Sejarah Kerajinan Perak di Koto Gadang, Terkenal sejak Zaman Penjajahan Belanda
Kerajinan perak di desa ini memiliki keunikan yang terletak pada bentuknya yang halus dan warna yang tidak terlalu berkilau
Kerajinan perak di desa ini memiliki keunikan yang terletak pada bentuknya yang halus dan warna yang tidak terlalu berkilau
Sejarah Kerajinan Perak di Koto Gadang, Terkenal sejak Zaman Penjajahan Belanda
Koto Gadang merupakan sebuah nagari atau desa di Kabupaten Agam yang terkenal dengan kerajinan peraknya. Masyarakat setempat sudah mengenal kerajinan perak ini sejak zaman penjajahan Belanda. Seiring berjalannya waktu, produk kebanggaan masyarakat Koto Gadang ini semakin menurun karena jumlah perajin yang terus berkurang.
Kerajinan perak dari desa ini dulunya begitu populer. Tak sedikit orang-orang Belanda yang menyukai kerajinan tangan tersebut mulai dari kalung, cincin, dan gelang.
Sejak 1911
Sejarah perkembangan kerajinan perak di Koto Gadang ternyata sudah begitu lama.
Produk perak dari desa ini sudah dikenal sejak tahun 1911, khususnya saat bangsa-bangsa Eropa yang datang ke Sumatera.
-
Apa yang menjadi ciri khas kerajinan di daerah Karet Tengsin? Di wilayah Karet Tengsin, kerajinan yang jadi andalan adalah industri kulit dan batik Betawi.Perkembangannya mulai melesat pada 1950-an, dan ditandai dengan tingginya permintaan pasar dan hadirnya berbagai motif.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Bagaimana kerangka-kerangka raksasa tersebut diawetkan? Kerangka ini tingginya sekitar 2,4 sampai 3 meter, telah dimumifikasi seperti mumi-mumi Mesir kuno.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan Utara? Lempeng tektonik berumur 120 juta tahun dengan ukuran seperempat dari Samudera Pasifik terungkap berada di Kalimantan Utara setelah sebagian besar bagian kerak Bumi masuk ke dalam lapisan dalam Bumi.
-
Bagaimana gerakan tari Sulintang? Tarian ini begitu lembut, gerakannya mirip lilin yang tertiup angin.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
Kepopuleran kerajinan perak ini semakin terlihat dari kegemaran para wanita-wanita Belanda mengoleksi olahan perak dalam bentuk aksesoris.
Memiliki Ciri Khas
Dilansir dari laman indonesiakaya.com, kerajinan perak di desa ini memiliki keunikan yang terletak pada bentuknya yang halus dan warna yang tidak terlalu berkilau. Hal ini sedikit menimbulkan kesan tidak menyolok mata saat digunakan.
Tak hanya itu, perak dari Kota Agam ini sendiri terkenal halus dalam setiap jengkal pembuatannya sehingga menghasilkan bentuk yang indah. Dengan begitu, kerajinan ini membuat orang-orang Eropa saat itu begitu terkesan akan hasilnya.
Berkurangnya Perajin Perak
Melansir dari Antara, eksistensi kerajinan perak di Koto Gadang kini semakin memudar. Hal ini disebabkan oleh jumlah perajin perak di Koto Gadang yang sudah berkurang drastis, sehingga tingkat produksi otomatis menurun.
Dulunya, kerajinan perak merupakan sumber penghasilan utama masyarakat sekitar.