam kesenian tradisional yang menggambarkan kehidupan masyarakatnya. Setiap kesenian itu mengandung makna yang mendalam dan masih berkaitan dengan kepercayaan mereka.
Di Sumatra, sampai saat ini masih banyak masyarakatnya yang bermata pencaharian sebagai petani. Di beberapa kota atau daerah tertentu, para petani masih mempertahankan tradisi dan budaya ketika menanam hingga memanen padi yang sudah diwariskan secara turun-temurun. (Foto: jadesta.kemenparekraf.go.id)
-
Apa itu tradisi Paculan di Serang? Paculan konon bisa memanggil rezeki bagi pengantin setelah menikah. Ada banyak tradisi di Indonesia untuk memeriahkan hari bahagia pernikahan. Di wilayah Serang, Provinsi Banten, Paculan jadi salah satunya.
-
Kenapa tradisi Tukar Takjil di Sumatera Selatan dilakukan? Tradisi unik saling tukar takjil ini memiliki makna yang cukup mendalam. Selain sudah dilakukan secara turun-temurun, tradisi ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dengan para tetangga kampung.
-
Kapan Tradisi Panah Kasumedangan menjadi tradisi perang Kerajaan Sumedang Larang? Pada abad ke-15, Panah Kasumedangan pernah populer di kalangan rakyat Sumedang yang kala itu dipimpin oleh pemerintahan Kerajaan Sumedang Larang. Rajanya, era Prabu Geusan Ulun, mengenalkan ini sebagai tradisi perang dan kehidupan sehari-hari di daerah kekuasaan kerajaan tersebut.
-
Bagaimana cara pelaksanaan tradisi Tukar Takjil di Sumatera Selatan? Melansir dari Liputan6.com, dalam tradisi ini, masyarakat memulai dengan keliling kampung dari rumah ke rumah untuk saling bertukar takjil. Biasanya, mereka sudah menyiapkan 30 buah takjil dari rumah dengan ragam jenis makanan.
-
Bagaimana cara pelaksanaan tradisi Sumando di Tapanuli Tengah? Biasanya kegiatan sumando berlangsung selama tiga hari tiga malam.
-
Kapan Tradisi Mantu Kucing dimulai? Tradisi Mantu Kucing dilakukan oleh masyarakat di Dusun Njati, Pacitan, Jawa Timur sejak 1960-an.
Tari Piring Suluah ini bukanlah tarian biasa. Kesenian ini menggambarkan kehidupan para petani dan juga gerakannya terinsipirasi dari aktivitas ketika bercocok tanam.
Arti Suluah
Mengutip dari Liputan6.com dan indonesiakaya.com, Tari Piriang Suluah ini terinspirasi dari kehidupan sehari-hari para petani di Padang Panjang.
Keseharian mereka di masa lalu tak lekang dari suluh atau suluah. Suluah sendiri adalah sebuah alat penerangan tradisional yang menggunakan bahan bakar minyak tanah.
Fungsi dari Suluah ini adalah sebagai alat penerangan masyarakat Padang Panjang ketika beraktivitas di malam hari. Paginya, mereka bergegas menuju sawah hingga waktu menjelang petang. Tak heran jika masyarakat setempat hampir menghabiskan waktu kesehariannya di persawahan.
Ketika petang datang, mereka lalu kembali ke surau untuk melakukan ibadah dan belajar ilmu agama. Di sini mereka mulai melaksanakan aktivitas malam hari dengan menggunakan Suluah. (Foto: Pixabay)
Ciptakan Tarian
Berangkat dari aktivitas keseharian petani yang berulang, akhirnya muncul inspirasi dari para seniman tari piring dari Padang Panjang untuk menciptakan sebuah gerakan. Kemudian, muncullah nama Tari Piriang Suluah atau biasa disebut Tari Piring Suluh.
Secara umum tarian ini merupakan pengembangan lanjut dari Tari Piring Klasik yang sudah populer di Minangkabau. Namun, bedanya tarian ini cenderung memiliki materi dan gerakan yang lebih variatif.
- Mengenal Betandak Dangkong, Kesenian Tradisional Simbol Persatuan Masyarakat Kepulauan Riau
- Mengenal Tari Cerana, Simbol Penerimaan Masyarakat Kupang kapada Para Tamu
- Mengenal Tari Petake Gerinjing, Seni Tradisional Pagaralam yang Penuh Pesan Moral
- Serunya Kerapan Kerbau Tradisi Petani di Lumajang Jelang Masa Tanam
Memiliki Makna Mendalam
Selain gerakan yang lebih variatif, Tari Piriang Suluah ini juga memiliki makna yang begitu mendalam. Mayoritas gerakannya tak jauh dari aktivitas petani ketika menggarap sawahnya.
Adapun beberapa gerakan-gerakan yang diambil dari aktivitas gerakan para petani, di antaranya: Meniti Pematang, Menebang Alang-alang, Menyiangi Jerami, Mengikat Kerbau, hingga Menghalau Burung.
Sampai sekarang, tarian ini masih terus bertahan serta diwariskan secara turun-temurun. Lebih dari itu, Tari Piriang Suluah ini sudah menjadi ikon dari daerah Padang Panjang.